Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad

Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad

Ya Rasulallah . . .

T A R I M

Nama kota Tarim diambil dari nama seorang penguasa yang membangun kota tersebut, yaitu Tarim bin Hadramaut. menurut sumber lain dikatan bahwa yang membangun kota Tarim adalah Sa'ad Al-Kamil. Adapun sebutan lain dari kota Tarim adalah Al-Ghanna, yang artinya suatu tempat yang sangat subur. Disebut demikian karena di kota Tarim banyak terdapat tempat-tempat rimbun, banyak pohon-pohon besar yang tumbuh dan banyak pula sumber-sumber airnya. 

Kota Tarim disebut juga Madinah As-Shiddiq. Hal ini disebabkan pada saat khalifah Abubakar Ash-Shiddiq meminta sumpah setia penguasa kota Tarim pada saat itu yang bernama Ziyad bin Lubaid Al-Anshory, maka penguasa kota Tarim tersebut memberikan sumpah setianya dan kemudian diikuti oleh semua penduduk kota Tarim tanpa ada yang tertinggal. 

Ketika berita ini disampaikan kepada khalifah Abubakar Ash-Shiddiq lewat surat, maka beliau berdoa untuk penduduk kota Tarim dengan 3 macam permohonan : 
1. semoga kota Tarim diberi kemakmuran 
2. semoga kota Tarim diberikan berkah sumber airnya 
3. semoga kota Tarim dipenuhi oleh orang-orang sholeh sampai hari kiamat

As-Syeikh Muhammad bin Abubakar Ba'ibad berkata, "Sesungguhnya Abubakar Ash-Shiddiq r.a pernah memberi doa secara khusus bagi penduduk Tarim." Ketika kisah tadi disebutkan didepan beliau, beliau pernah berkata, "Sungguh amat beruntung penduduk kota Tarim." 

Kota Tarim selain amat subur, kota ini juga pusat berkumpulnya wali-wali Allah, ulama-ulama besar, para penulis terkemuka. Kota ini juga merupakan pusat segala ilmu agama, pusat kegiatan tauhid dan keimanan. Pernah dituturkan oleh As-Syeikh Al-'Arif Billah Ali bin Salim, "Sesungguhnya yang berdiri di shof pertama di Masjid Jami' kota Tarim pada saat ibadah sholat Jum'at, semuanya adalah para ulama yang sholeh." 

Salah satu keistimewaan kota Tarim adalah kota ini selalu dikunjungi orang dengan maksud yang amat penting, misalnya untuk mengambil barokah, menuntut ilmu, berziarah kepada wali-wali Allah dan bukan seperti kota-kota lain yang dikunjungi orang untuk mencari keuntungan yang bersifat duniawi. 

Keistimewaan kota Tarim yang lain adalah disinilah banyak tersebar anak cucu Ahlul Bait Rasullullah SAW. Mereka tumbuh pesat dengan di tanah yang penuh dengan kebaikan, mulia perilaku dan darah keturunan penduduknya. Pernah suatu kali Rasullullah SAW bersabda, "Sesungguhnya aku benar-benar mencium harumnya karunia Tuhan Yang Maha Pemurah dari Yaman. Berapa banyak mata air kemurahan dan hikmah yang terpencar dari sana." Salah seorang sufi mengatakan bahwa yang dimaksud hadits tersebut tidak lain adalah penduduk kota Tarim.

[Disarikan dari Al-Bidh'at Al-Muhammadiyyah Ath-Thoohiroh, dalam edisi terjemahannya Alawiyyin : Asal Usul & Peranannya, karangan As-Sayyid Alwi bin Muhammad bin Ahmad Bilfaqih, hal. 7-9]


LUASNYA NERAKA
 Sahabat semua... bacalah ... renungkan …

YA ALLAH YA RAHMAN YA RAHIM, lindunglilah dan peliharakanlah kami, kedua ibubapa kami, isteri kami, anak-anak kami, kaum keluarga kami & semua orang Islam dari azab seksa api nerakaMu YA ALLAH. 

Sesungguhnya kami tidak layak untuk menduduki syurgaMu YA ALLAH, namun tidak pula kami sanggup untuk ke nerakaMu YA ALLAH. 

Ampunilah dosa-dosa kami, terimalah taubat kami dan terimalah segala ibadah dan amalan kami dengan RAHMATMU YA ALLAH......AMIN. .... 

.: Luasnya Neraka :. 

Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibrail datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh nabi s.a.w.: 'Mengapa aku melihat kau berubah muka?' 

Jawabnya: 'Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahawa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya...' 

Lalu nabi s.a.w.. bersabda: 'Ya Jibrail, jelaskan padaku sifat Jahannam.' 

Jawabnya: 'Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya. 

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya. 

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, nescaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh. 

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, nescaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan-potongan api. 

Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.' 

Nabi s.a.w. bertanya: 'Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?' 

Jawabnya: 'Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda.' (nota kefahaman: iaitu yg lebih bawah lebih panas) 

Tanya Rasulullah s.a.w..: 'Siapakah penduduk masing-masing pintu?' 
Jawab Jibril: 
'Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah. 

Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim, 

Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar. 

Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha, 

Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.. 

Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir.' 

Kemudian Jibrail diam segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya: 'Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?' 

Jawabnya: 'Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat.' 

Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibrail meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sedar kembali dan 

sesudah sadar nabi saw bersabda: 'Ya Jibrail, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?' 

Jawabnya: 'Ya, iaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu.' 

Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibrail juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.
(dipetik dari kitab 'Peringatan Bagi Yg Lalai') 

Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku.. 
Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu: 
1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat 
2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah 
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung 
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah 
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik 
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak 
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum 
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular 
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun yang hitam pekat. 
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai 
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat 

Mudah-mudahan ini dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua.....Wallahua' lam. 

Al-Quran Surah Al- Baqarah Ayat 159 
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk. 

Dari Abdullah bin 'Amr R.A, Rasulullah S.A.W bersabda:' Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat.. 

SEPULUH ORANG YANG MAYATNYA TIDAK BUSUK DAN TIDAK HANCUR DI HARI QIAMAT KELAK!!!

Disebutkan di dalam satu riwayat, bahawasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing-masing selama 44 tahun UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN dan TIDAK MINUM, TIDAK DUDUK dan TIDAKBERCAKAP.

Bertanya orang kepada Rasulullah saw : 'Bagaimana kita dapat mengenali ORANG-ORANG MUKMIN kelak di hari qiamat?' 

Maka jawabnya Rasulullah saw 'Umatku dikenali kerana WAJAH mereka putih disebabkan oleh WUDHU'.' Bila qiamat datang maka malaikat datang ke kubur orang mukmin sambil membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada tempat sujud. Bekas SUJUD tidak dihilangkan. 

