Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad

Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad

Ya Rasulallah . . .

Tahun Baru 2010 = Tahun Taubat dari segala dosa
Sambutlah kedatangan Guru Mulia Pewaris Nabi SAW di awal tahun 2010 ini, semoga kedatangan beliau menjadi rahmat dan berkah untuk seluruh pencinta beliau di Indonesia dan menjadikan negara kita terhindar dari segala macam bala' dan musibah. Dan kelak di akhirat nanti semoga beliau menjadi salah satu pemberi syafa'at kepada kita semua. Amieen.

Dua Hal Yang Mendatangkan Musibah
Khotbah Habib Umar bin Hafidz

Segala madah bagi Allah SWT, penghimpun manusia di hari kiamat yang telah dipastikan. Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah SWT, satu-satunya, yang tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang bakal meletakkan seluruh manusia di hadapan-Nya, guna diberi pahala atau siksa. Ketika itu, beruntunglah manusia-manusia beriman yang pandai memanfaatkan waktu hidupnya dengan menghadiri majelis kebajikan, ketaatan dan zikir, dan menyesallah mereka yang telah menghabiskan umurnya untuk berbuat maksiat. Aku bersaksi bahwa sang panutan, Nabi Muhammad SAW adalah rasul yang diutus oleh-Nya untuk menabur hidayah di muka bumi. Ya Allah limpahkanlah salawat dan salam kepada Baginda Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang patuh kepada beliau hingga hari akhir nanti.

Wahai hamba Allah
Dalam majelis ini, aku berwasiat kepada kalian samua, sekaligus kepada diri sendiri agar senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. Ketahuilah, barangsiapa bertakwa kepada Allah SWT, ia akan hidup penuh kekuatan dan berjalan di bumi-Nya dengan rasa aman dan tentram

Wahai hamba Allah
Ada dua perkara yang menyebabkan umat Rasulullah SAW ini kerap kali dilanda musibah dan bencana, dan sayang sekali, mereka tidak menyadari, atau bahkan tidak mempedulikanya sama sekali, sekalipun beliau SAW dan para ulama telah sering mengingatkan.

Dua perkara itu adalah, pertama, tiadanya penghargaan akan waktu, kesempatan dan umur yang telah dianugerahkan Allah Subhanahu Wata'ala. Sekarang ini, umumnya umat telah menyia-nyiakan waktu dan membuangnya untuk hal-hal yang kosong. Sebagian lagi menghabiskan waktu dalam perbuatan makruh, dan, bahkan kemaksiatan. Perbuatan ini setianya memancing amarah Allah SWT. Namun mereka abai serta tak mengindahkan. Maka tidaklah mengherankan apabila bencana demi bencana mulai merebak di negeri muslimin.

Kedua, pergaulan dan persaudaraan yang tidak lagi dilandasi itikad baik. Ketika umur dan waktu terbengkalai, ketika perkawanan tidak lagi dilandasi niat baik, maka kerusakan merajalela, fitnah dan cobaan bakal mendera umat, tak peduli di desa maupun di kota. Baginda Nabi SAW, dalam sabda-sabdanya, telah banyak mengingatkan umat agar memanfaatkan waktu dengan maksimal dan mendasari pergaulannya dengan niat soleh. Semua itu demi kebaikan umat sendiri. Akan tetapi sayang, orang-orang sudah tutup telinga dan mata. Mereka tak lagi berminat mendengarkan seruan beliau SAW.

Sadarlah wahai muslimin. Waktu adalah esensi kehidupanmu. Umur adalah peluang yang diberikan kepadamu. Berharga atau tidaknya hidupmu bergantung pada bagaimana kau memanfaatkan usiamu itu.

Rasulullah SAW bersabda, Di hari pembalasan nanti, dua telapak kaki seorang hamba akan tertahan dijembatan sirat. Takkan beranjak sampai ia ditanya mengenai empat hal. untuk apakah seluruh umur hidupnya? Dikemanakan usia mudanya? Dari mana ia mendapatkan harta dan digunakan untuk apakah harta itu? Sudahkah ilmunya diamalkan?

