Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad

Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad

Ya Rasulallah . . .

Selamat Datang . . .


Renungan & Nasehat Imam Al-Ghazali

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran". QS. Al-Ashr (103) : 3.
1. Apa yang paling DEKAT dengan diri kita di dunia ?
2. Apa yang paling JAUH dari kita di dunia ?
3. Apa yang paling BESAR di dunia ?
4. Apa yang paling BERAT di dunia ?
5. Apa yang paling RINGAN di dunia ?
6. Apa yang paling TAJAM di dunia ?

Jawabannya:
------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al
Ghozali bertanya....

Pertama,
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab : "orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu BENAR.
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI.
Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati  (Q.S. Ali Imran [3] : 185 "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" .)

Kedua,
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya menjawab : "negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang" .
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah BENAR.
Tapi yang paling benar adalah MASA LALU.
Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu.
Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Ketiga,
"Apa yang paling besar di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab : "gunung, bumi dan matahari".
Semua jawaban itu BENAR kata Imam Ghozali.
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah NAFSU (Q.S. Al-A'Raf [7] : 179 "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.  Mereka itulah orang-orang yang lalai".).
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Keempat,
"Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab : "besi dan gajah".
Semua jawaban adalah BENAR, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Q.S. Al-Ahzab [9] : 72 "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh",).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang
amanahnya.

Kelima,
"Apa yang paling ringan di dunia ini?"
Ada yang menjawab : "kapas, angin, debu dan daun-daunan" .
Semua itu BENAR kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. (QS.An-Nisa [4] : 103. "Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman".
Gara-gara pekerjaan, kita meninggalkan sholat; gara-gara bermusyawarat, kita meninggalkan sholat.
Dan pertanyaan keenam adalah,
"Apakah yang paling tajam di dunia ini?"
Murid-muridnya menjawab dengan serentak : "pedang".
BENAR, kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah LIDAH MANUSIA. QS. Al-Ahzab [33] : 19. "Mereka bakhil terhadapmu apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah".
Karena melalui lidah, ,manusia selalu menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum Wr. Wb. 

Sumber:  http://groups. yahoo.com/ group/syiar- islam/message/ 24082


Pesankan Saya Tempat di Neraka . . .

Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi Muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan etika. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa terjaga. Jilbab memang memiliki multifungsi.

Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari Kairo ke Alexandria; di sebuah mikrobus, ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar. Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang ‘perhatian’ kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.

Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan bahwa pakaian yang dikenakannya bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya sendiri. Disamping itu, pakaian tersebut juga melanggar aturan agama dan norma kesopanan. Orang tua itu bicara agak hati-hati, pelan-pelan, sebagaimana seorang bapak terhadap anaknya.

Apa respon perempuan muda tersebut? Rupanya dia tersinggung, lalu ia ekspresikan kemarahannya karena merasa hak privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang!

“Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di neraka Tuhan Anda!

Sebuah respon yang sangat frontal. Orang tua berjanggut itu hanya beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah. Penumpang lain yang mendengar kemarahan si wanita ikut kaget, lalu terdiam.

Detik-detik berikutnya, suasana begitu senyap. Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpi, tak terkecuali perempuan muda itu.

Lalu sampailah perjalanan di penghujung tujuan, di terminal terakhir mikrobus Alexandria. Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun, tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat tidur, karena posisi tidurnya berada dekat pintu keluar.

“Bangunkan saja!” kata seorang penumpang.
“Iya, bangunkan saja!” teriak yang lainnya.

Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.

Salah seorang mencoba penumpang lain yang tadi duduk di dekatnya mendekati si wanita, dan menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar posisinya berpindah. Namun, astaghfirullah! Apakah yang terjadi?

Perempuan muda tersebut benar-benar tidak bangun lagi. Ia menemui ajalnya dalam keadaan memesan neraka!

Kontan seisi mikrobus berucap istighfar, kalimat tauhid serta menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk di sampingnya.
Ada pula yang histeris meneriakkan Allahu Akbar dengan linangan air mata.

Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan.
Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya….
Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat…
Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk…
Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah…
Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.
Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat dengan-NYA semakin dekat.

Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar…
mumpung kesempatan itu masih ada!


Apakah booking tempatnya terpenuhi di alam sana?
Wallahu a’lam.




JANGAN MAU DIBOHONGI OLEH ORANG2 KAFIR !!!
Ini Gambar Masjid Al-Aqsa' Yerusalem Palestina yang ASLI !!!

Pernah Nabi Muhammad SAW sholat berjama'ah di masjid ini dengan para Nabi & Rasul sekaligus menjadi imam pada ketika peristiwa Isra' dan Mi'raj beliau.
Tahun Baru 2010 = Tahun Taubat dari segala dosa
Sambutlah kedatangan Guru Mulia Pewaris Nabi SAW di awal tahun 2010 ini, semoga kedatangan beliau menjadi rahmat dan berkah untuk seluruh pencinta beliau di Indonesia dan menjadikan negara kita terhindar dari segala macam bala' dan musibah. Dan kelak di akhirat nanti semoga beliau menjadi salah satu pemberi syafa'at kepada kita semua. Amieen.

Dua Hal Yang Mendatangkan Musibah
Khotbah Habib Umar bin Hafidz

Segala madah bagi Allah SWT, penghimpun manusia di hari kiamat yang telah dipastikan. Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah SWT, satu-satunya, yang tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang bakal meletakkan seluruh manusia di hadapan-Nya, guna diberi pahala atau siksa. Ketika itu, beruntunglah manusia-manusia beriman yang pandai memanfaatkan waktu hidupnya dengan menghadiri majelis kebajikan, ketaatan dan zikir, dan menyesallah mereka yang telah menghabiskan umurnya untuk berbuat maksiat. Aku bersaksi bahwa sang panutan, Nabi Muhammad SAW adalah rasul yang diutus oleh-Nya untuk menabur hidayah di muka bumi. Ya Allah limpahkanlah salawat dan salam kepada Baginda Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang patuh kepada beliau hingga hari akhir nanti.

Wahai hamba Allah
Dalam majelis ini, aku berwasiat kepada kalian samua, sekaligus kepada diri sendiri agar senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. Ketahuilah, barangsiapa bertakwa kepada Allah SWT, ia akan hidup penuh kekuatan dan berjalan di bumi-Nya dengan rasa aman dan tentram

Wahai hamba Allah
Ada dua perkara yang menyebabkan umat Rasulullah SAW ini kerap kali dilanda musibah dan bencana, dan sayang sekali, mereka tidak menyadari, atau bahkan tidak mempedulikanya sama sekali, sekalipun beliau SAW dan para ulama telah sering mengingatkan.

Dua perkara itu adalah, pertama, tiadanya penghargaan akan waktu, kesempatan dan umur yang telah dianugerahkan Allah Subhanahu Wata'ala. Sekarang ini, umumnya umat telah menyia-nyiakan waktu dan membuangnya untuk hal-hal yang kosong. Sebagian lagi menghabiskan waktu dalam perbuatan makruh, dan, bahkan kemaksiatan. Perbuatan ini setianya memancing amarah Allah SWT. Namun mereka abai serta tak mengindahkan. Maka tidaklah mengherankan apabila bencana demi bencana mulai merebak di negeri muslimin.

Kedua, pergaulan dan persaudaraan yang tidak lagi dilandasi itikad baik. Ketika umur dan waktu terbengkalai, ketika perkawanan tidak lagi dilandasi niat baik, maka kerusakan merajalela, fitnah dan cobaan bakal mendera umat, tak peduli di desa maupun di kota. Baginda Nabi SAW, dalam sabda-sabdanya, telah banyak mengingatkan umat agar memanfaatkan waktu dengan maksimal dan mendasari pergaulannya dengan niat soleh. Semua itu demi kebaikan umat sendiri. Akan tetapi sayang, orang-orang sudah tutup telinga dan mata. Mereka tak lagi berminat mendengarkan seruan beliau SAW.

Sadarlah wahai muslimin. Waktu adalah esensi kehidupanmu. Umur adalah peluang yang diberikan kepadamu. Berharga atau tidaknya hidupmu bergantung pada bagaimana kau memanfaatkan usiamu itu.

Rasulullah SAW bersabda, Di hari pembalasan nanti, dua telapak kaki seorang hamba akan tertahan dijembatan sirat. Takkan beranjak sampai ia ditanya mengenai empat hal. untuk apakah seluruh umur hidupnya? Dikemanakan usia mudanya? Dari mana ia mendapatkan harta dan digunakan untuk apakah harta itu? Sudahkah ilmunya diamalkan?

Wahai hamba Allah
Kita wajib kembali ke jalur yang telah digariskan Rasulullah SAW. Beliau adalah insan yang selalu berkata jujur. Beliau adalah sang petunjuk, penyeru kebenaran, suluh umat, dan pemberi kabar-kabar dari Ilahi. Beliau sangat cinta kepada umatnya. Kasih beliau kepada kita lebih besar dari kasih orang tua kita sendiri kepada kita. Allah SWT berfirman,

"Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri"

Kembali ke dua hal di atas. Beliau SAW pernah mengabarkan, "Di dalam surga, para penghuninya masih merasakan suatu kerugian besar, yakni mengenai waktu yang telah berlalu—di kehidupan dunia—yang tidak mereka gunakan untuk berzikir kepada Allah SWT."

Beliau juga mewanti-wanti, "Ketika suatu kaum duduk bersama-sama, akan tetapi tidak mengingat Allah SWT sama sekali, maka mereka bakal merasakan penyesalan di hari kiamat nanti."

Pergunakanlah waktu dengan aktifitas yang baik. Ikatlah persaudaraan dengan asas yang bagus serta tujuan yang penuh manfaat. "Ketika seseorang menjalin kawan, meskipun sejenak di siang hari, kelak ia akan ditanya mengenai perkawanan itu: telahkan ia melaksanakan hak-hak Allah SWT atau mengalpakannya?" begitulah yang dinarasikan Rasulullah SAW.

Wahai hamba Allah
Kita sudah sering membuang-buang waktu. Di antara kita bahkan ada yang lebih banyak mengisi waktu untuk maksiat. Marilah kita renung-kan bersama. Ke manakah malam-malam kita? Untuk apakah umur-umur kita? Apa yang kita kerjakan antara Maghrib dan Isyak? Bagaimana kabar majelis muslimin, pasar-pasar dan warung-warung? Tempat-tempat itu telah menjadi ajang melupakan Allah SWT dan Rasul-Nya.

Ingatlah, bagaimana Baginda Rasul senantiasa zikir kepada Allah di setiap waktunya. Dulu, kaum muslimin tak pernah lalai untuk berzikir, di mana saja, siang dan malam. Akan tetapi kini, umat Islam, baik yang muda maupun yang tua, sudah menganggap remeh zikir. Mereka malas mengingat Allah dan lebih suka membicarakan yang lain. Ketika di dalam masjid sekalipun, mereka menganggap membaca Al-Quran tidak lebih asyik daripada bicara omong kosong. Hingga kita kerap menyaksikan mereka bicara tak tentu arah di dalam rumah Allah. Bahkan tak segan mereka meletakkan Al-Quran yang tengah dibaca hanya demi bisa mengobrol bersama rekan-rekan mereka. Sungguh, Betapa genting keadaan muslimin.