Maka memanggillah dari zat yang memanggil. Bukanlah debu 'itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu KEIMANAN' mereka. Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka melalui titian' Siratul Mustaqim dan memasuki Alam SYURGA, sehingga setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahawa mereka adalah pelayan Ku dan hamba-hamba Ku. 
Disebutkan oleh hadith Rasulullah saw bahwa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK HANCUR dan akan bangkit dalam tubuh asal diwaktu mati :- 
1. Para Nabi 
1. 2 Para Ahli Jihad 
2. Para Alim Ulama 
3. Para Syuhada 
4. Para Penghafal Al Quran 
5. Imam atau Pemimpin yang Adil 
6. Tukang Azan 
7. Wanita yang mati kelahiran/beranak 
8. Orang mati dibunuh atau dianiaya 
9. Orang yang mati di siang hari atau di malam Jum’at jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman. 

Didalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah ra sabda Rasulullah saw: Apabila datang hari QIAMAT dan orang-orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah swt memberi wahyu kepada Malaikat Ridhwan: 
' Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba Ku berpuasa ( Ahli Puasa ) dari kubur mereka di dalam keadaan letih dan dahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digoreng dan buah-buahan SYURGA. ' 

Maka Malaikat Ridhwan menyeru, wahai sekelian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua datang dengan membawa dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buahan dan minuman yang lazat dari syurga dengan sangat banyak melebihi daun-daun kayu di bumi. 

Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin maka dia memberi makanan itu kepada mereka sambil mengucap sebagaimana yang difirman oleh Allah swt di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud : 
'Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan AMAL yang telah kamu kerjakan pada HARI yang telah LALU itu.' 

* Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain. 

Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati. ' Dan ( ingatlah ) Allah sentiasa mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu lakukan.' Surah Al-Baqarah : 237 



MENGENAL KEAGUNGAN RASUL SAW MELALUI MU’JIZAT BELIAU
Al-`Ibaru Bi Ba`di Mukjizat Khairil Basyar, oleh Syeh Nuruddin hal. 203-210

Pada suatu hari pada perang Uhud, Rasulullah SAW melemparkan segenggam krikil kepada orang musyrikin yang jumlahnya ribuan akan tetapi mu'jizat Rasulullah SAW, satu genggap kerikil ada ditangan Baginda SAW dilemparkan ke arah musyrikin dan tak satu orangpun dari pasukan musyrikin yang tidak terkena matanya oleh lemparan sang Nabi.

Bagaimana mungkin satu genggam kerikil yang diambil oleh baginda dengan satu lemparan bisa mengenai ribuan pasukan musuh dihadapan Rasulullah SAW, itulah salah satu mu'jizat baginda SAW yang terceritakan dalam al-qur'an "Wa maa ramaiti idz romaita" (Dan tidaklah engkau melempar ketika engkau melemparkan) yang mengandung syari'at, bahwasanya dzahirnya memang Rasulullah SAW yang melempar akan tetapi di nafyikan dengan kalimat "Maa" yang artinya "tidak" yang dinafyikan (ditiadakan) adalah hakikatul wusul yaitu makna hakikat dari melempar, dan kalimat "Walakinallaha roma" (akan tetapi Allah-lah yang melempar) itulah hakikat, bahwa sesungguhnya Allah-lah yang melemparkan kepada mereka walaupun terlihatnya Rasulullah yang melemparkan, akan tetapi hakikatnya Allah yang melemparkannya.

Akan tetapi pada perang uhud baginda tersebut dengan pasukannya mendapatkan kekalahan sampai baginda Nabi copot giginya, dengan satu kesalahan saja, ketidak taatan pasukan panah yang ada dibukit untuk tidak meninggalkan tempatnya, nemun mereka mengindahkan pesan baginda Rasulullah SAW, padahal pada saat itu pasukan islam hampir menang, tapi dari kesalahan itu walaupun Rasulullah masih ada, Para sahabat masih lengkap, namun terkalahkan karen satu kesalahan dari para pasukan panah yang mengindahkan perinta rasulullah, lalu berapa pesan rasulullah pada saat ini yang para kaum muslimin-muslimat indahkan?

Pada saat situasi terdesak, serangan musuh bertubi2 pada perang uhud, karna kesalahan 50 pasukan yang meninggalkan tempatnya dan berebut harta rampasan, rasulullah memerintahkan kepada Sayidina Sa'ad bin abi waqos RA untuk menghalau serangan musuh, pada saat itu terlihat pula mu'jizat Rasulullah SAW melalu anak panah yang dipergunakan oleh Sa'ad, betapa sayidina Sa'ad menyerang dengan gigih dengan anak panahnya yg dia ketahui hanya tinggal satu, namun anehnya anak panah sa'ad tidak pernah habis, dan seolah yang dilemparkan oleh beliau adalah anak panah yang sama yang kembali lagi pada tempatnya. inilah mungkin sesuai dengan perkataan "anfiq ma fil jaib ya'tika ma fil ghoib" (nafkahkan apa yang ada dalam sakumu, maka akan datang kepada kamu apa yang tidak ada padamu) selepas peristiwa itu beliau berkata "Panah ini adalah panah yang barakah" sampai panah dan anak panah itu diwariskan kepada putra-putra beliau.
------------ ---------
Soerang Arab Badui datang kepada Rasulullah SAW untuk mengikuti rasulullah SAW hijrah ke Madinah pada saat peristiwa khaibar, kemudian Rasulullah sedang membagi-bagikan harta Ghonimah kemudian sampailah pada orang yang baru memeluk islam dan baru hijrah tersebut, dan Rasulullah SAW memberikan bagiannya kepada Badui tersebut, namun sang badui tersebut berkata "Saya masuk islam dan hijrah ke Madinah bukan untuk mendapatkan harta ghonimah ya Rasulullah, bukan untuk ini sy ikut baginda, akan tetapi saya ikut baginda adalah saya ingin ikut berjuang dan berperang sampai saya terkena panah atau tombak dibagian tengkuk saya sini (Sambil menunjuk leher belakang tengkuknya) kemudian saya mati sahid dan masuk syurga ya Rasulallah" kemudiaan rasulullah bersabda: "Kalau engkau memang jujur terhadap ucapanmu maka Allah akan turuti kehendakmu" maka hamba tersebut ikut bergabung menyerang musuh, maka ternyata sang hamba tersebut benar-benar terkena panah pada bagian yang ditunjuk sebelumnya dan syahid, maka baginda Rasulullah SAW bersabda : Sungguh maha benar Allah maka Allah menjadikanya orang yang shiddik (Dikeluarkan oleh Hakim)