Wahai hamba Allah
Kita wajib kembali ke jalur yang telah digariskan Rasulullah SAW. Beliau adalah insan yang selalu berkata jujur. Beliau adalah sang petunjuk, penyeru kebenaran, suluh umat, dan pemberi kabar-kabar dari Ilahi. Beliau sangat cinta kepada umatnya. Kasih beliau kepada kita lebih besar dari kasih orang tua kita sendiri kepada kita. Allah SWT berfirman,

"Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri"

Kembali ke dua hal di atas. Beliau SAW pernah mengabarkan, "Di dalam surga, para penghuninya masih merasakan suatu kerugian besar, yakni mengenai waktu yang telah berlalu—di kehidupan dunia—yang tidak mereka gunakan untuk berzikir kepada Allah SWT."

Beliau juga mewanti-wanti, "Ketika suatu kaum duduk bersama-sama, akan tetapi tidak mengingat Allah SWT sama sekali, maka mereka bakal merasakan penyesalan di hari kiamat nanti."

Pergunakanlah waktu dengan aktifitas yang baik. Ikatlah persaudaraan dengan asas yang bagus serta tujuan yang penuh manfaat. "Ketika seseorang menjalin kawan, meskipun sejenak di siang hari, kelak ia akan ditanya mengenai perkawanan itu: telahkan ia melaksanakan hak-hak Allah SWT atau mengalpakannya?" begitulah yang dinarasikan Rasulullah SAW.

Wahai hamba Allah
Kita sudah sering membuang-buang waktu. Di antara kita bahkan ada yang lebih banyak mengisi waktu untuk maksiat. Marilah kita renung-kan bersama. Ke manakah malam-malam kita? Untuk apakah umur-umur kita? Apa yang kita kerjakan antara Maghrib dan Isyak? Bagaimana kabar majelis muslimin, pasar-pasar dan warung-warung? Tempat-tempat itu telah menjadi ajang melupakan Allah SWT dan Rasul-Nya.

Ingatlah, bagaimana Baginda Rasul senantiasa zikir kepada Allah di setiap waktunya. Dulu, kaum muslimin tak pernah lalai untuk berzikir, di mana saja, siang dan malam. Akan tetapi kini, umat Islam, baik yang muda maupun yang tua, sudah menganggap remeh zikir. Mereka malas mengingat Allah dan lebih suka membicarakan yang lain. Ketika di dalam masjid sekalipun, mereka menganggap membaca Al-Quran tidak lebih asyik daripada bicara omong kosong. Hingga kita kerap menyaksikan mereka bicara tak tentu arah di dalam rumah Allah. Bahkan tak segan mereka meletakkan Al-Quran yang tengah dibaca hanya demi bisa mengobrol bersama rekan-rekan mereka. Sungguh, Betapa genting keadaan muslimin.

Tak hanya itu, umat Islam sekarang cenderung menjauhi majelis taklim. Ketika majelis pengajian diadakan di suatu desa, pesertanya selalu tak banyak. Orang-orang enggan datang dan lebih memilih kumpulan-kumpulan yang kurang baik. Mereka adalah manusia yang rugi. Mereka bakal menyesal. Keberadaan mereka sudah dinubuatkan Rasulullah SAW, "Manusia yang paling besar penyesalannya di akhirat kelak adalah mereka yang punya kesempatan untuk mengaji akan tetapi mereka sia-siakan kesempatan itu."

Masa keemasan telah berlalu, yakni masa sahabat, tabiin, dan tabiin-tabiin. Masa ketika zikir, baca Al-Quran dan hadis menjadi kebiasaan, baik ketika makan, minum, tidur, dan segala rutinitas.