Tak hanya itu, umat Islam sekarang cenderung menjauhi majelis taklim. Ketika majelis pengajian diadakan di suatu desa, pesertanya selalu tak banyak. Orang-orang enggan datang dan lebih memilih kumpulan-kumpulan yang kurang baik. Mereka adalah manusia yang rugi. Mereka bakal menyesal. Keberadaan mereka sudah dinubuatkan Rasulullah SAW, "Manusia yang paling besar penyesalannya di akhirat kelak adalah mereka yang punya kesempatan untuk mengaji akan tetapi mereka sia-siakan kesempatan itu."

Masa keemasan telah berlalu, yakni masa sahabat, tabiin, dan tabiin-tabiin. Masa ketika zikir, baca Al-Quran dan hadis menjadi kebiasaan, baik ketika makan, minum, tidur, dan segala rutinitas.

Wahai hamba Allah
Ketahuilah, suatu majelis yang dilandasi niatan baik dan tujuan yang mulia, yakni ridha Allah dan Rasulullah, akan membuahkan kebajikan-kebajikan . Di antaranya menangguhkan musibah, meredam permusuhan, dan mencegah perbuatan munkar, Semua itu lantaran sikap saling membantu di antara anggota. Dan mereka semua pasti memperoleh pahala-pahala dan anugerah yang tak kecil nilainya dari Allah SWT. Sebab itulah Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan perhatian yang agung kepada majelis zikir dan majelis tak-lim.

Ya Allah, bimbinglah kami kepada kebaikan. Tambahkanlah rahmat-Mu untuk kami. Siramkan anugerah-anugerah- Mu kepada kami. Elokkanlah dhahir dan bathin kami, serta niat dan tujuan kami. Sirnakan kesulitan dari kaum muslimin. Dengan kasih-Mu, wahai Yang Maha Kasih Sayang.
Sumber: Majalah Cahaya Nabawiy edisi No. 77 Th VII Dzulqaidah 1430 H / Nopember 2009 Hal. 44-4
KEDAHSYATAN SURAH AL-FATIHAH
Oleh : Sayyid Munzir AlMusawa.

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt, Maha Luhur dan Maha Abadi, Maha Menjadikan setiap hal – hal yang tidak disukai oleh muslimin – muslimat sebagai penghapusan dosa dan pengangkatan derajat. Demikian indahnya Allah, demikian mulianya Allah yang menjadikan musibah yang datang kepada muslimin adalah pengampunan dosa tanpa istighfar. Orang lain butuh istighfar dan taubat untuk meminta pengampunan dosa tetapi Allah melihat hamba-Nya dikenai musibah, dimaafkan kesalahannya. Allah membayar kesedihan di hati muslimin – muslimat dengan pengampunan dosa dan dihindarkan dari api neraka. Inilah indahnya Arrahman Arrahim.

Bismillahirrahmanir rahim, Dengan Nama Allah Maha Raja Langit dan Bumi yang bermula seluruh kejadian alam semesta dari tiada, yang bermula seluruh kehidupan dari tiada, yang bermula benda – benda bercahaya diawali oleh Allah, Annuur ( Maha Bercahaya). Arrahman Arrahim. Arrahman adalah Kasih Sayang Allah untuk seluruh makhluknya, fasiq, dhalim, shalih, muslim, non muslim, kebagian Rahmatnya Allah. Arrahim adalah Kasih Sayang Allah khusus untuk mereka yang beriman. Maka kalau kita menyebut "Bismillahirrahmani rrahim", ingat kalimat itu mengingatkan satu Nama Yang Memberi kepada semua makhluk hidup. Demikian Allah menunjukkan pemberiannya kepada yang beriman dan yang tidak beriman untuk memperkenalkan Kasih Sayang-Nya kepada mereka yang beriman bahwa Dia (Allah) Maha Bersabar dan Memaafkan mereka – mereka yang belum beriman agar mereka jangan berputus asa dari Kasih Sayang-Nya dan kembali pada pelukan Kasih Sayang Allah. Namun tentunya Kasih Sayang itu bersifat dunia saja. Kalau Arrahim adalah Kasih Sayang Abadi untuk mukminin dan mukminat.

"Bismillahirrahmani rrahim", itu kalimat hadirin, menyimpan seluruh Kenikmatan dan Anugerah pada semua makhluk. Muslim, non muslim semua turun kepada semua makhluk yang terjadi kepada mereka dari segenap kenikmatan berpadu dalam kalimat "Bismillahirrahmani rrahim" mencatat seluruh Nikmatnya Allah Swt dari kalimat Arrahman Arrahim.

Alhamdulillahi rabbil a'lamin, Segala Puji milik Allah Rabbul Alamin. Kenapa? Karena Yang Maha Berjasa dan paling berjasa kepada semua makhluk-Nya. Tidak ada satu makhluk hidup di bumi Allah yang dia tidak mempunyai hutang jasa kepada Allah, Al Manan. Semuanya hidup tanpa bisa membayar daripada hutang – hutang kenikmatan yang diberikan oleh Allah. Oleh sebab itu mereka yang memahami ini akan bercahaya hatinya dengan pujian kepada Allah. Akan selalu basah bibirnya memuji Allah.

Maaliki yau middin. Raja dihari kebangkitan, maksudnya penguasa agung dan tunggal disaat semua penguasa tak lagi berkuasa) , Arrahman Arrahim diulang lagi dalam Surat Al Fatihah (sebelum Maaliki Yaumidiin). Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang itu itu juga tapi bedanya Maha Melimpahkan Kasih Sayang pada yang mukmin dan bukan yang mukmin. Hanya pada yang bukan mukmin ini hanya sementara dengan kenikmatan dunia saja. Yang mukmin diberi juga kenikmatan dunia tetapi di akhirat diberi lagi. Ini menunjukkan betapa ruginya mereka yang tidak beriman.

Demikian kalimat demi kalimat Surat Al Fatihah terlantunkan dan inilah seagung – agung doa. Ketika Allah Swt mengajarkan kalimat ini kepada kita. Surat Al Fatihah ini, adalah doa untuk seluruh apa apa dari kenikmatan yang datang kepada kita yang kita inginkan atau yang belum kita ketahui.

Ihdinashshirathalmu staqim, ayat sebelumnya iyyakana'budu waiyyakanasta' in (hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya kepada-Mu kami mohn pertolongan) . Ihdinashshirathalmu staqim (tunjukkan kami ke jalan yang lurus). Mau apa? Kita sudah muslim, tunjukkan ke jalan yang lurus harus dibaca setiap shalat, itu – itu lagi doanya diulang. Inikan sudah jalan yang benar?, jalan yang mana lagi koq diminta lagi diminta lagi doa ini. Hadirin, jiwa manusia selalu tergoncang dan terbolak – balik. Maka mereka yang membaca doa (membaca Surat Al Fatihah) didalam shalat tentunya.

Ihdinashshirathalmu staqim (tunjukkan kami ke jalan yang lurus). Allah bimbing lagi ia, yang barangkali habis shalat ia akan berbuat dosa, Allah palingkan agar ia tidak berbuat dosa dan terhindar dari dosa atau barangkali ia terjebak dalam dosa – dosa besar, Allah tundukkan hatinya untuk ingin taubat dan istighfar. Ini hadirin, kalimat "Ihdinashshirathalm ustaqim" menjaga kehidupanmu, jika kita baca ini dengan ikhlas dan dengan kehadiran hati, kau tidak akan bermaksiat sampai waktu shalat berikutnya. Karena diminta kepada Allah, lantas kita tanya "apakah Allah memberi?" Allah sudah jawab didalam Shahih Muslim (dalam hadits Qudsiy) "orang – orang yang mengucap Surat Al Fatihah itu dijawab oleh Allah Swt". "Majadanniy abdi, adzdzana alaiyya abdi, hammadaniy abdi, sampai ke ucapan Ihdinashshirathalmu staqim (hamba Ku memuliakanku) , lalu Allah jawab lagi "hadza li abdi wa lil abdi masa'al", ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Maka minta dan ucapkan Surat Al Fatihah itu dengan jiwa.

Allah mengajarkan Surat Al Fatihah itu bukan "ihdini" (beri petunjuk padaku) namun "ihdina" (beri petunjuk kepada kami), itu kalau kita hadirkan khusyu' dalam hati kita dengan makna saat mengucapkan Ihdinashshirathalmu staqim dalam 1X ucapan doamu, akan banyak orang – orang yang diberi petunjuk ke jalan kebenaran oleh Allah, karena doa kita. Ihdinashshirathalmu staqim, Allah sudah katakan "hadza li abdi wa lil abdi masa'al", ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Sekali kau mengucapkan "Ihdinashshirathalm ustaqim" barangkali ada 10 atau 100 orang yang dicabut oleh Allah keinginannya untuk berbuat jahat dan bertaubat karena doa kita, tanpa kita mengenal mereka, karena kita berkata "ihdina", "beri kami petunjuk", siapa kami disini ini? Seluruh umat Nabi Muhammad Saw. Jadi orang yang mengucapkan doa itu, dia sudah mendoakan seluruh umat Nabi Muhammad Saw dan dia terlibat atas pahala semua amal baik umat Nabi Muhammad Saw yang lainnya, karena ia mendoakan mereka, (dan Rasul saw bersabda Barangsiapa yg mendoakan saudara muslimnya maka malaikat berkata Amin dan untukmu pula sebagaimana doamu pd saudaramu).

Dahsyatnya kalimat ini jika kau dalami maknanya "Ihdinashshirathalm ustaqim" (tunjukkan kami ke jalan yang benar dan jalan yang lurus). Maksudnya, jalan Nabiyyuna Muhammad Saw maka kau dapat pahala semua orang yang berjalan di jalan yang benar. Itu keagungan Surat Al Fatihah. Lalu Allah tahu kita ini mau jalan yang benar tapi kita mau jalan yang hidupnya nikmat. Tidak mau kita ditimpa banyak kesulitan, maka diperjelas lagi "Shirathalladzina an'amta a'laihim" (jalan orang - orang yang Kau beri kenikmatan atas mereka). Masya Allah, siapa? Mereka ini mukminin - mukminat yang ditumpahi kenikmatan dari zaman Nabi Adam hingga saat sekarang sampai akhir zaman. Kita minta kenikmatan yang dilimpahkan itu "Shirathalladzina an'amta a'laihim", kenikmatan dalam kesehatannya, kenikmatan dalam pekerjaan, dalam perdagangannya, dalam rumah tangganya, dalam sekolah, dalam masyarakat, dalam segala kehidupan dan kematian. "Shirathalladzina an'amta a'laihim", orang – orang yang Kau beri kenikmatan jalan mereka, muqarrabin, shiddiqin, shalihin dan semua jalan orang – orang yang dilimpahi kenikmatan oleh Allah, tapi bukan jalan orang yang dimurkai Allah. "Ghairil maghdhubi a'laihim waladhdhollin" .