----------
Pada suatu Hari Rasulullah ingin membersihkan ka'bah dari berhala-berhala yang masih tersisa bersama sayidina Ali KW, kemudian Sayidina Ali diperintahkan untuk duduk untuk sebagai pijakan nabi naik dipundaknya agar nyanpai pada bagian yang agak tinggi untuk menghancurkan patung-patung yang terikat kuat di dinding ka'bah dengan rantai dan pasak-pasak, setelah Baginda SAW naik dipundak sayidina Ali, sayidina Ali tidak kuat untuk berdiri, kemudian Rasul turun dan gantian, Rasulullah yang duduk dan baginda Ali yang naik dipundak baginda Rasulullah, kemudia seperti tidak ada beban rasul berdiri dan baginda Ali menggapai semua patung-patung yang ada di dinding ka'bah sampai kesemuanya yang terdapat patung dari tembaga yg terikat dg rantai kemudian dengan mudah dilepaskan dan dilempar sehingga hancur, setelah peristiwa itu baginda Ali ditanya oleh para sahabat, bagaimana perasaan beliau saat berada dipundak rasulullah, beliau menjawab "Perasaan saya seandainya saya disuruh menggapai bulan maka akan teraihlah bulan oleh saya, tidak ada sesuatu yang tidak terjangkau ku raih saat itu, itulah perasaanku" (hanya tiga orang yang diberi kehormatan menaiki bahu rasulullah SAW yang lebar, yaitu baginda Ali dan dua putranya Hasan dan Husain cucu Rasulullah SAW).  
------------
Pada suatu hari dimalam hari terdapat seorang shohabat yang ingin mengaji dan menghafalkan al-qur'an atau suatu ayat surat dalam al-qur'an yang telah beliau hafal sebelumnya, akan tetapi pada malam itu beliau tidak bisa menghafalnya sama sekali hanya bisa mengucapkan bismillahirahmanirr ahim saja itu terjadi dari beberapa sahabat rasulullah, lalu sahabt tersebut bertanya kepada rasulullah SAW, dan baginda menjawab bahwa ayat tersebut telah mansukh atau telah dihapus semalam.
------------
Suatu hari sayidina Amar ibn yasir pada saat itu Amar dibakar oleh orang-orang musyrik, maka Rasulullah SAW melewati sayidina Amar dan memasukan tangan beliau ke kepala amar kemudian bersabda "Wahai Api jadikalah engkau dingin dan menyelamatkan bagi Amar sebagaimana engkau lakukan kepada Nabi Ibrahim AS, engkau (Maksudnya Amar) akan di keroyok dan dibunuh oleh pasukan dholim nanti, dan ternyata beliau meninggal dari pihak sayidina Ali melawan Sayidina Muawiyah dari sinilah ulama' berpendapat bahwa pertempuran antara Sayidina Ali dan Muawiyah yang lebih benar adalah di pihak Ali KW, Namun hasil penyerangan sayidina Muawiyah pun juga didasarkan pada ijtihad nadzar, maka walaupun salah pun akan mendapatkan pahala disisi Allah, maka sayidina Ali berkata "Pasukanku dan pasukan Muawiyah yang terbunuh dan yang membunuh akan masuk syurga". wallahu a'lamu bishowab.
-----------
Api tidak akan menyentuh sesuatu yang menyentuh wajah Rasulullah SAW(par nabi).
Pada suatu hari Anas ibnu Malik RA. berkata kepada pelayan wanitanya (jariah) : "wahai pelayan tolong hidangkanlah makanannya secepatnya, kita akan makan bersama" setelah makanan sudah siap kemudian ditanyakan kepada jariah "Mana sapu tangannya (lap/kacu/handuk, nya)..??", kemudian jariah tersebut datang dengan sapu tangan yang kotor sekali, kemudian sesampainya dihadapan Anas bin Malik beliau berkata "Bawa lap ini masukan dalam api..?" karna disuruh tuannya maka lap itu dimasukkan dedalam api tersebut, sekejap kemudian lap itu ditarik kembali, dan ternyata menjadi bersih dan hilanglah kotoran-kotorannya sama sekali. kemudian Anas bin malik bertanya : "Apa itu??" jariyah itu menjawab :"ini adalah sapu tangan rasulullah yang biasa dipakai untuk mengusap wajah beliau. maka jika sapu tangan itu kotor, maka kami akan lakukan hal yang demikian, karna kami tahu bahwa api tidak akan menyentuk sesuatu yang telah tersentuh oleh wajah para nabi. Wallahu a'lam bishowab.

Saajid ibn saajid

Dari keutamaan dan barokahnya Rasulullah saw, sesungguhnya Allah menjadikan semua dari ayah dan kakek-kakek beliau adalah manusia-manusia yang suci, yang berpindah dari ahli sujud kepada ahli sujud, sebagaimana dengan firman Allah, 

"Dan (Yang melihat) perubahan/perpindah anmu di antara orang-orang yang sujud." (QS. As-Syu'ara: 219) 

Namun ada orang yang dengan ilmunya telah menyampaikan hal-hal yang merusak atau merendahkan martabat Rasulullah saw dengan mengatakan bahwa ayah dan kakek-kakek beliau bukanlah dari golongan mukminin. 

Setelah dibacakan ayat tersebut diatas, Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas berkata, 

"Bagaimana seseorang bisa mengatakan bahwa ayah dan kakek-kakek beliau saw bukanlah dari golongan mukminin, sedangkan mereka adalah saajid ibn saajid, dan semua itu adalah karena barokah dan nur Nabi saw. Sesungguhnya perpindahan yang terjadi dari kakek-kakek beliau sampai kepada beliau saw, adalah sama dengan perpindahan dari jiwa ke jiwa, dari dzat ke dzat dan dari sifat-sifat ke sifat-sifat beliau saw. Begitulah perpindahan yang terjadi pada diri nabi kita Muhammad saw. Bagaimana mungkin mereka bisa menghukumi silsilah nasab beliau saw dengan kekufuran?. Ini merupakan suatu hal yang kurang ajar yang telah merusak sebagian manusia. Semoga Allah memberi kita rizki berupa akhlak yang baik. Tidak diragukan lagi bahwa nabi kita Muhammad saw adalah semulia-mulia makhluk di sisi Allah, baik dhohir, batin, jasad maupun ruh." 

Diriwayatkan dari Imam Al-Baihaqy, bahwa Rasulullah saw bersabda, 

"Tidaklah berpisah dua kelompok manusia kecuali Allah menjadikan aku dalam kelompok yang terbaik diantara keduanya. Aku dilahirkan oleh orangtuaku dengan tanpa mengalami hal-hal yang terjadi pada masa jahiliyah. Aku dilahirkan melalui pernikahan yang suci semenjak Adam sampai pada kedua orangtuaku dan aku adalah sebaik-baiknya jiwa dan sebaik-baiknya ayah."

