Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad
Ya Rasulallah . . .
Ada kisah yang yang perlu kita renungkan, yaitu kisah Nabi Musa as.
Suatu ketika Nabi Musa as duduk bersandar di sebuah pohon, tiba-tiba
muncul dari dalam tanah seekor cacing merah. Saat itu Nabi Musa as
langsung bergumam sendiri: “Buat apa Allah menciptakan seekor cacing
merah yang menjijikan seperti ini.” Ternyata Allah mengijinkan pada
cacing itu dapat berbicara hingga Nabi Musa as dapat mendengar
ucapannya. Cacing berkata: “Wahai Nabi
Allah aku diciptakan Allah agar aku dapat membaca tasbih ( subhanalloh,
walhamdulillah, walaa ilaa ha illalloh, walloohu akbar) di siang hari
1000 kali dan membaca sholawat ( allohumma sholli ‘alaa Muhammad wa
‘alaa ‘aali Muhammad saw ) kepada Nabi Muhammad SAW di malam hari 1000
kali.
Mendengar jawaban itu
Nabi Musa as tertunduk malu dengan cacing yang kelihatannya menjijikan.
Lalu beliau bertobat kepada Allah. Bagaimana dengan kita, sudahkan kita
bertasbih dan membaca sholawat 1000 kali dalam sehari? apakah kita
lebih mulia dari cacing atau lebih hina?
Jika belum mari kita berusaha dengan kemampuan kita masing-masing... jangan sampai kita dikalahkan oleh seekor cacing merah yang menjijikkan.
Sumber : MUKAASYAFATUL QULUB, karya Imam Ghozali
bab Al-Haya.
Jika belum mari kita berusaha dengan kemampuan kita masing-masing... jangan sampai kita dikalahkan oleh seekor cacing merah yang menjijikkan.
Sumber : MUKAASYAFATUL QULUB, karya Imam Ghozali
bab Al-Haya.