Maka kalau kita doa hadirkan hati kita pada saat baca Al Fatihah, kau akan terjaga dari dosa dan terjaga dari segala kejahatan. Itu kekuatan yang dahsyat Surat Al Fatihah, ada dalam setiap shalat kita.
SEPUTAR QURBAN DAN KETENTUANNYA.
Oleh : Sayyid Muhammad bin Alwi AlHaddad.

Berqurban/Udhiyah adalah Menyembelih hewan ternak yang 3 jenis yaitu Onta,Sapi atau Kambing dalam rangka Taqarrub ilallah (mendekatkan diri kpd Allah swt) dilaksanakan pada hari9 raya Iedul Adha dan 3 hari setelahnya.Berqurba n satu ekor onta atau sapi bisa menjadi qurbqn untuk 7 orang adapun satu ekor kambing hanya untuk 1 orang,adapun berpatungan membeli hewan qurban maka tidak sah qurbannya HANYA saja menjadi pahala sedekah.

Hukum berqurban adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) dan dapat menjadi wajib bila di NAZAR kan,seperti pernyataan 'saya Nazar akan berqurban'. Nabi Muhammad saw bersabda : 'Dihari Nahr (Iedul Adha) tidak ada yang lebih afdhol dilakukan anak Adam (manusia) melainkan menumpahkan darah Qurban,Sesungguhnya Hewan itu akan datang di hari kiamat dengan tanduk dan kukunya.Dan sesungguhnya darahnya akan sampai disuatu tempat dihadapan Allah swt sebelum menetes ke bumi,maka kerjakanlah dengan senang hati'. Berkata Imam Syafe'i 'Aku tidak akan mengizinkan siapapun yang mampu untuk meninggalkannya' , yakni hukumnya makruh jika mampu berqurban tapi tidak melaksanakannya.

Waktu berqurban yaitu setelah sholat Iedul adha dan 2 khutbahnya tgl 10 Dzulhijjah sampai masuk waktu Magrib di hari Tasyrik yang ke 3 atau tanggal 13 dzulhijjah. Hewan yang sah dijadikan qurban harus normal dan sehat tanpa cacat pada bagian2 berikut :
 Mata (picak/rusak yang jelas sebelah matanya)
 Kaki (pincang yang jelas jika lari dgn kambing sebayanya tertinggal)
 Sakit yang nampak jelas kurus hingga mempengaruhi kwalitas dagingnya)
 Tubuhnya kurus mempengaruhi hilangnya sumsum)
 Putus yang banyak pada kuping/ekornya atau lahir tanpa kuping.

Adapun jika cacatnya ditanduk (pecah/belah) atau hewan yang dikebiri boleh2 saja,bahkan Nabi saw pernah berqurban dengan 2 kambing yang di kebiri.Hewan yang di Qurban lebih afdhol yang :
 Bertanduk
 Berwarna Putih atau Putihnya dominan krn lebih afdhol dari warna gelap/hitam.
 Hewan berwarna gelap namun gemuk lbh afdhol dari putih tapi kurus.
 Kambing betina yang tidak melahirkan lbh afdhol dari yang jantan.
 Kambing jantan lbh afdhol dari yang betina yang melahirkan.

Disunnahkan menyembelih sendiri jika memiliki keahlian,seperti yang dilakukan Rasulullah saw jika tidak maka sunnah menyaksikan penyembelihannya sebagaimana Rasul saw bersabda kepada Sayyidah Fatimah ketika berqurban "Bangun dan saksikanlah, sesungguhnya tetesan darah pertama (hewan qurban tsb) adalah penghapusan dosa mu'.


Ketika menyambelih disunnahkan beberapa hal sbb :
1. Menajamkan pisau.
2. Membaca Bismillah jika tidak hukumnya makruh namun halal dagingnya (menurut Imam Syafe'i , menurut Imam Hanifah hukumnya wajib membaca Bismillah).
3. Bersholawat kepada Nabi Muhammad saw.
4. Penyembelih menghadapkan dirinya dan hewan qurbannya ke kiblat dengan dibaringkan ke sebelah kiri.
5. Bertakbir (AllahuAkbar) boleh 1x atau 3x.
6. Berdoa agar Qurbannya diterima Allah swt,seraya berucap :
"Allahumma minka wa alaika,Taqqaballah. ." artinya 'Ya Allah qurban ini nikmatMu dan dengannya aku mendekatkan diri kepadaMu,maka terimalah..' .

Adapun bagi yang berqurban sunnah maka boleh baginya memakan dagingnya hingga 1/3 dan yang sunnah dimakan adlah hatinya,sebagaimana dilakukan Nabi saw,tapi wajib dari bagian daging hewan qurban tsb diberikan untuk faqir miskin,sebagaimana Firman Allah swt didalam surah alHajj ayat 28, artinya "Maka makanlah sebagian dari padanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang2 sengsara lagi Faqir". Namun afdholnya menyedekahkan semuanya kecuali beberapa suap untuk dimakan dengan niat TABARRUK (mengharap berkah) karena qurban ini adalah jamuan Allah swt untuk seluruh umat Islam.

Daging qurban hanya boleh dimakan oleh orang Muslim baik miskin ataupun kaya.Namun demikian orang yang mampu hendaklah berlaku BIJAK dengan lebih mengutamakan orang miskin. 'Daging qurban tidak boleh di berikan kepada orang non muslim walaupun tetangga'

'Sedangkan Bagi yang berqurban karena NAZAR ia wajib menyedekahkan semua daging hewan qurbannya tanpa memakannya sedikitpun'.

Daging qurban harus dibagikan mentah bukan diolah (dimasak) sehingga si penerima bisa memakan atau menjualnya,berbeda dengan Aqiqah.Daging qurban boleh dimakan walaupun hari tasyrik (3 hari setelah iedul adha) sudah lewat.

Bagi yang hendak berqurban disunnahkan TIDAK memotong Rambut atau Kuku,mulai taggal 10 s/d 13 Dzulhijjah (walaupun pada hari Jum'at) agar seluruh anggota tubuhnya mendapat ampunan dan bebas dari api neraka.

Dalam melaksanakan qurban di HARAM kan beberapa hal sbb :
1. Menyewa tukang potong lalu memberikan upah.
Ket : Adapun jika meminta tolong pada orang tsb untuk menyembelih qurban lalu yang qurban/panitia memberi sedekah atau hadiah berupa uang atau kulit hewan atau apapun yang demikian itu dibolehkan (memberi sedekah/hadiah BUKAN upah).Tapi sepatutnya para pemotong hewan berniat Ibadah dan menolong karena qurban adalah sarana mendekatkan diri pada Allah swt (besar pahalanya) jadi tidak sepatutnya dijadikan Obyekan/Bisnis.
2. Diharamkan pula menjuala bagian apapun dari hewan qurban tsb ,baik daging,tanduk, kulit atau yang lainnya,Nabi saw bersabda : 'Siapa menjual kulit qurbannya maka ia takkan mendapat pahalanya'.HR. Tirmidzi)
3. Semua bagian yang sudah dibagikan baik daging atau kulit boleh dimakan ataupun dijual (terserah si penerima).
4. Jika terdapat Mushollah,Masjid, Majelis Taklim atau Panitia yang menerima hewan qurbqn lalu hendak menjual kulit hewan qurban tsb supaya menjadi HALAL hukumnya Panitia HARUS meminta kulit hewan qurban tsb lebih dahulu dari orang yang berqurban,jadi kulit tsb sudah menjadi milik panitia setelah itu sah lah kulit tsb jika hendak dijualpun halal.

Contoh 1 : Apabila datang kepada panitia hewan qurban seorang yang hendak berqurban membawa,hendaklah Panitia tsb meminta langsung kulit hewan qurban tsb kepada yang berqurban.

Contoh 2 : Apabila telah terkumpul kulit hewan qurban yang sudah disembelih,maka hendaknya diberikan terlebih dahulu kepada si penerima baik seorang panitia atau orang muslim lainnya selanjutnya terserah si penerima akan dijual atau diapakan saja Boleh/Halal.

Bolehkah berqurban dengan dua niat (niat Qurbqn dan Aqiqah)...?
- Menurut Imam Romli hal tsb di bolehkan (Imam Romli bermadzhab Imam Syafe'i).

Demikianlah Seputar Qurban dan Ketentuannya, Apabila ada permasalahan yang kurang dimengerti hendaknya ditanyakan kepada Alim Ulama setempat.
Pola Hidup Sehat Rasulullah SAW
  1. Asupan awal ke dalam tubuh Rasulullah adalah udara segar di subuh hari. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan (shalat) qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas dalam aktifitasnya sehari penuh. Orang yang memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh, biasanya menjalani hari dengna penuh semangat dan optimisme. Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh hari, biasanya lebih mudah terserang rasa malas beraktifitas.
  2. Di pagi hari, Rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu. Kita tahu siwak mengandung fluor yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi. Fluor yang terkandung dalam siwak merupakan fluor alami yang berguna, berbeda dengan fluor sintetik yang dapat membahayakan kesehatan. Saat ini, fluor alami yang terdapat dalam siwak sudah mampu di ekstraksi dalam bentuk pasta gigi agar mudah di gunakan.
  3. Di pagi hari pula Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang di campur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luarbiasa. Dalam Al Quran, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Hal ini berarti pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit. Di tinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan. Madu juga mengandung mikronutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. dalam istilah masyarakat Arab, madu di kenal dengan al hafidz al amin karena bisa menyembuhkan luka bakar.
  4. Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa mengkonsumsi 7 butir kurma ajwa’ (matang). Rasulullah pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”. Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang Khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa di netralisir oleh zat zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibnu al barra, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tsb, akhirnya meninggal. Tetapi Rasulullah selamat dari racun tsb. Rahasianya adalah 7 butir kurma yang biasa di konsumsi Rasulullah.
  5. Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin. Ada cerita menarik terkait dengan buah Tin dan minyak Zaitun. Allah bersumpah dalam surat At Tin. Dalam Al Quran, kata at tin hanya disebutkan sekali, sedangkan kata az zaytun diulang sampai 7X. Seorang ahli melakukan penelitian terkait hal itu. Kesimpulannya luar biasa: jika zat zat yang terkandung dalam at tin dan az zaytun berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1;7, maka akan menghasilkan ahsani taqwim (tubuh terbaik dan optimum kekuatannya) sebagaimana tercantum dalam surat At Tin
  6. Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur mayur. Beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah selalu mengkonsumsi sana al makki dan sanut. (Dalam kamus Al Munjid Sana dan sanut berarti jenis tumbuh tumbuhan, bisa bermakna sayuran atau lalapan. Tapi sanut bisa juga berarti madu dan keju). Menurut Prof. Dr Musthofa, di Mesir keduanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis. Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang luar Arab, tpai Prof. Musthofa menjelaskan, intinya adalah sayur sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit. Rasulullah tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktifitas dulu supaya makanan yang di konsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah di cerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah bersabda: “Cairkan makanan kalian dengan zikir kepada Allah dan shalat dan janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras” (HR Abu Nu’aim dari Aisyah r.a)
  7. Disamping menu wajib diatas, ada beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi beliau tidak rutin mengkonsumsinya. Diantaranya tsarid, yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. kemudian beliau juga senang makan buah anggur dan hilbah (susu).
  8. Rasulullah sering menyempatkan untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak anak dan cucu cucunya. pernah pula beliau lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah ra. Olah raga diakui oleh para ahli kesehatan sangat bermanfaat bagi tubuh.
  9. Rasulullah tidak menganjurkan umatnya untuk bergadang. Karena itulah beliau tidak menyukai berbincang bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.

Pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologis berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).

Prof. Dr Musthofa Romadhon juga menjelaskan tentang tata cara Rasulullah mengkonsumsi makanan. Hal ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Setinggi apapun gizinya, jika pola konsumsinya tidak teratur, tetap akan berdampak buruk terhadap kesehatan.

Inti pola konsumsi Rasulullah adalah menghindari isrof (berlebihan) dalam makan dan minum. Rasulullah bersabda: “Tidaklah anak Adam memenuhi sesuatu yagn lebih buruk dari perutnya. Cukuplah baig anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak ada cara lain maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya (udara)” (HR Tirmidzi dan Al Hakim. Imam Arna’uth dan Imam Adz Dzhahabi mensahihkan hadist ini)

Ketika seseorang terlalu kenyang dan terlalu banyak makan, maka lambung akan penuh dan pernafasannya akan terganggu. Proses pencernaan menjadi lama dna zat zat yang terkandung dalam maknanan tsb. menjadi tidka berfungsi dengan baik. Kondisi fisik menjadi tidak prima dan aktifitas pun tidak maksimal. Prof. Dr Musthofa menekankan bahwa assyab’u (kenyang) itu bukan al imtila (memenuhi perut dengan makanan). Kenyang yang sebenarnya adalah tercukupinya tubuh oleh zat zat yang dibuthkannya sesuai dengan proporsi dan ukurannya.

T A R I M

Nama kota Tarim diambil dari nama seorang penguasa yang membangun kota tersebut, yaitu Tarim bin Hadramaut. menurut sumber lain dikatan bahwa yang membangun kota Tarim adalah Sa'ad Al-Kamil. Adapun sebutan lain dari kota Tarim adalah Al-Ghanna, yang artinya suatu tempat yang sangat subur. Disebut demikian karena di kota Tarim banyak terdapat tempat-tempat rimbun, banyak pohon-pohon besar yang tumbuh dan banyak pula sumber-sumber airnya. 

Kota Tarim disebut juga Madinah As-Shiddiq. Hal ini disebabkan pada saat khalifah Abubakar Ash-Shiddiq meminta sumpah setia penguasa kota Tarim pada saat itu yang bernama Ziyad bin Lubaid Al-Anshory, maka penguasa kota Tarim tersebut memberikan sumpah setianya dan kemudian diikuti oleh semua penduduk kota Tarim tanpa ada yang tertinggal. 

Ketika berita ini disampaikan kepada khalifah Abubakar Ash-Shiddiq lewat surat, maka beliau berdoa untuk penduduk kota Tarim dengan 3 macam permohonan : 
1. semoga kota Tarim diberi kemakmuran 
2. semoga kota Tarim diberikan berkah sumber airnya 
3. semoga kota Tarim dipenuhi oleh orang-orang sholeh sampai hari kiamat

As-Syeikh Muhammad bin Abubakar Ba'ibad berkata, "Sesungguhnya Abubakar Ash-Shiddiq r.a pernah memberi doa secara khusus bagi penduduk Tarim." Ketika kisah tadi disebutkan didepan beliau, beliau pernah berkata, "Sungguh amat beruntung penduduk kota Tarim." 

Kota Tarim selain amat subur, kota ini juga pusat berkumpulnya wali-wali Allah, ulama-ulama besar, para penulis terkemuka. Kota ini juga merupakan pusat segala ilmu agama, pusat kegiatan tauhid dan keimanan. Pernah dituturkan oleh As-Syeikh Al-'Arif Billah Ali bin Salim, "Sesungguhnya yang berdiri di shof pertama di Masjid Jami' kota Tarim pada saat ibadah sholat Jum'at, semuanya adalah para ulama yang sholeh." 

Salah satu keistimewaan kota Tarim adalah kota ini selalu dikunjungi orang dengan maksud yang amat penting, misalnya untuk mengambil barokah, menuntut ilmu, berziarah kepada wali-wali Allah dan bukan seperti kota-kota lain yang dikunjungi orang untuk mencari keuntungan yang bersifat duniawi. 

Keistimewaan kota Tarim yang lain adalah disinilah banyak tersebar anak cucu Ahlul Bait Rasullullah SAW. Mereka tumbuh pesat dengan di tanah yang penuh dengan kebaikan, mulia perilaku dan darah keturunan penduduknya. Pernah suatu kali Rasullullah SAW bersabda, "Sesungguhnya aku benar-benar mencium harumnya karunia Tuhan Yang Maha Pemurah dari Yaman. Berapa banyak mata air kemurahan dan hikmah yang terpencar dari sana." Salah seorang sufi mengatakan bahwa yang dimaksud hadits tersebut tidak lain adalah penduduk kota Tarim.

[Disarikan dari Al-Bidh'at Al-Muhammadiyyah Ath-Thoohiroh, dalam edisi terjemahannya Alawiyyin : Asal Usul & Peranannya, karangan As-Sayyid Alwi bin Muhammad bin Ahmad Bilfaqih, hal. 7-9]


LUASNYA NERAKA
 Sahabat semua... bacalah ... renungkan …

YA ALLAH YA RAHMAN YA RAHIM, lindunglilah dan peliharakanlah kami, kedua ibubapa kami, isteri kami, anak-anak kami, kaum keluarga kami & semua orang Islam dari azab seksa api nerakaMu YA ALLAH. 

Sesungguhnya kami tidak layak untuk menduduki syurgaMu YA ALLAH, namun tidak pula kami sanggup untuk ke nerakaMu YA ALLAH. 

Ampunilah dosa-dosa kami, terimalah taubat kami dan terimalah segala ibadah dan amalan kami dengan RAHMATMU YA ALLAH......AMIN. .... 

.: Luasnya Neraka :. 

Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibrail datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh nabi s.a.w.: 'Mengapa aku melihat kau berubah muka?' 

Jawabnya: 'Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahawa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya...' 

Lalu nabi s.a.w.. bersabda: 'Ya Jibrail, jelaskan padaku sifat Jahannam.' 

Jawabnya: 'Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya. 

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya. 

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, nescaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh. 

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, nescaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan-potongan api. 

Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.' 

Nabi s.a.w. bertanya: 'Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?' 

Jawabnya: 'Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda.' (nota kefahaman: iaitu yg lebih bawah lebih panas) 

Tanya Rasulullah s.a.w..: 'Siapakah penduduk masing-masing pintu?' 
Jawab Jibril: 
'Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah. 

Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim, 

Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar. 

Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha, 

Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.. 

Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir.' 

Kemudian Jibrail diam segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya: 'Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?' 

Jawabnya: 'Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat.' 

Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibrail meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sedar kembali dan 

sesudah sadar nabi saw bersabda: 'Ya Jibrail, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?' 

Jawabnya: 'Ya, iaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu.' 

Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibrail juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.
(dipetik dari kitab 'Peringatan Bagi Yg Lalai') 

Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku.. 
Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu: 
1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat 
2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah 
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung 
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah 
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik 
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak 
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum 
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular 
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun yang hitam pekat. 
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai 
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat 

Mudah-mudahan ini dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua.....Wallahua' lam. 

Al-Quran Surah Al- Baqarah Ayat 159 
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk. 

Dari Abdullah bin 'Amr R.A, Rasulullah S.A.W bersabda:' Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat.. 

SEPULUH ORANG YANG MAYATNYA TIDAK BUSUK DAN TIDAK HANCUR DI HARI QIAMAT KELAK!!!

Disebutkan di dalam satu riwayat, bahawasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing-masing selama 44 tahun UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN dan TIDAK MINUM, TIDAK DUDUK dan TIDAKBERCAKAP.

Bertanya orang kepada Rasulullah saw : 'Bagaimana kita dapat mengenali ORANG-ORANG MUKMIN kelak di hari qiamat?' 

Maka jawabnya Rasulullah saw 'Umatku dikenali kerana WAJAH mereka putih disebabkan oleh WUDHU'.' Bila qiamat datang maka malaikat datang ke kubur orang mukmin sambil membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada tempat sujud. Bekas SUJUD tidak dihilangkan. 

Maka memanggillah dari zat yang memanggil. Bukanlah debu 'itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu KEIMANAN' mereka. Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka melalui titian' Siratul Mustaqim dan memasuki Alam SYURGA, sehingga setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahawa mereka adalah pelayan Ku dan hamba-hamba Ku. 
Disebutkan oleh hadith Rasulullah saw bahwa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK HANCUR dan akan bangkit dalam tubuh asal diwaktu mati :- 
1. Para Nabi 
1. 2 Para Ahli Jihad 
2. Para Alim Ulama 
3. Para Syuhada 
4. Para Penghafal Al Quran 
5. Imam atau Pemimpin yang Adil 
6. Tukang Azan 
7. Wanita yang mati kelahiran/beranak 
8. Orang mati dibunuh atau dianiaya 
9. Orang yang mati di siang hari atau di malam Jum’at jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman. 

Didalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah ra sabda Rasulullah saw: Apabila datang hari QIAMAT dan orang-orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah swt memberi wahyu kepada Malaikat Ridhwan: 
' Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba Ku berpuasa ( Ahli Puasa ) dari kubur mereka di dalam keadaan letih dan dahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digoreng dan buah-buahan SYURGA. ' 

Maka Malaikat Ridhwan menyeru, wahai sekelian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua datang dengan membawa dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buahan dan minuman yang lazat dari syurga dengan sangat banyak melebihi daun-daun kayu di bumi. 

Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin maka dia memberi makanan itu kepada mereka sambil mengucap sebagaimana yang difirman oleh Allah swt di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud : 
'Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan AMAL yang telah kamu kerjakan pada HARI yang telah LALU itu.' 

* Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain. 

Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati. ' Dan ( ingatlah ) Allah sentiasa mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu lakukan.' Surah Al-Baqarah : 237 



MENGENAL KEAGUNGAN RASUL SAW MELALUI MU’JIZAT BELIAU
Al-`Ibaru Bi Ba`di Mukjizat Khairil Basyar, oleh Syeh Nuruddin hal. 203-210

Pada suatu hari pada perang Uhud, Rasulullah SAW melemparkan segenggam krikil kepada orang musyrikin yang jumlahnya ribuan akan tetapi mu'jizat Rasulullah SAW, satu genggap kerikil ada ditangan Baginda SAW dilemparkan ke arah musyrikin dan tak satu orangpun dari pasukan musyrikin yang tidak terkena matanya oleh lemparan sang Nabi.

Bagaimana mungkin satu genggam kerikil yang diambil oleh baginda dengan satu lemparan bisa mengenai ribuan pasukan musuh dihadapan Rasulullah SAW, itulah salah satu mu'jizat baginda SAW yang terceritakan dalam al-qur'an "Wa maa ramaiti idz romaita" (Dan tidaklah engkau melempar ketika engkau melemparkan) yang mengandung syari'at, bahwasanya dzahirnya memang Rasulullah SAW yang melempar akan tetapi di nafyikan dengan kalimat "Maa" yang artinya "tidak" yang dinafyikan (ditiadakan) adalah hakikatul wusul yaitu makna hakikat dari melempar, dan kalimat "Walakinallaha roma" (akan tetapi Allah-lah yang melempar) itulah hakikat, bahwa sesungguhnya Allah-lah yang melemparkan kepada mereka walaupun terlihatnya Rasulullah yang melemparkan, akan tetapi hakikatnya Allah yang melemparkannya.

Akan tetapi pada perang uhud baginda tersebut dengan pasukannya mendapatkan kekalahan sampai baginda Nabi copot giginya, dengan satu kesalahan saja, ketidak taatan pasukan panah yang ada dibukit untuk tidak meninggalkan tempatnya, nemun mereka mengindahkan pesan baginda Rasulullah SAW, padahal pada saat itu pasukan islam hampir menang, tapi dari kesalahan itu walaupun Rasulullah masih ada, Para sahabat masih lengkap, namun terkalahkan karen satu kesalahan dari para pasukan panah yang mengindahkan perinta rasulullah, lalu berapa pesan rasulullah pada saat ini yang para kaum muslimin-muslimat indahkan?

Pada saat situasi terdesak, serangan musuh bertubi2 pada perang uhud, karna kesalahan 50 pasukan yang meninggalkan tempatnya dan berebut harta rampasan, rasulullah memerintahkan kepada Sayidina Sa'ad bin abi waqos RA untuk menghalau serangan musuh, pada saat itu terlihat pula mu'jizat Rasulullah SAW melalu anak panah yang dipergunakan oleh Sa'ad, betapa sayidina Sa'ad menyerang dengan gigih dengan anak panahnya yg dia ketahui hanya tinggal satu, namun anehnya anak panah sa'ad tidak pernah habis, dan seolah yang dilemparkan oleh beliau adalah anak panah yang sama yang kembali lagi pada tempatnya. inilah mungkin sesuai dengan perkataan "anfiq ma fil jaib ya'tika ma fil ghoib" (nafkahkan apa yang ada dalam sakumu, maka akan datang kepada kamu apa yang tidak ada padamu) selepas peristiwa itu beliau berkata "Panah ini adalah panah yang barakah" sampai panah dan anak panah itu diwariskan kepada putra-putra beliau.
------------ ---------
Soerang Arab Badui datang kepada Rasulullah SAW untuk mengikuti rasulullah SAW hijrah ke Madinah pada saat peristiwa khaibar, kemudian Rasulullah sedang membagi-bagikan harta Ghonimah kemudian sampailah pada orang yang baru memeluk islam dan baru hijrah tersebut, dan Rasulullah SAW memberikan bagiannya kepada Badui tersebut, namun sang badui tersebut berkata "Saya masuk islam dan hijrah ke Madinah bukan untuk mendapatkan harta ghonimah ya Rasulullah, bukan untuk ini sy ikut baginda, akan tetapi saya ikut baginda adalah saya ingin ikut berjuang dan berperang sampai saya terkena panah atau tombak dibagian tengkuk saya sini (Sambil menunjuk leher belakang tengkuknya) kemudian saya mati sahid dan masuk syurga ya Rasulallah" kemudiaan rasulullah bersabda: "Kalau engkau memang jujur terhadap ucapanmu maka Allah akan turuti kehendakmu" maka hamba tersebut ikut bergabung menyerang musuh, maka ternyata sang hamba tersebut benar-benar terkena panah pada bagian yang ditunjuk sebelumnya dan syahid, maka baginda Rasulullah SAW bersabda : Sungguh maha benar Allah maka Allah menjadikanya orang yang shiddik (Dikeluarkan oleh Hakim)

----------
Pada suatu Hari Rasulullah ingin membersihkan ka'bah dari berhala-berhala yang masih tersisa bersama sayidina Ali KW, kemudian Sayidina Ali diperintahkan untuk duduk untuk sebagai pijakan nabi naik dipundaknya agar nyanpai pada bagian yang agak tinggi untuk menghancurkan patung-patung yang terikat kuat di dinding ka'bah dengan rantai dan pasak-pasak, setelah Baginda SAW naik dipundak sayidina Ali, sayidina Ali tidak kuat untuk berdiri, kemudian Rasul turun dan gantian, Rasulullah yang duduk dan baginda Ali yang naik dipundak baginda Rasulullah, kemudia seperti tidak ada beban rasul berdiri dan baginda Ali menggapai semua patung-patung yang ada di dinding ka'bah sampai kesemuanya yang terdapat patung dari tembaga yg terikat dg rantai kemudian dengan mudah dilepaskan dan dilempar sehingga hancur, setelah peristiwa itu baginda Ali ditanya oleh para sahabat, bagaimana perasaan beliau saat berada dipundak rasulullah, beliau menjawab "Perasaan saya seandainya saya disuruh menggapai bulan maka akan teraihlah bulan oleh saya, tidak ada sesuatu yang tidak terjangkau ku raih saat itu, itulah perasaanku" (hanya tiga orang yang diberi kehormatan menaiki bahu rasulullah SAW yang lebar, yaitu baginda Ali dan dua putranya Hasan dan Husain cucu Rasulullah SAW).  
------------
Pada suatu hari dimalam hari terdapat seorang shohabat yang ingin mengaji dan menghafalkan al-qur'an atau suatu ayat surat dalam al-qur'an yang telah beliau hafal sebelumnya, akan tetapi pada malam itu beliau tidak bisa menghafalnya sama sekali hanya bisa mengucapkan bismillahirahmanirr ahim saja itu terjadi dari beberapa sahabat rasulullah, lalu sahabt tersebut bertanya kepada rasulullah SAW, dan baginda menjawab bahwa ayat tersebut telah mansukh atau telah dihapus semalam.
------------
Suatu hari sayidina Amar ibn yasir pada saat itu Amar dibakar oleh orang-orang musyrik, maka Rasulullah SAW melewati sayidina Amar dan memasukan tangan beliau ke kepala amar kemudian bersabda "Wahai Api jadikalah engkau dingin dan menyelamatkan bagi Amar sebagaimana engkau lakukan kepada Nabi Ibrahim AS, engkau (Maksudnya Amar) akan di keroyok dan dibunuh oleh pasukan dholim nanti, dan ternyata beliau meninggal dari pihak sayidina Ali melawan Sayidina Muawiyah dari sinilah ulama' berpendapat bahwa pertempuran antara Sayidina Ali dan Muawiyah yang lebih benar adalah di pihak Ali KW, Namun hasil penyerangan sayidina Muawiyah pun juga didasarkan pada ijtihad nadzar, maka walaupun salah pun akan mendapatkan pahala disisi Allah, maka sayidina Ali berkata "Pasukanku dan pasukan Muawiyah yang terbunuh dan yang membunuh akan masuk syurga". wallahu a'lamu bishowab.
-----------
Api tidak akan menyentuh sesuatu yang menyentuh wajah Rasulullah SAW(par nabi).
Pada suatu hari Anas ibnu Malik RA. berkata kepada pelayan wanitanya (jariah) : "wahai pelayan tolong hidangkanlah makanannya secepatnya, kita akan makan bersama" setelah makanan sudah siap kemudian ditanyakan kepada jariah "Mana sapu tangannya (lap/kacu/handuk, nya)..??", kemudian jariah tersebut datang dengan sapu tangan yang kotor sekali, kemudian sesampainya dihadapan Anas bin Malik beliau berkata "Bawa lap ini masukan dalam api..?" karna disuruh tuannya maka lap itu dimasukkan dedalam api tersebut, sekejap kemudian lap itu ditarik kembali, dan ternyata menjadi bersih dan hilanglah kotoran-kotorannya sama sekali. kemudian Anas bin malik bertanya : "Apa itu??" jariyah itu menjawab :"ini adalah sapu tangan rasulullah yang biasa dipakai untuk mengusap wajah beliau. maka jika sapu tangan itu kotor, maka kami akan lakukan hal yang demikian, karna kami tahu bahwa api tidak akan menyentuk sesuatu yang telah tersentuh oleh wajah para nabi. Wallahu a'lam bishowab.

Saajid ibn saajid

Dari keutamaan dan barokahnya Rasulullah saw, sesungguhnya Allah menjadikan semua dari ayah dan kakek-kakek beliau adalah manusia-manusia yang suci, yang berpindah dari ahli sujud kepada ahli sujud, sebagaimana dengan firman Allah, 

"Dan (Yang melihat) perubahan/perpindah anmu di antara orang-orang yang sujud." (QS. As-Syu'ara: 219) 

Namun ada orang yang dengan ilmunya telah menyampaikan hal-hal yang merusak atau merendahkan martabat Rasulullah saw dengan mengatakan bahwa ayah dan kakek-kakek beliau bukanlah dari golongan mukminin. 

Setelah dibacakan ayat tersebut diatas, Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas berkata, 

"Bagaimana seseorang bisa mengatakan bahwa ayah dan kakek-kakek beliau saw bukanlah dari golongan mukminin, sedangkan mereka adalah saajid ibn saajid, dan semua itu adalah karena barokah dan nur Nabi saw. Sesungguhnya perpindahan yang terjadi dari kakek-kakek beliau sampai kepada beliau saw, adalah sama dengan perpindahan dari jiwa ke jiwa, dari dzat ke dzat dan dari sifat-sifat ke sifat-sifat beliau saw. Begitulah perpindahan yang terjadi pada diri nabi kita Muhammad saw. Bagaimana mungkin mereka bisa menghukumi silsilah nasab beliau saw dengan kekufuran?. Ini merupakan suatu hal yang kurang ajar yang telah merusak sebagian manusia. Semoga Allah memberi kita rizki berupa akhlak yang baik. Tidak diragukan lagi bahwa nabi kita Muhammad saw adalah semulia-mulia makhluk di sisi Allah, baik dhohir, batin, jasad maupun ruh." 