[Kitab Jiroobul Miskiin, karangan Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad Alkaff]



Kisah Wanita Yang Selalu Bicara Dengan Al-Qur'an
Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta'ala : 

Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah ke makam Rasulullah saw. Ketika saya berada disuatu sudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh berpakaian yang dibuat dari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapa saat. 

Dalam dialog tersebut wanita tua itu , setiap kali menjawab pertanyaan Abdulah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an. Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya. 

Abdullah : "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. " 
Wanita tua : 
"Salaamun qoulan min robbi rohiim." (QS. Yaasin : 58) 
("Salam sebagai ucapan dari Tuhan maha kasih") 

Abdullah : "Semoga Allah merahmati anda, mengapa anda berada di tempat ini?" 
Wanita tua : 
"Wa man yudhlilillahu fa la hadiyalahu." (QS : Al-A'raf : 186 ) 
("Barang siapa disesatkan Allah, maka tiada petunjuk baginya") 

Dengan jawaban ini, maka tahulah saya, bahwa ia tersesat jalan. 

Abdullah : "Kemana anda hendak pergi?" 
Wanita tua : 
"Subhanalladzi asra bi 'abdihi lailan minal masjidil haraami ilal masjidil aqsa." (QS. Al-Isra' : 1) 
("Maha suci Allah yang telah menjalankan hambanya di waktu malam dari masjid haram ke masjid aqsa") 

Dengan jawaban ini saya jadi mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak menuju ke masjidil Aqsa. 

Abdullah : "Sudah berapa lama anda berada di sini?" 
Wanita tua : 
"Tsalatsa layaalin sawiyya" (QS. Maryam : 10) 
("Selama tiga malam dalam keadaan sehat") 

Abdullah : "Apa yang anda makan selama dalam perjalanan?" 
Wanita tua : 
"Huwa yut'imuni wa yasqiin." (QS. As-syu'ara' : 79) 
("Dialah pemberi aku makan dan minum") 

Abdullah : "Dengan apa anda melakukan wudhu?" 
Wanita tua : 
"Fa in lam tajidu maa-an fatayammamu sha'idan thoyyiban" (QS. Al-Maidah : 6) 
("Bila tidak ada air bertayamum dengan tanah yang bersih") 

Abdulah : "Saya mempunyai sedikit makanan, apakah anda mau menikmatinya? " 
Wanita tua : 
"Tsumma atimmus shiyaama ilallaiil." (QS. Al-Baqarah : 187) 
("Kemudian sempurnakanlah puasamu sampai malam") 

Abdullah : "Sekarang bukan bulan Ramadhan, mengapa anda berpuasa?" 
Wanita tua : 
"Wa man tathawwa'a khairon fa innallaaha syaakirun 'aliim." (QS. Al-Baqarah : 158) 
("Barang siapa melakukan sunnah lebih baik") 

Abdullah : "Bukankah diperbolehkan berbuka ketika musafir?" 
Wanita tua : 
"Wa an tashuumuu khoirun lakum in kuntum ta'lamuun." (QS. Al-Baqarah : 184) 
("Dan jika kamu puasa itu lebih utama, jika kamu mengetahui") 

Abdullah : "Mengapa anda tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan saya?" 
Wanita tua : 
"Maa yalfidhu min qoulin illa ladaihi roqiibun 'atiid." (QS. Qaf : 18) 
("Tiada satu ucapan yang diucapkan, kecuali padanya ada Raqib Atid") 

Abdullah : "Anda termasuk jenis manusia yang manakah, hingga bersikap seperti itu?" 
Wanita tua : 
"Wa la taqfu ma laisa bihi ilmun. Inna sam'a wal bashoro wal fuaada, kullu ulaaika kaana 'anhu mas'ula." (QS. Al-Isra' : 36) 
("Jangan kamu ikuti apa yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua akan dipertanggung jawabkan") 

Abdullah : "Saya telah berbuat salah, maafkan saya." 
Wanita tua : 
"Laa tastriiba 'alaikumul yauum, yaghfirullahu lakum." (QS.Yusuf : 92) 
("Pada hari ini tidak ada cercaan untuk kamu, Allah telah mengampuni kamu") 

Abdullah : "Bolehkah saya mengangkatmu untuk naik ke atas untaku ini untuk melanjutkan perjalanan, karena anda akan menjumpai kafilah yang di depan." 
Wanita tua : 
"Wa maa taf'alu min khoirin ya'lamhullah. " (QS Al-Baqoroh : 197) 
("Barang siapa mengerjakan suatu kebaikan, Allah mengetahuinya" ) 

Lalu wanita tua ini berpaling dari untaku, sambil berkata : 

Wanita tua : 
"Qul lil mu'miniina yaghdudhu min abshoorihim. " (QS. An-Nur : 30) 
("Katakanlah pada orang-orang mukminin tundukkan pandangan mereka") 

Maka saya pun memejamkan pandangan saya, sambil mempersilahkan ia mengendarai untaku. Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya, karena unta itu terlalu tinggi baginya. Wanita itu berucap : 

Wanita tua : 
"Wa maa ashobakum min mushibatin fa bimaa kasabat aidiikum." (QS. Asy-Syura' 30) 
("Apa saja yang menimpa kamu disebabkan perbuatanmu sendiri") 

Abdullah : "Sabarlah sebentar, saya akan mengikatnya terlebih dahulu." 
Wanita tua : 
"Fa fahhamnaaha sulaiman." (QS. Anbiya' 79) 
("Maka kami telah memberi pemahaman pada nabi Sulaiman") 

Selesai mengikat unta itu sayapun mempersilahkan wanita tua itu naik. 

Abdullah : "Silahkan naik sekarang." 
Wanita tua : 
"Subhaanalladzi sakhkhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqriniin, wa inna ila robbinaa munqolibuun. " (QS. Az-Zukhruf : 13-14) 
("Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini pada kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami akan kembali pada tuhan kami") 

Sayapun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang. Wanita itu berkata : 

Wanita tua : 
"Waqshid fi masyika waghdud min shoutik" (QS. Lukman : 19) 
("Sederhanakan jalanmu dan lunakkanlah suaramu") 

Lalu jalannya unta itu saya perlambat, sambil mendendangkan beberapa syair, 
Wanita tua itu berucap : 

Wanita tua : 
"Faqraa-u maa tayassara minal qur'aan" (QS. Al- Muzammil : 20) 
("Bacalah apa-apa yang mudah dari Al-Qur'an") 

Abdullah : "Sungguh anda telah diberi kebaikan yang banyak." 
Wanita tua : 
"Wa maa yadzdzakkaru illa uulul albaab." (QS Al-Baqoroh : 269) 
("Dan tidaklah mengingat Allah itu kecuali orang yang berilmu") 

Dalam perjalanan itu saya bertanya kepadanya. 