Wahai hamba Allah
Ketahuilah, suatu majelis yang dilandasi niatan baik dan tujuan yang mulia, yakni ridha Allah dan Rasulullah, akan membuahkan kebajikan-kebajikan . Di antaranya menangguhkan musibah, meredam permusuhan, dan mencegah perbuatan munkar, Semua itu lantaran sikap saling membantu di antara anggota. Dan mereka semua pasti memperoleh pahala-pahala dan anugerah yang tak kecil nilainya dari Allah SWT. Sebab itulah Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan perhatian yang agung kepada majelis zikir dan majelis tak-lim.

Ya Allah, bimbinglah kami kepada kebaikan. Tambahkanlah rahmat-Mu untuk kami. Siramkan anugerah-anugerah- Mu kepada kami. Elokkanlah dhahir dan bathin kami, serta niat dan tujuan kami. Sirnakan kesulitan dari kaum muslimin. Dengan kasih-Mu, wahai Yang Maha Kasih Sayang.
Sumber: Majalah Cahaya Nabawiy edisi No. 77 Th VII Dzulqaidah 1430 H / Nopember 2009 Hal. 44-4
KEDAHSYATAN SURAH AL-FATIHAH
Oleh : Sayyid Munzir AlMusawa.

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt, Maha Luhur dan Maha Abadi, Maha Menjadikan setiap hal – hal yang tidak disukai oleh muslimin – muslimat sebagai penghapusan dosa dan pengangkatan derajat. Demikian indahnya Allah, demikian mulianya Allah yang menjadikan musibah yang datang kepada muslimin adalah pengampunan dosa tanpa istighfar. Orang lain butuh istighfar dan taubat untuk meminta pengampunan dosa tetapi Allah melihat hamba-Nya dikenai musibah, dimaafkan kesalahannya. Allah membayar kesedihan di hati muslimin – muslimat dengan pengampunan dosa dan dihindarkan dari api neraka. Inilah indahnya Arrahman Arrahim.

Bismillahirrahmanir rahim, Dengan Nama Allah Maha Raja Langit dan Bumi yang bermula seluruh kejadian alam semesta dari tiada, yang bermula seluruh kehidupan dari tiada, yang bermula benda – benda bercahaya diawali oleh Allah, Annuur ( Maha Bercahaya). Arrahman Arrahim. Arrahman adalah Kasih Sayang Allah untuk seluruh makhluknya, fasiq, dhalim, shalih, muslim, non muslim, kebagian Rahmatnya Allah. Arrahim adalah Kasih Sayang Allah khusus untuk mereka yang beriman. Maka kalau kita menyebut "Bismillahirrahmani rrahim", ingat kalimat itu mengingatkan satu Nama Yang Memberi kepada semua makhluk hidup. Demikian Allah menunjukkan pemberiannya kepada yang beriman dan yang tidak beriman untuk memperkenalkan Kasih Sayang-Nya kepada mereka yang beriman bahwa Dia (Allah) Maha Bersabar dan Memaafkan mereka – mereka yang belum beriman agar mereka jangan berputus asa dari Kasih Sayang-Nya dan kembali pada pelukan Kasih Sayang Allah. Namun tentunya Kasih Sayang itu bersifat dunia saja. Kalau Arrahim adalah Kasih Sayang Abadi untuk mukminin dan mukminat.

"Bismillahirrahmani rrahim", itu kalimat hadirin, menyimpan seluruh Kenikmatan dan Anugerah pada semua makhluk. Muslim, non muslim semua turun kepada semua makhluk yang terjadi kepada mereka dari segenap kenikmatan berpadu dalam kalimat "Bismillahirrahmani rrahim" mencatat seluruh Nikmatnya Allah Swt dari kalimat Arrahman Arrahim.