Diriwayatkan dari Imam Al-Baihaqy, bahwa Rasulullah saw bersabda, 

"Tidaklah berpisah dua kelompok manusia kecuali Allah menjadikan aku dalam kelompok yang terbaik diantara keduanya. Aku dilahirkan oleh orangtuaku dengan tanpa mengalami hal-hal yang terjadi pada masa jahiliyah. Aku dilahirkan melalui pernikahan yang suci semenjak Adam sampai pada kedua orangtuaku dan aku adalah sebaik-baiknya jiwa dan sebaik-baiknya ayah."

[Kitab Jiroobul Miskiin, karangan Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad Alkaff]



Kisah Wanita Yang Selalu Bicara Dengan Al-Qur'an
Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta'ala : 

Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah ke makam Rasulullah saw. Ketika saya berada disuatu sudut jalan, tiba-tiba saya melihat sesosok tubuh berpakaian yang dibuat dari bulu. Ia adalah seorang ibu yang sudah tua. Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog dengannya beberapa saat. 

Dalam dialog tersebut wanita tua itu , setiap kali menjawab pertanyaan Abdulah bin Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an. Walaupun jawabannya tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks pertanyaan yang diajukan kepadanya. 

Abdullah : "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. " 
Wanita tua : 
"Salaamun qoulan min robbi rohiim." (QS. Yaasin : 58) 
("Salam sebagai ucapan dari Tuhan maha kasih") 

Abdullah : "Semoga Allah merahmati anda, mengapa anda berada di tempat ini?" 
Wanita tua : 
"Wa man yudhlilillahu fa la hadiyalahu." (QS : Al-A'raf : 186 ) 
("Barang siapa disesatkan Allah, maka tiada petunjuk baginya") 

Dengan jawaban ini, maka tahulah saya, bahwa ia tersesat jalan. 

Abdullah : "Kemana anda hendak pergi?" 
Wanita tua : 
"Subhanalladzi asra bi 'abdihi lailan minal masjidil haraami ilal masjidil aqsa." (QS. Al-Isra' : 1) 
("Maha suci Allah yang telah menjalankan hambanya di waktu malam dari masjid haram ke masjid aqsa") 

Dengan jawaban ini saya jadi mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak menuju ke masjidil Aqsa. 

Abdullah : "Sudah berapa lama anda berada di sini?" 
Wanita tua : 
"Tsalatsa layaalin sawiyya" (QS. Maryam : 10) 
("Selama tiga malam dalam keadaan sehat") 

Abdullah : "Apa yang anda makan selama dalam perjalanan?" 
Wanita tua : 
"Huwa yut'imuni wa yasqiin." (QS. As-syu'ara' : 79) 
("Dialah pemberi aku makan dan minum") 

Abdullah : "Dengan apa anda melakukan wudhu?" 
Wanita tua : 
"Fa in lam tajidu maa-an fatayammamu sha'idan thoyyiban" (QS. Al-Maidah : 6) 
("Bila tidak ada air bertayamum dengan tanah yang bersih") 

Abdulah : "Saya mempunyai sedikit makanan, apakah anda mau menikmatinya? " 
Wanita tua : 
"Tsumma atimmus shiyaama ilallaiil." (QS. Al-Baqarah : 187) 
("Kemudian sempurnakanlah puasamu sampai malam") 

Abdullah : "Sekarang bukan bulan Ramadhan, mengapa anda berpuasa?" 
Wanita tua : 
"Wa man tathawwa'a khairon fa innallaaha syaakirun 'aliim." (QS. Al-Baqarah : 158) 
("Barang siapa melakukan sunnah lebih baik") 

Abdullah : "Bukankah diperbolehkan berbuka ketika musafir?" 
Wanita tua : 
"Wa an tashuumuu khoirun lakum in kuntum ta'lamuun." (QS. Al-Baqarah : 184) 
("Dan jika kamu puasa itu lebih utama, jika kamu mengetahui") 

Abdullah : "Mengapa anda tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan saya?" 
Wanita tua : 
"Maa yalfidhu min qoulin illa ladaihi roqiibun 'atiid." (QS. Qaf : 18) 
("Tiada satu ucapan yang diucapkan, kecuali padanya ada Raqib Atid") 

Abdullah : "Anda termasuk jenis manusia yang manakah, hingga bersikap seperti itu?" 
Wanita tua : 
"Wa la taqfu ma laisa bihi ilmun. Inna sam'a wal bashoro wal fuaada, kullu ulaaika kaana 'anhu mas'ula." (QS. Al-Isra' : 36) 
("Jangan kamu ikuti apa yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua akan dipertanggung jawabkan") 

Abdullah : "Saya telah berbuat salah, maafkan saya." 
Wanita tua : 
"Laa tastriiba 'alaikumul yauum, yaghfirullahu lakum." (QS.Yusuf : 92) 
("Pada hari ini tidak ada cercaan untuk kamu, Allah telah mengampuni kamu") 

Abdullah : "Bolehkah saya mengangkatmu untuk naik ke atas untaku ini untuk melanjutkan perjalanan, karena anda akan menjumpai kafilah yang di depan." 
Wanita tua : 
"Wa maa taf'alu min khoirin ya'lamhullah. " (QS Al-Baqoroh : 197) 
("Barang siapa mengerjakan suatu kebaikan, Allah mengetahuinya" ) 

Lalu wanita tua ini berpaling dari untaku, sambil berkata : 

Wanita tua : 
"Qul lil mu'miniina yaghdudhu min abshoorihim. " (QS. An-Nur : 30) 
("Katakanlah pada orang-orang mukminin tundukkan pandangan mereka") 

Maka saya pun memejamkan pandangan saya, sambil mempersilahkan ia mengendarai untaku. Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya, karena unta itu terlalu tinggi baginya. Wanita itu berucap : 

Wanita tua : 
"Wa maa ashobakum min mushibatin fa bimaa kasabat aidiikum." (QS. Asy-Syura' 30) 
("Apa saja yang menimpa kamu disebabkan perbuatanmu sendiri") 

Abdullah : "Sabarlah sebentar, saya akan mengikatnya terlebih dahulu." 
Wanita tua : 
"Fa fahhamnaaha sulaiman." (QS. Anbiya' 79) 
("Maka kami telah memberi pemahaman pada nabi Sulaiman") 

Selesai mengikat unta itu sayapun mempersilahkan wanita tua itu naik. 

Abdullah : "Silahkan naik sekarang." 
Wanita tua : 
"Subhaanalladzi sakhkhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqriniin, wa inna ila robbinaa munqolibuun. " (QS. Az-Zukhruf : 13-14) 
("Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini pada kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami akan kembali pada tuhan kami") 

Sayapun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang. Wanita itu berkata : 

Wanita tua : 
"Waqshid fi masyika waghdud min shoutik" (QS. Lukman : 19) 
("Sederhanakan jalanmu dan lunakkanlah suaramu") 

Lalu jalannya unta itu saya perlambat, sambil mendendangkan beberapa syair, 
Wanita tua itu berucap : 

Wanita tua : 
"Faqraa-u maa tayassara minal qur'aan" (QS. Al- Muzammil : 20) 
("Bacalah apa-apa yang mudah dari Al-Qur'an") 

Abdullah : "Sungguh anda telah diberi kebaikan yang banyak." 
Wanita tua : 
"Wa maa yadzdzakkaru illa uulul albaab." (QS Al-Baqoroh : 269) 
("Dan tidaklah mengingat Allah itu kecuali orang yang berilmu") 

Dalam perjalanan itu saya bertanya kepadanya. 

Abdullah : "Apakah anda mempunyai suami?" 
Wanita tua : 
"Laa tas-alu 'an asy ya-a in tubda lakum tasu'kum" (QS. Al-Maidah : 101) 
("Jangan kamu menanyakan sesuatu, jika itu akan menyusahkanmu" ) 

Ketika berjumpa dengan kafilah di depan kami, saya bertanya kepadanya. 

Abdullah : "Adakah orang anda berada dalam kafilah itu?" 
Wanita tua : 
"Al-maalu wal banuuna zinatul hayatid dunya." (QS. Al-Kahfi : 46) 
("Adapun harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup di dunia") 

Baru saya mengerti bahwa ia juga mempunyai anak. 

Abdullah : "Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini?" 
Wanita tua : 
"Wa alaamatin wabin najmi hum yahtaduun" (QS. An-Nahl : 16) 
("Dengan tanda bintang-bintang mereka mengetahui petunjuk") 

Dari jawaban ini dapat saya fahami bahwa mereka datang mengerjakan ibadah haji mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama wanita tua ini saya menuju perkemahan. 

Abdullah : "Adakah orang yang akan kenal atau keluarga dalam kemah ini?" 
Wanita tua : 
"Wattakhodzallahu ibrohima khalilan" (QS. An-Nisa' : 125) 
("Kami jadikan ibrahim itu sebagai yang dikasihi") 

"Wakallamahu musa takliima" (QS. An-Nisa' : 146) 
("Dan Allah berkata-kata kepada Musa") 

"Ya yahya khudil kitaaba biquwwah" (QS. Maryam : 12) 
("Wahai Yahya pelajarilah alkitab itu sungguh-sungguh" ) 

Lalu saya memanggil nama-nama, ya Ibrahim, ya Musa, ya Yahya, maka keluarlah anak-anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan dan ceria, seperti bulan yang baru muncul. Setelah tiga anak ini datang dan duduk dengan tenang maka berkatalah wanita itu. 

Wanita tua : 
"Fab'atsu ahadaku bi warikikum hadzihi ilal madiinati falyandzur ayyuha azkaa tho'aaman fal ya'tikum bi rizkin minhu." (QS. Al-Kahfi : 19) 
("Maka suruhlah salah seorang dari kamu pergi ke kota dengan membawa uang perak ini, dan carilah makanan yang lebih baik agar ia membawa makanan itu untukmu") 

Maka salah seorang dari tiga anak ini pergi untuk membeli makanan, lalu menghidangkan di hadapanku, lalu perempuan tua itu berkata : 

Wanita tua : 
"Kuluu wasyrobuu hanii'an bima aslaftum fil ayyamil kholiyah" (QS. Al-Haqqah : 24) 
("Makan dan minumlah kamu dengan sedap, sebab amal-amal yang telah kamu kerjakan di hari-hari yang telah lalu") 

Abdullah : "Makanlah kalian semuanya makanan ini. Aku belum akan memakannya sebelum kalian mengatakan padaku siapakah perempuan ini sebenarnya." 

Ketiga anak muda ini secara serempak berkata : 
"Beliau adalah orang tua kami. Selama empat puluh tahun beliau hanya berbicara mempergunakan ayat-ayat Al-Qur'an, karena kuatir salah bicara." 