Abdullah : "Apakah anda mempunyai suami?" 
Wanita tua : 
"Laa tas-alu 'an asy ya-a in tubda lakum tasu'kum" (QS. Al-Maidah : 101) 
("Jangan kamu menanyakan sesuatu, jika itu akan menyusahkanmu" ) 

Ketika berjumpa dengan kafilah di depan kami, saya bertanya kepadanya. 

Abdullah : "Adakah orang anda berada dalam kafilah itu?" 
Wanita tua : 
"Al-maalu wal banuuna zinatul hayatid dunya." (QS. Al-Kahfi : 46) 
("Adapun harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup di dunia") 

Baru saya mengerti bahwa ia juga mempunyai anak. 

Abdullah : "Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini?" 
Wanita tua : 
"Wa alaamatin wabin najmi hum yahtaduun" (QS. An-Nahl : 16) 
("Dengan tanda bintang-bintang mereka mengetahui petunjuk") 

Dari jawaban ini dapat saya fahami bahwa mereka datang mengerjakan ibadah haji mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama wanita tua ini saya menuju perkemahan. 

Abdullah : "Adakah orang yang akan kenal atau keluarga dalam kemah ini?" 
Wanita tua : 
"Wattakhodzallahu ibrohima khalilan" (QS. An-Nisa' : 125) 
("Kami jadikan ibrahim itu sebagai yang dikasihi") 

"Wakallamahu musa takliima" (QS. An-Nisa' : 146) 
("Dan Allah berkata-kata kepada Musa") 

"Ya yahya khudil kitaaba biquwwah" (QS. Maryam : 12) 
("Wahai Yahya pelajarilah alkitab itu sungguh-sungguh" ) 

Lalu saya memanggil nama-nama, ya Ibrahim, ya Musa, ya Yahya, maka keluarlah anak-anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan dan ceria, seperti bulan yang baru muncul. Setelah tiga anak ini datang dan duduk dengan tenang maka berkatalah wanita itu. 

Wanita tua : 
"Fab'atsu ahadaku bi warikikum hadzihi ilal madiinati falyandzur ayyuha azkaa tho'aaman fal ya'tikum bi rizkin minhu." (QS. Al-Kahfi : 19) 
("Maka suruhlah salah seorang dari kamu pergi ke kota dengan membawa uang perak ini, dan carilah makanan yang lebih baik agar ia membawa makanan itu untukmu") 

Maka salah seorang dari tiga anak ini pergi untuk membeli makanan, lalu menghidangkan di hadapanku, lalu perempuan tua itu berkata : 

Wanita tua : 
"Kuluu wasyrobuu hanii'an bima aslaftum fil ayyamil kholiyah" (QS. Al-Haqqah : 24) 
("Makan dan minumlah kamu dengan sedap, sebab amal-amal yang telah kamu kerjakan di hari-hari yang telah lalu") 

Abdullah : "Makanlah kalian semuanya makanan ini. Aku belum akan memakannya sebelum kalian mengatakan padaku siapakah perempuan ini sebenarnya." 

Ketiga anak muda ini secara serempak berkata : 
"Beliau adalah orang tua kami. Selama empat puluh tahun beliau hanya berbicara mempergunakan ayat-ayat Al-Qur'an, karena kuatir salah bicara." 

Maha suci zat yang maha kuasa terhadap sesuatu yang dikehendakinya. Akhirnya saya pun berucap : 

"Fadhluhu yu'tihi man yasyaa' Wallaahu dzul fadhlil adhiim." (QS. Al-Hadid : 21) 
("Karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendakinya, Allah adalah pemberi karunia yang besar")

[Diambil dari kitab Misi Suci Para Sufi, Sayyid Abubakar bin Muhammad Syatha, hal. 161-168]
KETIDAKBENARAN SURAT WASIAT PENJAGA MAKAM NABI SAW
Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudara-saudaraku yang seiman dan seagama. Mungkin banyak diantara kita yang pernah menerima dan bahkan sudah menyebarkan Surat Wasiat dari Syaikh Ahmad yang dalam surat tersebut diklaim sebagai penjaga makam Rasulullah. Saya sendiri sudah pernah membaca surat tersebut pada tahun 1987 dalam bentuk fotocopy. sekarang sudah disebarkan di Email dan FB. Sebagai Komentar terhadap Surat tersebut, dibawah ini saya kutip penjelasan lengkap dari blog: UNTAIAN HIKMAH (http://dhanysarip. blogspot. com/2005/ 11/wasiat- dari-penjaga- makam-rasulullah .html). 

Marilah kita bersihkan akidah kita dari segala bentuk "Kesyirikan" .

Mohon Maaf yang sebesar-besarnya bila ada yang tidak berkenan.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Idham Khalid
PhD Student
School of Electrical Engineering and Computer Science
Faculty of Built Environmental and Engineering
University of Newcastle
Australia
Wasiat Dari Penjaga Makam Rasulullah: Jawapan dan Komentar 
Dunia Islam seringkali dihebohkan dengan 'wasiat' yang kononnya datang dari Sheikh Ahmad selaku Penjaga Makam Rasulullah SAW di Madinah. Kandungan 'wasiat' itu juga disandarkan pada Rasulullah SAW. Kandungan wasiat tersebut adalah seperti berikut...

------------ --------- --------- ---------

SHEIKH AHMAD : "AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH SWT DAN NABI MUHAMMAD SAW, WASIAT UNTUK SELURUH UMMAT ISLAM " 

"Pada malam tatkala hamba membaca Al Quran di makam Rasulullah, dan hamba sampai tertidur, lalu hamba bermimpi. Didalam mimpi hamba bertemu dengan Rasulullah SAW, dan beliau berkata, "Di dalam 60,000 orang yang meninggal dunia, di antara bilangan itu tidak ada seorang pun yang mati beriman, kerana: 

1. Seorang isteri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya.
2. Orang yang kaya yang mampu, tidak lagi melambangkan atau menimbangkan rasa belas kasih kepada orang-orang miskin. 
3. Sudah banyak yang tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak solat dan tidak menunaikan ibadah haji, padahal mereka-mereka ini mampu melaksanakan. 

Oleh sebab itu wahai Sheikh Ahmad engkau sabdakan kepada semua umat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah SWT." 