Alhamdulillahi rabbil a'lamin, Segala Puji milik Allah Rabbul Alamin. Kenapa? Karena Yang Maha Berjasa dan paling berjasa kepada semua makhluk-Nya. Tidak ada satu makhluk hidup di bumi Allah yang dia tidak mempunyai hutang jasa kepada Allah, Al Manan. Semuanya hidup tanpa bisa membayar daripada hutang – hutang kenikmatan yang diberikan oleh Allah. Oleh sebab itu mereka yang memahami ini akan bercahaya hatinya dengan pujian kepada Allah. Akan selalu basah bibirnya memuji Allah.

Maaliki yau middin. Raja dihari kebangkitan, maksudnya penguasa agung dan tunggal disaat semua penguasa tak lagi berkuasa) , Arrahman Arrahim diulang lagi dalam Surat Al Fatihah (sebelum Maaliki Yaumidiin). Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang itu itu juga tapi bedanya Maha Melimpahkan Kasih Sayang pada yang mukmin dan bukan yang mukmin. Hanya pada yang bukan mukmin ini hanya sementara dengan kenikmatan dunia saja. Yang mukmin diberi juga kenikmatan dunia tetapi di akhirat diberi lagi. Ini menunjukkan betapa ruginya mereka yang tidak beriman.

Demikian kalimat demi kalimat Surat Al Fatihah terlantunkan dan inilah seagung – agung doa. Ketika Allah Swt mengajarkan kalimat ini kepada kita. Surat Al Fatihah ini, adalah doa untuk seluruh apa apa dari kenikmatan yang datang kepada kita yang kita inginkan atau yang belum kita ketahui.

Ihdinashshirathalmu staqim, ayat sebelumnya iyyakana'budu waiyyakanasta' in (hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya kepada-Mu kami mohn pertolongan) . Ihdinashshirathalmu staqim (tunjukkan kami ke jalan yang lurus). Mau apa? Kita sudah muslim, tunjukkan ke jalan yang lurus harus dibaca setiap shalat, itu – itu lagi doanya diulang. Inikan sudah jalan yang benar?, jalan yang mana lagi koq diminta lagi diminta lagi doa ini. Hadirin, jiwa manusia selalu tergoncang dan terbolak – balik. Maka mereka yang membaca doa (membaca Surat Al Fatihah) didalam shalat tentunya.

Ihdinashshirathalmu staqim (tunjukkan kami ke jalan yang lurus). Allah bimbing lagi ia, yang barangkali habis shalat ia akan berbuat dosa, Allah palingkan agar ia tidak berbuat dosa dan terhindar dari dosa atau barangkali ia terjebak dalam dosa – dosa besar, Allah tundukkan hatinya untuk ingin taubat dan istighfar. Ini hadirin, kalimat "Ihdinashshirathalm ustaqim" menjaga kehidupanmu, jika kita baca ini dengan ikhlas dan dengan kehadiran hati, kau tidak akan bermaksiat sampai waktu shalat berikutnya. Karena diminta kepada Allah, lantas kita tanya "apakah Allah memberi?" Allah sudah jawab didalam Shahih Muslim (dalam hadits Qudsiy) "orang – orang yang mengucap Surat Al Fatihah itu dijawab oleh Allah Swt". "Majadanniy abdi, adzdzana alaiyya abdi, hammadaniy abdi, sampai ke ucapan Ihdinashshirathalmu staqim (hamba Ku memuliakanku) , lalu Allah jawab lagi "hadza li abdi wa lil abdi masa'al", ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Maka minta dan ucapkan Surat Al Fatihah itu dengan jiwa.