Maha suci zat yang maha kuasa terhadap sesuatu yang dikehendakinya. Akhirnya saya pun berucap : 

"Fadhluhu yu'tihi man yasyaa' Wallaahu dzul fadhlil adhiim." (QS. Al-Hadid : 21) 
("Karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendakinya, Allah adalah pemberi karunia yang besar")

[Diambil dari kitab Misi Suci Para Sufi, Sayyid Abubakar bin Muhammad Syatha, hal. 161-168]
KETIDAKBENARAN SURAT WASIAT PENJAGA MAKAM NABI SAW
Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudara-saudaraku yang seiman dan seagama. Mungkin banyak diantara kita yang pernah menerima dan bahkan sudah menyebarkan Surat Wasiat dari Syaikh Ahmad yang dalam surat tersebut diklaim sebagai penjaga makam Rasulullah. Saya sendiri sudah pernah membaca surat tersebut pada tahun 1987 dalam bentuk fotocopy. sekarang sudah disebarkan di Email dan FB. Sebagai Komentar terhadap Surat tersebut, dibawah ini saya kutip penjelasan lengkap dari blog: UNTAIAN HIKMAH (http://dhanysarip. blogspot. com/2005/ 11/wasiat- dari-penjaga- makam-rasulullah .html). 

Marilah kita bersihkan akidah kita dari segala bentuk "Kesyirikan" .

Mohon Maaf yang sebesar-besarnya bila ada yang tidak berkenan.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Idham Khalid
PhD Student
School of Electrical Engineering and Computer Science
Faculty of Built Environmental and Engineering
University of Newcastle
Australia
Wasiat Dari Penjaga Makam Rasulullah: Jawapan dan Komentar 
Dunia Islam seringkali dihebohkan dengan 'wasiat' yang kononnya datang dari Sheikh Ahmad selaku Penjaga Makam Rasulullah SAW di Madinah. Kandungan 'wasiat' itu juga disandarkan pada Rasulullah SAW. Kandungan wasiat tersebut adalah seperti berikut...

------------ --------- --------- ---------

SHEIKH AHMAD : "AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH SWT DAN NABI MUHAMMAD SAW, WASIAT UNTUK SELURUH UMMAT ISLAM " 

"Pada malam tatkala hamba membaca Al Quran di makam Rasulullah, dan hamba sampai tertidur, lalu hamba bermimpi. Didalam mimpi hamba bertemu dengan Rasulullah SAW, dan beliau berkata, "Di dalam 60,000 orang yang meninggal dunia, di antara bilangan itu tidak ada seorang pun yang mati beriman, kerana: 

1. Seorang isteri tidak lagi mendengar kata-kata suaminya.
2. Orang yang kaya yang mampu, tidak lagi melambangkan atau menimbangkan rasa belas kasih kepada orang-orang miskin. 
3. Sudah banyak yang tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak solat dan tidak menunaikan ibadah haji, padahal mereka-mereka ini mampu melaksanakan. 

Oleh sebab itu wahai Sheikh Ahmad engkau sabdakan kepada semua umat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah SWT." 

Demikian pesanan Rasulullah kepada hamba, maka berdasarkan pesanan Rasulullah tersebut dan oleh kerananya hamba berpesan kepada segenap umat Islam di dunia: 

a. Berselawatlah kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW. 
b. Janganlah bermalas-malasan untuk mengerjakan solat 5 (lima) waktu.
c. Bersadaqah dan berzakatlah dengan segera, santuni anak-anak yatim piatu. 
d. Berpuasalah di bulan ramadhan serta kalau mampu, tunaikan segera ibadah haji. 

Perhatian: Bagi siapa saja yang membaca surat ini hendaklah menyalinnya untuk disampaikan kepada orang-orang lain yang beriman kepada hari penghabisan/ kiamat. 

Hari kiamat akan segera tiba dan batu bintang akan terbit, Al-Quran akan hilang dan matahari akan dekat di atas kepala, saat itulah manusia akan panik. Itulah akibat dari kelakuan mereka yang selalu menuruti hawa nafsu dalam jiwa 

PENJAGA MAKAM RASULULLAH S.A.W. SHEIKH AHMAD DI MADINAH.

------------ --------- --------- ---------

Beginilah 'wasiat' yang sering ditakuti oleh umat Islam. Takut sekiranya gagal untuk menyebarkannya, maka bala akan menanti, karena inilah 'janji-janji' yang terletak di ujung wasiat ini. Disertakan juga kisah-kisah 'tauladan' bagi orang yang menyebarkan 'wasiat' ini dan juga kisah-kisah 'buruk' yang menimpa mereka yang gagal 'memenuhi arahan Sheikh Ahmad'. 'Wasiat' ini menimbulkan tanda tanya di kalangan umat Islam tentang kesahihannya.

Ada pula yang membabi buta menyebarkannya tanpa ada rasa prihatin tentang efeknya terhadap ajaran Islam. Mungkin karena tidak tahu, atau tidak mau tahu. Bagi yang tidak tahu, harap segera berhenti untuk mengaku sebagai tidak tahu...

Kandungan wasiat ini sebenarnya adalah BATHIL.

Surat wasiat ini ditulis oleh paderi² biara Blessings of santo Antonio, Texas, USA pada tahun 1974/75 dengan tujuan untuk mengelirukan umat Islam. Penulis asal surat ini ialah mendiang Father Francis Jose ada Villa, seorang paderi Khatolik dari Argentina berketurunan Arab-Syria (bekas penganut Islam, nama asalnya Mohamed Elias Skanbeg). 

Dia pernah bertugas di Instituto Sacristo Convocione Reliogioso di Brindisi, Itali sebagai pastor katolik antara tahun 1966-1968 di bawah Cardinal Agostino Casaroli. Father ada Villa meninggal dunia pada tahun 1980 di Texas dalam usia 54 tahun (silakan rujuk kepada Majlis Fatwa Kebangsaan tahun 1978 dan Jabatan Agama Negeri).

Menurut Allah-yarham Sayyed Mohamed Raisuddin Al-Hashimi Al-Quraisy, penjaga makam Rasulullah saw. di Madinah Al-Munawarah antara tahun 1967 sehingga 1979, TIDAK ADA penjaga atau pemegang kunci makam Rasulullah saw. bernama Sheikh Ahmad antara tahun 1881 hingga 1979. Penjaga makam di Madinah Al-Munawarah ialah Sayyed Turki Abu Mohamed Abdul Razaque Al-Hashimi Al-Quraisy (1881 - meninggal dunia 1932), anaknya Sayyed Hashim Abu Faisal Abdul Jalil Al-Hashimi Al-Quraisy (1932 - meninggal dunia 1934), adiknya Sayyed Abdul Karim Mutawwi Al-Hashimi Al-Quraisy (1934 - 1966) dan anak saudaranya Sayyed Mohamed Raisuddin bin Mohamed bin Abdul Razaque Al-Hashimi Al Quraisyi (1967 - meninggal dunia 1979). 

Jika kita bertanya kepada penduduk Madinah Al-Munawarah atau Hijjaz tentang Sheikh Ahmad ini dan tugasnya, kita tidak akan dapat jawabannya atau mendengar khabar berita mengenainya. Ia tidak pernah dikenali dan tidak pernah dilihat oleh penduduk Madinah Al- Munawarah.

Penjelasan di atas akan dilengkapkan lagi dengan komentar dari ulama' kontemporer, Prof. Dr. Yusuf Al-Qardhawy:
------------ --------- --------- ---------
"Ramai orang tertanya-tanya tentang wasiat ini. Sebenarnya ia bukanlah perkara baru. Saya telah melihatnya semenjak puluhan tahun lalu. Wasiat ini dikaitkan dgn seorang lelaki bernama Sheikh Ahmad, pemegang kunci makam Rasulullah SAW. Jika kita bertanya kepada penduduk Madinah atau Hijaz tentang Sheikh Ahmad ini dan tugasnya, kita tidak akan dapat jawabannya atau mendengar khabar berita mengenainya. Ia tidak pernah dikenali dan tidak pernah dilihat oleh penduduk Madinah. Tetapi terdapat orang yang menyebarkan apa yang dikatakan sebagai wasiat ke negara-negara Islam. 

Wasiat itu tidak mempunyai nilai apa-apa di sisi agama. Persoalan yang dikemukakan dalam surat itu tidaklah berhajat kepada wasiat Sheikh Ahmad atau Sheikh Omar. Sesungguhnya Al-Quran dengan jelas telah menyatakan sebahagian daripada itu. Kita sudah ada Al-Quran dan Sunnah, kedua-duanya sudah lebih daripada wasiat ini. Adakah ia benar atau dusta?. Allah berfirman dalam Surah Al-Maidah: 

"Hari ini Aku sempurnakan bagimu agama kamu (Islam) dan Aku sempurnakan ke atasmu nikmat-Ku serta Aku reda Islam sebagai agama kamu" 

Sesiapa yang menyangka bahwa agama Islam, setelah disempurnakan dan dilengkapkan oleh Allah, masih lagi berhajat kepada wasiat orang yang tidak diketahui asal-usulnya, sesungguhnya telah timbul keraguan dan syak di hatinya akan kesempurnaan dan kebenaran Islam itu. 
Terdapat tanda-tanda pembohongan dan kejahatan pada wasiat tersebut. Orang yang melakukannya telah mengancam serta menakut-nakutkan orang ramai, yaitu sekiranya wasiat itu tidak disebarkan, mereka akan ditimpa musibah, kematian anak-anak atau kehilangan harta benda. Inilah yang tidak pernah diucapkan oleh manusia suci bahkan tidak ada dalam kitab Allah dan sunah Rasul-Nya. 

Manusia tidak pernah menerima perintah seperti 'sesiapa yang membaca Al-Quran hendaklah disalin 25 salinan dan menyebarkannya. Jika tidak melakukan demikian, dia akan ditimpa musibah.' Maka bagaimana pula dengan wasiat yang khurafat ini?. Perkara ini tentulah tidak dapat diterima oleh akal muslim yang memahami Islam dengan kefahaman yang sebenarnya. 

Wasiat tersebut menyatakan bahwa si fulan dari negeri tertentu yang menyebarkan wasiat itu telah memperoleh puluhan ribu uang. Ini adalah usaha untuk menyeleweng dan menyesatkan orang-orang Islam dari jalan yang benar. Juga menyelewengkan umat dari sunnah alam (sunnatullah) dan konsep sebab dan musabab yang telah dijadikan Allah sebagai undang-undang alam ini. 

Memperolehi rezeki ada cara-caranya. Berpegang kepada perkara-perkara khurafat seperti ini menyelewengkan pemikiran umat Islam. Kita bimbang kalau-kalau umat Islam mempercayai khurafat ini dan menyangka bahwa sesiapa yang menyebarkannya akan mendapat syafaat khusus daripada Rasulullah SAW. Sesungguhnya syafaat Rasulullah adalah untuk orang-orang yang tidak melakukan dosa-dosa besar di kalangan umat-umatnya sebagaimana sabda baginda di dalam sebuah hadith: 

"Orang yang paling merasa bahagia dengan syafaatku di hari kiamat adalah orang yang mengatakan 'Tiada tuhan yang lain daripada Allah' dengan penuh keikhlasan hatinya"
------------ --------- --------- ---------
Semoga kenyataan di atas dapat menyelesaikan kebuntuan tentang siapakah penulis asal wasiat tersebut serta asalnya.