Demikian pesanan Rasulullah kepada hamba, maka berdasarkan pesanan Rasulullah tersebut dan oleh kerananya hamba berpesan kepada segenap umat Islam di dunia: 

a. Berselawatlah kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW. 
b. Janganlah bermalas-malasan untuk mengerjakan solat 5 (lima) waktu.
c. Bersadaqah dan berzakatlah dengan segera, santuni anak-anak yatim piatu. 
d. Berpuasalah di bulan ramadhan serta kalau mampu, tunaikan segera ibadah haji. 

Perhatian: Bagi siapa saja yang membaca surat ini hendaklah menyalinnya untuk disampaikan kepada orang-orang lain yang beriman kepada hari penghabisan/ kiamat. 

Hari kiamat akan segera tiba dan batu bintang akan terbit, Al-Quran akan hilang dan matahari akan dekat di atas kepala, saat itulah manusia akan panik. Itulah akibat dari kelakuan mereka yang selalu menuruti hawa nafsu dalam jiwa 

PENJAGA MAKAM RASULULLAH S.A.W. SHEIKH AHMAD DI MADINAH.

------------ --------- --------- ---------

Beginilah 'wasiat' yang sering ditakuti oleh umat Islam. Takut sekiranya gagal untuk menyebarkannya, maka bala akan menanti, karena inilah 'janji-janji' yang terletak di ujung wasiat ini. Disertakan juga kisah-kisah 'tauladan' bagi orang yang menyebarkan 'wasiat' ini dan juga kisah-kisah 'buruk' yang menimpa mereka yang gagal 'memenuhi arahan Sheikh Ahmad'. 'Wasiat' ini menimbulkan tanda tanya di kalangan umat Islam tentang kesahihannya.

Ada pula yang membabi buta menyebarkannya tanpa ada rasa prihatin tentang efeknya terhadap ajaran Islam. Mungkin karena tidak tahu, atau tidak mau tahu. Bagi yang tidak tahu, harap segera berhenti untuk mengaku sebagai tidak tahu...

Kandungan wasiat ini sebenarnya adalah BATHIL.

Surat wasiat ini ditulis oleh paderi² biara Blessings of santo Antonio, Texas, USA pada tahun 1974/75 dengan tujuan untuk mengelirukan umat Islam. Penulis asal surat ini ialah mendiang Father Francis Jose ada Villa, seorang paderi Khatolik dari Argentina berketurunan Arab-Syria (bekas penganut Islam, nama asalnya Mohamed Elias Skanbeg). 

Dia pernah bertugas di Instituto Sacristo Convocione Reliogioso di Brindisi, Itali sebagai pastor katolik antara tahun 1966-1968 di bawah Cardinal Agostino Casaroli. Father ada Villa meninggal dunia pada tahun 1980 di Texas dalam usia 54 tahun (silakan rujuk kepada Majlis Fatwa Kebangsaan tahun 1978 dan Jabatan Agama Negeri).

Menurut Allah-yarham Sayyed Mohamed Raisuddin Al-Hashimi Al-Quraisy, penjaga makam Rasulullah saw. di Madinah Al-Munawarah antara tahun 1967 sehingga 1979, TIDAK ADA penjaga atau pemegang kunci makam Rasulullah saw. bernama Sheikh Ahmad antara tahun 1881 hingga 1979. Penjaga makam di Madinah Al-Munawarah ialah Sayyed Turki Abu Mohamed Abdul Razaque Al-Hashimi Al-Quraisy (1881 - meninggal dunia 1932), anaknya Sayyed Hashim Abu Faisal Abdul Jalil Al-Hashimi Al-Quraisy (1932 - meninggal dunia 1934), adiknya Sayyed Abdul Karim Mutawwi Al-Hashimi Al-Quraisy (1934 - 1966) dan anak saudaranya Sayyed Mohamed Raisuddin bin Mohamed bin Abdul Razaque Al-Hashimi Al Quraisyi (1967 - meninggal dunia 1979). 

Jika kita bertanya kepada penduduk Madinah Al-Munawarah atau Hijjaz tentang Sheikh Ahmad ini dan tugasnya, kita tidak akan dapat jawabannya atau mendengar khabar berita mengenainya. Ia tidak pernah dikenali dan tidak pernah dilihat oleh penduduk Madinah Al- Munawarah.

Penjelasan di atas akan dilengkapkan lagi dengan komentar dari ulama' kontemporer, Prof. Dr. Yusuf Al-Qardhawy:
------------ --------- --------- ---------
"Ramai orang tertanya-tanya tentang wasiat ini. Sebenarnya ia bukanlah perkara baru. Saya telah melihatnya semenjak puluhan tahun lalu. Wasiat ini dikaitkan dgn seorang lelaki bernama Sheikh Ahmad, pemegang kunci makam Rasulullah SAW. Jika kita bertanya kepada penduduk Madinah atau Hijaz tentang Sheikh Ahmad ini dan tugasnya, kita tidak akan dapat jawabannya atau mendengar khabar berita mengenainya. Ia tidak pernah dikenali dan tidak pernah dilihat oleh penduduk Madinah. Tetapi terdapat orang yang menyebarkan apa yang dikatakan sebagai wasiat ke negara-negara Islam. 

Wasiat itu tidak mempunyai nilai apa-apa di sisi agama. Persoalan yang dikemukakan dalam surat itu tidaklah berhajat kepada wasiat Sheikh Ahmad atau Sheikh Omar. Sesungguhnya Al-Quran dengan jelas telah menyatakan sebahagian daripada itu. Kita sudah ada Al-Quran dan Sunnah, kedua-duanya sudah lebih daripada wasiat ini. Adakah ia benar atau dusta?. Allah berfirman dalam Surah Al-Maidah: 

"Hari ini Aku sempurnakan bagimu agama kamu (Islam) dan Aku sempurnakan ke atasmu nikmat-Ku serta Aku reda Islam sebagai agama kamu" 

Sesiapa yang menyangka bahwa agama Islam, setelah disempurnakan dan dilengkapkan oleh Allah, masih lagi berhajat kepada wasiat orang yang tidak diketahui asal-usulnya, sesungguhnya telah timbul keraguan dan syak di hatinya akan kesempurnaan dan kebenaran Islam itu. 
Terdapat tanda-tanda pembohongan dan kejahatan pada wasiat tersebut. Orang yang melakukannya telah mengancam serta menakut-nakutkan orang ramai, yaitu sekiranya wasiat itu tidak disebarkan, mereka akan ditimpa musibah, kematian anak-anak atau kehilangan harta benda. Inilah yang tidak pernah diucapkan oleh manusia suci bahkan tidak ada dalam kitab Allah dan sunah Rasul-Nya. 

Manusia tidak pernah menerima perintah seperti 'sesiapa yang membaca Al-Quran hendaklah disalin 25 salinan dan menyebarkannya. Jika tidak melakukan demikian, dia akan ditimpa musibah.' Maka bagaimana pula dengan wasiat yang khurafat ini?. Perkara ini tentulah tidak dapat diterima oleh akal muslim yang memahami Islam dengan kefahaman yang sebenarnya. 