Allah mengajarkan Surat Al Fatihah itu bukan "ihdini" (beri petunjuk padaku) namun "ihdina" (beri petunjuk kepada kami), itu kalau kita hadirkan khusyu' dalam hati kita dengan makna saat mengucapkan Ihdinashshirathalmu staqim dalam 1X ucapan doamu, akan banyak orang – orang yang diberi petunjuk ke jalan kebenaran oleh Allah, karena doa kita. Ihdinashshirathalmu staqim, Allah sudah katakan "hadza li abdi wa lil abdi masa'al", ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Sekali kau mengucapkan "Ihdinashshirathalm ustaqim" barangkali ada 10 atau 100 orang yang dicabut oleh Allah keinginannya untuk berbuat jahat dan bertaubat karena doa kita, tanpa kita mengenal mereka, karena kita berkata "ihdina", "beri kami petunjuk", siapa kami disini ini? Seluruh umat Nabi Muhammad Saw. Jadi orang yang mengucapkan doa itu, dia sudah mendoakan seluruh umat Nabi Muhammad Saw dan dia terlibat atas pahala semua amal baik umat Nabi Muhammad Saw yang lainnya, karena ia mendoakan mereka, (dan Rasul saw bersabda Barangsiapa yg mendoakan saudara muslimnya maka malaikat berkata Amin dan untukmu pula sebagaimana doamu pd saudaramu).

Dahsyatnya kalimat ini jika kau dalami maknanya "Ihdinashshirathalm ustaqim" (tunjukkan kami ke jalan yang benar dan jalan yang lurus). Maksudnya, jalan Nabiyyuna Muhammad Saw maka kau dapat pahala semua orang yang berjalan di jalan yang benar. Itu keagungan Surat Al Fatihah. Lalu Allah tahu kita ini mau jalan yang benar tapi kita mau jalan yang hidupnya nikmat. Tidak mau kita ditimpa banyak kesulitan, maka diperjelas lagi "Shirathalladzina an'amta a'laihim" (jalan orang - orang yang Kau beri kenikmatan atas mereka). Masya Allah, siapa? Mereka ini mukminin - mukminat yang ditumpahi kenikmatan dari zaman Nabi Adam hingga saat sekarang sampai akhir zaman. Kita minta kenikmatan yang dilimpahkan itu "Shirathalladzina an'amta a'laihim", kenikmatan dalam kesehatannya, kenikmatan dalam pekerjaan, dalam perdagangannya, dalam rumah tangganya, dalam sekolah, dalam masyarakat, dalam segala kehidupan dan kematian. "Shirathalladzina an'amta a'laihim", orang – orang yang Kau beri kenikmatan jalan mereka, muqarrabin, shiddiqin, shalihin dan semua jalan orang – orang yang dilimpahi kenikmatan oleh Allah, tapi bukan jalan orang yang dimurkai Allah. "Ghairil maghdhubi a'laihim waladhdhollin" .

Maka kalau kita doa hadirkan hati kita pada saat baca Al Fatihah, kau akan terjaga dari dosa dan terjaga dari segala kejahatan. Itu kekuatan yang dahsyat Surat Al Fatihah, ada dalam setiap shalat kita.
SEPUTAR QURBAN DAN KETENTUANNYA.
Oleh : Sayyid Muhammad bin Alwi AlHaddad.

Berqurban/Udhiyah adalah Menyembelih hewan ternak yang 3 jenis yaitu Onta,Sapi atau Kambing dalam rangka Taqarrub ilallah (mendekatkan diri kpd Allah swt) dilaksanakan pada hari9 raya Iedul Adha dan 3 hari setelahnya.Berqurba n satu ekor onta atau sapi bisa menjadi qurbqn untuk 7 orang adapun satu ekor kambing hanya untuk 1 orang,adapun berpatungan membeli hewan qurban maka tidak sah qurbannya HANYA saja menjadi pahala sedekah.

Hukum berqurban adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) dan dapat menjadi wajib bila di NAZAR kan,seperti pernyataan 'saya Nazar akan berqurban'. Nabi Muhammad saw bersabda : 'Dihari Nahr (Iedul Adha) tidak ada yang lebih afdhol dilakukan anak Adam (manusia) melainkan menumpahkan darah Qurban,Sesungguhnya Hewan itu akan datang di hari kiamat dengan tanduk dan kukunya.Dan sesungguhnya darahnya akan sampai disuatu tempat dihadapan Allah swt sebelum menetes ke bumi,maka kerjakanlah dengan senang hati'. Berkata Imam Syafe'i 'Aku tidak akan mengizinkan siapapun yang mampu untuk meninggalkannya' , yakni hukumnya makruh jika mampu berqurban tapi tidak melaksanakannya.