Wasiat tersebut menyatakan bahwa si fulan dari negeri tertentu yang menyebarkan wasiat itu telah memperoleh puluhan ribu uang. Ini adalah usaha untuk menyeleweng dan menyesatkan orang-orang Islam dari jalan yang benar. Juga menyelewengkan umat dari sunnah alam (sunnatullah) dan konsep sebab dan musabab yang telah dijadikan Allah sebagai undang-undang alam ini. 

Memperolehi rezeki ada cara-caranya. Berpegang kepada perkara-perkara khurafat seperti ini menyelewengkan pemikiran umat Islam. Kita bimbang kalau-kalau umat Islam mempercayai khurafat ini dan menyangka bahwa sesiapa yang menyebarkannya akan mendapat syafaat khusus daripada Rasulullah SAW. Sesungguhnya syafaat Rasulullah adalah untuk orang-orang yang tidak melakukan dosa-dosa besar di kalangan umat-umatnya sebagaimana sabda baginda di dalam sebuah hadith: 

"Orang yang paling merasa bahagia dengan syafaatku di hari kiamat adalah orang yang mengatakan 'Tiada tuhan yang lain daripada Allah' dengan penuh keikhlasan hatinya"
------------ --------- --------- ---------
Semoga kenyataan di atas dapat menyelesaikan kebuntuan tentang siapakah penulis asal wasiat tersebut serta asalnya.

Berdoalah kepada Allah SWT agar kita semua diberi petunjuk dan hidayah-Nya serta memberikan kefahaman yang benar tentang urusan agama, menunjukkan jalan yang lurus serta dijauhkan dari perbuatan mempercayai khurafat, rekaan-rekaan dan kebathilan. Jadi, setelah ini, kepada sesiapa yang berkaitan, hentikanlah menyebarkan perkara yang merupakan fitnah di dalam agama kita.

Allahu Ta'ala a'lam...
Dosa & Hujan
Ketahuilah, dosa itu dapat mencegah turunnya hujan, walau hanya dilakukan oleh satu orang saja.
Pada suatu hari Nabiyullah Musa Al-Kalim AS, keluar untuk memohon hujan bagi bani Israil. Ini adalah yang ketiga kalinya beliau memohon, namun hujan tak kunjung datang.
“Ya Tuhan, kali ini jangan jatuhkan namaku di kalangan bani israil, aku adalah kalim-Mu.”
“Ya Musa, bagaimana aku dapat menurunkan hujan, sedangkan di antara kalian ada seorang pendosa.”
“Beritahu aku siapa dia. Akan kukeluarkan dia dari kelompokku.”
“Tidak, tapi umumkanlah kepada mereka, ‘Wahai lelaki yang suka bermaksiat, keluarlah kamu dari kelompokku, karena kamulah hujan tidak turun.”
“Bagaimana mereka dapat mendengar suaraku, sedang jumlah mereka sangat banyak..”
“Tugasmu hanya berseru, Aku nanti yang akan menyampaikan suaramu ke telinga mereka.”
abiyullah Musa kemudian berdiri dan dengan suara lantang mengumumkan, “Wahai orang yang suka bermaksiat, keluarlah kamu dari kelompok kami, sesungguhnya karena kamu hujan tidak turun.”
Si pendosa menoleh ke kanan dan ke kiri, namun tak melihat seorang pun berdiri. Ia letakkan kepalanya di antara kedua kakinya, lalu berkata, “Tuhan, jika aku berdiri, namaku akan ternoda di kalangan bani Israil. Karena itu, aku bertobat kepada-Mu.”
Seketika itu juga Allah mengirimkan mendung yang tebal dan hujan pun turun.
“Ya Allah, tadi Engkau berkata bahwa Engkau takkan menurunkan hujan sebelum orang yang bermaksiat itu keluar dari kelompokku. Mengapa sekarang Engkau turunkan hujan padahal orang itu masih berada di antara kami,” tanya Nabi Musa AS.
“Sesungguhnya hujan ini Aku turunkan karena orang itu. Dia telah bertobat kepadaku-Ku.”
“Beritahulah kami siapa dia, agar kami dapat memuliakannya.”
“Telah kututupi aib-aibnya sewaktu bermaksiat, Aku pun sekarang akan menutupi kemuliaannya setelah ia tobat,” jawab Allah. (I:145)  

Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul Asyraf, Kisah dan Hikmah, Putera Riyadi.


ANCAMAN MENINGGALKAN SHOLAT
Barang siapa melalaikan sholat, Allah SWT akan menyiksanya dengan 15 siksaan. Enam siksaan di dunia, tiga siksaan ketika meninggal, tiga siksaan di alam kubur, tiga siksaan saat bertemu dengan Allah SWT.

Ketika Malaikat Jibril turun dan berjumpa dengan Rasulullah SAW, ia berkata, “Wahai Muhammad, Allah tidak akan menerima puasa, zakat, haji, sedekah, dan amal saleh seseorang yang meninggalkan sholat. Ia dilaknat di dalam Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Quran. Demi Allah, yang telah mengutusmu sebagai nabi pembawa kebenaran, sesungguhnya orang yang meninggalkan sholat, setiap hari mendapat 1.000 laknat dan murka. Para malaikat melaknatnya dari langit pertama hingga ketujuh.

Orang yang meninggalkan sholat tidak memperoleh minuman dari telaga surga, tidak mendapat syafaatmu, dan tidak termasuk dalam umatmu. Ia tidak berhak dijenguk ketika sakit, diantarkan jenazahnya, diberi salam, diajak makan dan minum. Ia juga tidak berhak memperoleh rahmat Allah.Tempatnya kelak di dasar neraka bersama orang-orang munafik, siksanya akan dilipatgandakan, dan di hari kiamat ketika dipanggil untuk diadili akan datang dengan tangan terikat di lehernya. Para malaikat memukulinya, pintu neraka jahanam akandibukakan baginya, dan ia melesat bagai anak panah ke dalamnya, terjun dengan kepala terlebih dulu, menukik ke tempat Qorun dan Haman di dasar neraka.

Ketika ia menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, makanan itu berkata, ‘Wahai musuh Allah, semoga Allah melaknatmu, kamu memakan rezeki Allah namun tidak menunaikan kewajiban-kewajiban dari-Nya.’ Ketahuilah, sesungguhnya bencana yang paling dahsyat, perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian terhadap sholat lima waktu, sholat Jumat, dan sholat berjemaah. Padahal, semua itu ibadah-ibadah yang oleh Allah SWT ditinggikan derajatnya, dan dihapuskan dosa-dosa maksiat bagi siapa saja yang menjalankannya.