Waktu berqurban yaitu setelah sholat Iedul adha dan 2 khutbahnya tgl 10 Dzulhijjah sampai masuk waktu Magrib di hari Tasyrik yang ke 3 atau tanggal 13 dzulhijjah. Hewan yang sah dijadikan qurban harus normal dan sehat tanpa cacat pada bagian2 berikut :
 Mata (picak/rusak yang jelas sebelah matanya)
 Kaki (pincang yang jelas jika lari dgn kambing sebayanya tertinggal)
 Sakit yang nampak jelas kurus hingga mempengaruhi kwalitas dagingnya)
 Tubuhnya kurus mempengaruhi hilangnya sumsum)
 Putus yang banyak pada kuping/ekornya atau lahir tanpa kuping.

Adapun jika cacatnya ditanduk (pecah/belah) atau hewan yang dikebiri boleh2 saja,bahkan Nabi saw pernah berqurban dengan 2 kambing yang di kebiri.Hewan yang di Qurban lebih afdhol yang :
 Bertanduk
 Berwarna Putih atau Putihnya dominan krn lebih afdhol dari warna gelap/hitam.
 Hewan berwarna gelap namun gemuk lbh afdhol dari putih tapi kurus.
 Kambing betina yang tidak melahirkan lbh afdhol dari yang jantan.
 Kambing jantan lbh afdhol dari yang betina yang melahirkan.

Disunnahkan menyembelih sendiri jika memiliki keahlian,seperti yang dilakukan Rasulullah saw jika tidak maka sunnah menyaksikan penyembelihannya sebagaimana Rasul saw bersabda kepada Sayyidah Fatimah ketika berqurban "Bangun dan saksikanlah, sesungguhnya tetesan darah pertama (hewan qurban tsb) adalah penghapusan dosa mu'.


Ketika menyambelih disunnahkan beberapa hal sbb :
1. Menajamkan pisau.
2. Membaca Bismillah jika tidak hukumnya makruh namun halal dagingnya (menurut Imam Syafe'i , menurut Imam Hanifah hukumnya wajib membaca Bismillah).
3. Bersholawat kepada Nabi Muhammad saw.
4. Penyembelih menghadapkan dirinya dan hewan qurbannya ke kiblat dengan dibaringkan ke sebelah kiri.
5. Bertakbir (AllahuAkbar) boleh 1x atau 3x.
6. Berdoa agar Qurbannya diterima Allah swt,seraya berucap :
"Allahumma minka wa alaika,Taqqaballah. ." artinya 'Ya Allah qurban ini nikmatMu dan dengannya aku mendekatkan diri kepadaMu,maka terimalah..' .

Adapun bagi yang berqurban sunnah maka boleh baginya memakan dagingnya hingga 1/3 dan yang sunnah dimakan adlah hatinya,sebagaimana dilakukan Nabi saw,tapi wajib dari bagian daging hewan qurban tsb diberikan untuk faqir miskin,sebagaimana Firman Allah swt didalam surah alHajj ayat 28, artinya "Maka makanlah sebagian dari padanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang2 sengsara lagi Faqir". Namun afdholnya menyedekahkan semuanya kecuali beberapa suap untuk dimakan dengan niat TABARRUK (mengharap berkah) karena qurban ini adalah jamuan Allah swt untuk seluruh umat Islam.

Daging qurban hanya boleh dimakan oleh orang Muslim baik miskin ataupun kaya.Namun demikian orang yang mampu hendaklah berlaku BIJAK dengan lebih mengutamakan orang miskin. 'Daging qurban tidak boleh di berikan kepada orang non muslim walaupun tetangga'

'Sedangkan Bagi yang berqurban karena NAZAR ia wajib menyedekahkan semua daging hewan qurbannya tanpa memakannya sedikitpun'.

Daging qurban harus dibagikan mentah bukan diolah (dimasak) sehingga si penerima bisa memakan atau menjualnya,berbeda dengan Aqiqah.Daging qurban boleh dimakan walaupun hari tasyrik (3 hari setelah iedul adha) sudah lewat.

Bagi yang hendak berqurban disunnahkan TIDAK memotong Rambut atau Kuku,mulai taggal 10 s/d 13 Dzulhijjah (walaupun pada hari Jum'at) agar seluruh anggota tubuhnya mendapat ampunan dan bebas dari api neraka.

Dalam melaksanakan qurban di HARAM kan beberapa hal sbb :
1. Menyewa tukang potong lalu memberikan upah.
Ket : Adapun jika meminta tolong pada orang tsb untuk menyembelih qurban lalu yang qurban/panitia memberi sedekah atau hadiah berupa uang atau kulit hewan atau apapun yang demikian itu dibolehkan (memberi sedekah/hadiah BUKAN upah).Tapi sepatutnya para pemotong hewan berniat Ibadah dan menolong karena qurban adalah sarana mendekatkan diri pada Allah swt (besar pahalanya) jadi tidak sepatutnya dijadikan Obyekan/Bisnis.
2. Diharamkan pula menjuala bagian apapun dari hewan qurban tsb ,baik daging,tanduk, kulit atau yang lainnya,Nabi saw bersabda : 'Siapa menjual kulit qurbannya maka ia takkan mendapat pahalanya'.HR. Tirmidzi)
3. Semua bagian yang sudah dibagikan baik daging atau kulit boleh dimakan ataupun dijual (terserah si penerima).
4. Jika terdapat Mushollah,Masjid, Majelis Taklim atau Panitia yang menerima hewan qurbqn lalu hendak menjual kulit hewan qurban tsb supaya menjadi HALAL hukumnya Panitia HARUS meminta kulit hewan qurban tsb lebih dahulu dari orang yang berqurban,jadi kulit tsb sudah menjadi milik panitia setelah itu sah lah kulit tsb jika hendak dijualpun halal.

Contoh 1 : Apabila datang kepada panitia hewan qurban seorang yang hendak berqurban membawa,hendaklah Panitia tsb meminta langsung kulit hewan qurban tsb kepada yang berqurban.

Contoh 2 : Apabila telah terkumpul kulit hewan qurban yang sudah disembelih,maka hendaknya diberikan terlebih dahulu kepada si penerima baik seorang panitia atau orang muslim lainnya selanjutnya terserah si penerima akan dijual atau diapakan saja Boleh/Halal.

Bolehkah berqurban dengan dua niat (niat Qurbqn dan Aqiqah)...?
- Menurut Imam Romli hal tsb di bolehkan (Imam Romli bermadzhab Imam Syafe'i).