Orang yang meninggalkan sholat karena urusan dunia akan celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya, besar musibahnya, dan panjang penyesalannya. Ia dibenci Allah, dan akan mati dalam keadaan tidak Islam, tinggal di neraka Jahim atau kembali ke neraka Hawiyah.”

Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa meninggalkan sholat hingga terlewat waktunya, lalu mengadanya, ia akan disiksa di neraka selama satu huqub (80 tahun).... Sedangkan ukuran satu hari di akhirat adalah 1.000 tahun di dunia.” Demikian tertulis dalam kitab Majalisul Akbar.

Sementara dalam kitab Qurratul Uyun, Abu Laits Samarqandi menulis sebuah hadis, “Barang siapa meninggalkan sholat fardu dengan sengaja walaupun satu sholat, namanya akan tertulis di pintu neraka yang ia masuki.” Ibnu Abbas berkata, ”Suatu ketika Rasulullah SAW bersabda, ‘Katakanlah, ya Allah, janganlah salah seorang dari kami menjadi orang-orang yang sengsara.’ Kemudian Rasulullah SAW bertanya, ‘Tahukah kamu siapakah mereka itu?’ Para sahabat menjawab, ‘Mereka adalah orang yang meninggalkan sholat. Dalam Islam mereka tidak akan mendapat bagian apa pun’.

Disebutkan dalam hadis lain, barang siapa meninggalkan sholat tanpa alasan yang dibenarkan syariat, pada hari kiamat Allah SWT tidak akan memedulikannya, bahkan Allah SWT akan menyiksanya dengan azab yang pedih. Diriwayatkan, pada suatu hari Rasulullah SAW berkata, ”Katakanlah, ya Allah, janganlah Engkau jadikan seorang pun di antara kami celaka dan diharamkan dari kebaikan.”“Tahukah kalian siapakah orang yang celaka, dan diharamkan dari kebaikan?”“Siapa, ya, Rasulullah?” “Orang yang meninggalkan sholat,” jawab Rasulullah. Dalam hadis yang berhubungan dengan peristiwa Isra Mi'raj, Rasulullah SAW mendapati suatu kaum yang membenturkan batu ke kepala mereka. Setiap kali kepala mereka pecah, Allah memulihkannya seperti sedia kala. Demikianlah mereka melakukannya berulang kali. Lalu, beliau bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril, siapakah mereka itu?”

“Mereka adalah orang-orang yang kepalanya merasa berat untuk mengerjakan sholat,” jawab Jibril.

Diriwayatkan pula, di neraka Jahanam ada suatu lembah bernama Wail. Andaikan semua gunung di dunia dijatuhkan ke dalamnya akan meleleh karena panasnya yang dahsyat. Wail adalah tempat orang-orang yang meremehkan dan melalaikan sholat, kecuali jika mereka bertobat. Bagi mereka yang memelihara sholat secara baik dan benar, Allah SWT akan memuliakannya dengan lima hal, dihindarkan dari kesempitan hidup, diselamatkan dari siksa kubur, dikaruniai kemampuan untuk menerima kitab catatan amal dengan tangan kanan, dapat melewati jembatan shirathal mustaqim secepat kilat, dan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab. Dan barang siapa meremehkan atau melalaikan sholat, Allah SWT akan menyiksanya dengan 15 siksaan. Enam siksaan di dunia, tiga siksaan ketika meninggal, tiga siksaan di alam kubur, dan tiga siksaan saat bertemu dengan Allah SAW. Adapun enam siksaan yang ditimpakan di dunia adalah dicabut keberkahan umurnya, dihapus tanda kesalehan dari wajahnya (pancaran kasih sayang terhadap sesama), tidak diberi pahala oleh Allah semua amal yang dilakukannya, doanya tidak
diangkat ke langit, tidak memperoleh bagian doa kaum salihin, dan tidak beriman ketika roh dicabut dari tubuhnya. Adapun tiga siksaan yang ditimpakan saat meninggal dunia ialah mati secara hina, mati dalam keadaan lapar, dan mati dalam keadaan haus. Andai kata diberi minum sebanyak lautan, ia tidak akan merasa puas.

Sedangkan tiga siksaan yang didapat dalam kubur ialah, kubur mengimpitnya hingga tulang-belulangnya berantakan, kuburnya dibakar hingga sepanjang siang dan malam tubuhnya berkelojotan menahan panas, tubuhnya diserahkan kepada seekor ular bernama Asy-Syujaul Aqra. Kedua mata ular itu berupa api dan kukunya berupa besi, kukunya sepanjang satu hari perjalanan. ”Aku diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyiksamu, karena engkau mengundurkan sholat Subuh hingga terbit matahari, mengundurkan sholat Zuhur hingga Asar, mengundurkan sholat Asar hingga Magrib, mengundurkan sholat Magrib hingga Isya, dan mengundurkan sholat Isya hingga Subuh,” kata ular itu.Setiap kali ular itu memukul, tubuh mayat tersebut melesak 70 hasta, sekitar 3.000 meter, ke dalam bumi. Ia disiksa dalam kubur hingga hari kiamat. Di hari kiamat, di wajahnya akan tertulis kalimat berikut: Wahai orang yang mengabaikan hak-hak Allah, wahai orang yang dikhususkan untuk menerima siksa Allah, di dunia kau telah mengabaikan hak-hak Allah, maka hari ini berputus asalah kamu dari rahmat-Nya.

Adapun tiga siksaan yang dilakukan ketika bertemu dengan Allah SWT adalah, pertama, ketika langit terbelah, malaikat menemuinya, membawa rantai sepanjang 70 hasta untuk mengikat lehernya. Kemudian memasukkan rantai itu ke dalam mulut dan mengeluarkannya dari duburnya. Kadang kala ia mengeluarkannya dari bagian depan atau belakang tubuhnya. Malaikat itu berkata, ”Inilah balasan bagi orang yang mengabaikan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan Allah.” Ibnu Abas berkata, ”Andai kata satu mata rantai itu jatuh ke dunia, niscaya cukup untuk membakarnya.”
Kedua, Allah tidak memandangnya. Ketiga, Allah tidak menyucikannya, dan ia memperoleh siksa yang amat pedih. Demikianlah ancaman bagi orang-orang yang sengaja melalaikan sholat. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada orang yang bersegera menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya. Amin..

Rasulullah SAW bersabda, “Sembahlah Allah seakan engkau melihat-Nya. Apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
(HR Bukhari dan Muslim)



Assalamu 'Alaika Ayyuhan Nabiyyu Warahmatullahi Wabarokatuh

Video Streaming Acara Akbar "Majelis Rasulullah"