Demikianlah Seputar Qurban dan Ketentuannya, Apabila ada permasalahan yang kurang dimengerti hendaknya ditanyakan kepada Alim Ulama setempat.
Pola Hidup Sehat Rasulullah SAW
  1. Asupan awal ke dalam tubuh Rasulullah adalah udara segar di subuh hari. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan (shalat) qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas dalam aktifitasnya sehari penuh. Orang yang memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh, biasanya menjalani hari dengna penuh semangat dan optimisme. Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh hari, biasanya lebih mudah terserang rasa malas beraktifitas.
  2. Di pagi hari, Rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu. Kita tahu siwak mengandung fluor yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi. Fluor yang terkandung dalam siwak merupakan fluor alami yang berguna, berbeda dengan fluor sintetik yang dapat membahayakan kesehatan. Saat ini, fluor alami yang terdapat dalam siwak sudah mampu di ekstraksi dalam bentuk pasta gigi agar mudah di gunakan.
  3. Di pagi hari pula Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang di campur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luarbiasa. Dalam Al Quran, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Hal ini berarti pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit. Di tinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan. Madu juga mengandung mikronutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. dalam istilah masyarakat Arab, madu di kenal dengan al hafidz al amin karena bisa menyembuhkan luka bakar.
  4. Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa mengkonsumsi 7 butir kurma ajwa’ (matang). Rasulullah pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”. Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang Khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa di netralisir oleh zat zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibnu al barra, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tsb, akhirnya meninggal. Tetapi Rasulullah selamat dari racun tsb. Rahasianya adalah 7 butir kurma yang biasa di konsumsi Rasulullah.
  5. Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin. Ada cerita menarik terkait dengan buah Tin dan minyak Zaitun. Allah bersumpah dalam surat At Tin. Dalam Al Quran, kata at tin hanya disebutkan sekali, sedangkan kata az zaytun diulang sampai 7X. Seorang ahli melakukan penelitian terkait hal itu. Kesimpulannya luar biasa: jika zat zat yang terkandung dalam at tin dan az zaytun berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1;7, maka akan menghasilkan ahsani taqwim (tubuh terbaik dan optimum kekuatannya) sebagaimana tercantum dalam surat At Tin
  6. Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur mayur. Beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah selalu mengkonsumsi sana al makki dan sanut. (Dalam kamus Al Munjid Sana dan sanut berarti jenis tumbuh tumbuhan, bisa bermakna sayuran atau lalapan. Tapi sanut bisa juga berarti madu dan keju). Menurut Prof. Dr Musthofa, di Mesir keduanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis. Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang luar Arab, tpai Prof. Musthofa menjelaskan, intinya adalah sayur sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit. Rasulullah tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktifitas dulu supaya makanan yang di konsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah di cerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah bersabda: “Cairkan makanan kalian dengan zikir kepada Allah dan shalat dan janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras” (HR Abu Nu’aim dari Aisyah r.a)
  7. Disamping menu wajib diatas, ada beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi beliau tidak rutin mengkonsumsinya. Diantaranya tsarid, yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. kemudian beliau juga senang makan buah anggur dan hilbah (susu).
  8. Rasulullah sering menyempatkan untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak anak dan cucu cucunya. pernah pula beliau lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah ra. Olah raga diakui oleh para ahli kesehatan sangat bermanfaat bagi tubuh.
  9. Rasulullah tidak menganjurkan umatnya untuk bergadang. Karena itulah beliau tidak menyukai berbincang bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.

Pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologis berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).

Prof. Dr Musthofa Romadhon juga menjelaskan tentang tata cara Rasulullah mengkonsumsi makanan. Hal ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Setinggi apapun gizinya, jika pola konsumsinya tidak teratur, tetap akan berdampak buruk terhadap kesehatan.

Inti pola konsumsi Rasulullah adalah menghindari isrof (berlebihan) dalam makan dan minum. Rasulullah bersabda: “Tidaklah anak Adam memenuhi sesuatu yagn lebih buruk dari perutnya. Cukuplah baig anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak ada cara lain maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya (udara)” (HR Tirmidzi dan Al Hakim. Imam Arna’uth dan Imam Adz Dzhahabi mensahihkan hadist ini)

Ketika seseorang terlalu kenyang dan terlalu banyak makan, maka lambung akan penuh dan pernafasannya akan terganggu. Proses pencernaan menjadi lama dna zat zat yang terkandung dalam maknanan tsb. menjadi tidka berfungsi dengan baik. Kondisi fisik menjadi tidak prima dan aktifitas pun tidak maksimal. Prof. Dr Musthofa menekankan bahwa assyab’u (kenyang) itu bukan al imtila (memenuhi perut dengan makanan). Kenyang yang sebenarnya adalah tercukupinya tubuh oleh zat zat yang dibuthkannya sesuai dengan proporsi dan ukurannya.


Assalamu 'Alaika Ayyuhan Nabiyyu Warahmatullahi Wabarokatuh

Video Streaming Acara Akbar "Majelis Rasulullah"