Berdoalah kepada Allah SWT agar kita semua diberi petunjuk dan hidayah-Nya serta memberikan kefahaman yang benar tentang urusan agama, menunjukkan jalan yang lurus serta dijauhkan dari perbuatan mempercayai khurafat, rekaan-rekaan dan kebathilan. Jadi, setelah ini, kepada sesiapa yang berkaitan, hentikanlah menyebarkan perkara yang merupakan fitnah di dalam agama kita.

Allahu Ta'ala a'lam...
Dosa & Hujan
Ketahuilah, dosa itu dapat mencegah turunnya hujan, walau hanya dilakukan oleh satu orang saja.
Pada suatu hari Nabiyullah Musa Al-Kalim AS, keluar untuk memohon hujan bagi bani Israil. Ini adalah yang ketiga kalinya beliau memohon, namun hujan tak kunjung datang.
“Ya Tuhan, kali ini jangan jatuhkan namaku di kalangan bani israil, aku adalah kalim-Mu.”
“Ya Musa, bagaimana aku dapat menurunkan hujan, sedangkan di antara kalian ada seorang pendosa.”
“Beritahu aku siapa dia. Akan kukeluarkan dia dari kelompokku.”
“Tidak, tapi umumkanlah kepada mereka, ‘Wahai lelaki yang suka bermaksiat, keluarlah kamu dari kelompokku, karena kamulah hujan tidak turun.”
“Bagaimana mereka dapat mendengar suaraku, sedang jumlah mereka sangat banyak..”
“Tugasmu hanya berseru, Aku nanti yang akan menyampaikan suaramu ke telinga mereka.”
abiyullah Musa kemudian berdiri dan dengan suara lantang mengumumkan, “Wahai orang yang suka bermaksiat, keluarlah kamu dari kelompok kami, sesungguhnya karena kamu hujan tidak turun.”
Si pendosa menoleh ke kanan dan ke kiri, namun tak melihat seorang pun berdiri. Ia letakkan kepalanya di antara kedua kakinya, lalu berkata, “Tuhan, jika aku berdiri, namaku akan ternoda di kalangan bani Israil. Karena itu, aku bertobat kepada-Mu.”
Seketika itu juga Allah mengirimkan mendung yang tebal dan hujan pun turun.
“Ya Allah, tadi Engkau berkata bahwa Engkau takkan menurunkan hujan sebelum orang yang bermaksiat itu keluar dari kelompokku. Mengapa sekarang Engkau turunkan hujan padahal orang itu masih berada di antara kami,” tanya Nabi Musa AS.
“Sesungguhnya hujan ini Aku turunkan karena orang itu. Dia telah bertobat kepadaku-Ku.”
“Beritahulah kami siapa dia, agar kami dapat memuliakannya.”
“Telah kututupi aib-aibnya sewaktu bermaksiat, Aku pun sekarang akan menutupi kemuliaannya setelah ia tobat,” jawab Allah. (I:145)  

Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul Asyraf, Kisah dan Hikmah, Putera Riyadi.


ANCAMAN MENINGGALKAN SHOLAT
Barang siapa melalaikan sholat, Allah SWT akan menyiksanya dengan 15 siksaan. Enam siksaan di dunia, tiga siksaan ketika meninggal, tiga siksaan di alam kubur, tiga siksaan saat bertemu dengan Allah SWT.

Ketika Malaikat Jibril turun dan berjumpa dengan Rasulullah SAW, ia berkata, “Wahai Muhammad, Allah tidak akan menerima puasa, zakat, haji, sedekah, dan amal saleh seseorang yang meninggalkan sholat. Ia dilaknat di dalam Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Quran. Demi Allah, yang telah mengutusmu sebagai nabi pembawa kebenaran, sesungguhnya orang yang meninggalkan sholat, setiap hari mendapat 1.000 laknat dan murka. Para malaikat melaknatnya dari langit pertama hingga ketujuh.

Orang yang meninggalkan sholat tidak memperoleh minuman dari telaga surga, tidak mendapat syafaatmu, dan tidak termasuk dalam umatmu. Ia tidak berhak dijenguk ketika sakit, diantarkan jenazahnya, diberi salam, diajak makan dan minum. Ia juga tidak berhak memperoleh rahmat Allah.Tempatnya kelak di dasar neraka bersama orang-orang munafik, siksanya akan dilipatgandakan, dan di hari kiamat ketika dipanggil untuk diadili akan datang dengan tangan terikat di lehernya. Para malaikat memukulinya, pintu neraka jahanam akandibukakan baginya, dan ia melesat bagai anak panah ke dalamnya, terjun dengan kepala terlebih dulu, menukik ke tempat Qorun dan Haman di dasar neraka.

Ketika ia menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, makanan itu berkata, ‘Wahai musuh Allah, semoga Allah melaknatmu, kamu memakan rezeki Allah namun tidak menunaikan kewajiban-kewajiban dari-Nya.’ Ketahuilah, sesungguhnya bencana yang paling dahsyat, perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian terhadap sholat lima waktu, sholat Jumat, dan sholat berjemaah. Padahal, semua itu ibadah-ibadah yang oleh Allah SWT ditinggikan derajatnya, dan dihapuskan dosa-dosa maksiat bagi siapa saja yang menjalankannya.

Orang yang meninggalkan sholat karena urusan dunia akan celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya, besar musibahnya, dan panjang penyesalannya. Ia dibenci Allah, dan akan mati dalam keadaan tidak Islam, tinggal di neraka Jahim atau kembali ke neraka Hawiyah.”

Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa meninggalkan sholat hingga terlewat waktunya, lalu mengadanya, ia akan disiksa di neraka selama satu huqub (80 tahun).... Sedangkan ukuran satu hari di akhirat adalah 1.000 tahun di dunia.” Demikian tertulis dalam kitab Majalisul Akbar.

Sementara dalam kitab Qurratul Uyun, Abu Laits Samarqandi menulis sebuah hadis, “Barang siapa meninggalkan sholat fardu dengan sengaja walaupun satu sholat, namanya akan tertulis di pintu neraka yang ia masuki.” Ibnu Abbas berkata, ”Suatu ketika Rasulullah SAW bersabda, ‘Katakanlah, ya Allah, janganlah salah seorang dari kami menjadi orang-orang yang sengsara.’ Kemudian Rasulullah SAW bertanya, ‘Tahukah kamu siapakah mereka itu?’ Para sahabat menjawab, ‘Mereka adalah orang yang meninggalkan sholat. Dalam Islam mereka tidak akan mendapat bagian apa pun’.

Disebutkan dalam hadis lain, barang siapa meninggalkan sholat tanpa alasan yang dibenarkan syariat, pada hari kiamat Allah SWT tidak akan memedulikannya, bahkan Allah SWT akan menyiksanya dengan azab yang pedih. Diriwayatkan, pada suatu hari Rasulullah SAW berkata, ”Katakanlah, ya Allah, janganlah Engkau jadikan seorang pun di antara kami celaka dan diharamkan dari kebaikan.”“Tahukah kalian siapakah orang yang celaka, dan diharamkan dari kebaikan?”“Siapa, ya, Rasulullah?” “Orang yang meninggalkan sholat,” jawab Rasulullah. Dalam hadis yang berhubungan dengan peristiwa Isra Mi'raj, Rasulullah SAW mendapati suatu kaum yang membenturkan batu ke kepala mereka. Setiap kali kepala mereka pecah, Allah memulihkannya seperti sedia kala. Demikianlah mereka melakukannya berulang kali. Lalu, beliau bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril, siapakah mereka itu?”

“Mereka adalah orang-orang yang kepalanya merasa berat untuk mengerjakan sholat,” jawab Jibril.

Diriwayatkan pula, di neraka Jahanam ada suatu lembah bernama Wail. Andaikan semua gunung di dunia dijatuhkan ke dalamnya akan meleleh karena panasnya yang dahsyat. Wail adalah tempat orang-orang yang meremehkan dan melalaikan sholat, kecuali jika mereka bertobat. Bagi mereka yang memelihara sholat secara baik dan benar, Allah SWT akan memuliakannya dengan lima hal, dihindarkan dari kesempitan hidup, diselamatkan dari siksa kubur, dikaruniai kemampuan untuk menerima kitab catatan amal dengan tangan kanan, dapat melewati jembatan shirathal mustaqim secepat kilat, dan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab. Dan barang siapa meremehkan atau melalaikan sholat, Allah SWT akan menyiksanya dengan 15 siksaan. Enam siksaan di dunia, tiga siksaan ketika meninggal, tiga siksaan di alam kubur, dan tiga siksaan saat bertemu dengan Allah SAW. Adapun enam siksaan yang ditimpakan di dunia adalah dicabut keberkahan umurnya, dihapus tanda kesalehan dari wajahnya (pancaran kasih sayang terhadap sesama), tidak diberi pahala oleh Allah semua amal yang dilakukannya, doanya tidak
diangkat ke langit, tidak memperoleh bagian doa kaum salihin, dan tidak beriman ketika roh dicabut dari tubuhnya. Adapun tiga siksaan yang ditimpakan saat meninggal dunia ialah mati secara hina, mati dalam keadaan lapar, dan mati dalam keadaan haus. Andai kata diberi minum sebanyak lautan, ia tidak akan merasa puas.

Sedangkan tiga siksaan yang didapat dalam kubur ialah, kubur mengimpitnya hingga tulang-belulangnya berantakan, kuburnya dibakar hingga sepanjang siang dan malam tubuhnya berkelojotan menahan panas, tubuhnya diserahkan kepada seekor ular bernama Asy-Syujaul Aqra. Kedua mata ular itu berupa api dan kukunya berupa besi, kukunya sepanjang satu hari perjalanan. ”Aku diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyiksamu, karena engkau mengundurkan sholat Subuh hingga terbit matahari, mengundurkan sholat Zuhur hingga Asar, mengundurkan sholat Asar hingga Magrib, mengundurkan sholat Magrib hingga Isya, dan mengundurkan sholat Isya hingga Subuh,” kata ular itu.Setiap kali ular itu memukul, tubuh mayat tersebut melesak 70 hasta, sekitar 3.000 meter, ke dalam bumi. Ia disiksa dalam kubur hingga hari kiamat. Di hari kiamat, di wajahnya akan tertulis kalimat berikut: Wahai orang yang mengabaikan hak-hak Allah, wahai orang yang dikhususkan untuk menerima siksa Allah, di dunia kau telah mengabaikan hak-hak Allah, maka hari ini berputus asalah kamu dari rahmat-Nya.

Adapun tiga siksaan yang dilakukan ketika bertemu dengan Allah SWT adalah, pertama, ketika langit terbelah, malaikat menemuinya, membawa rantai sepanjang 70 hasta untuk mengikat lehernya. Kemudian memasukkan rantai itu ke dalam mulut dan mengeluarkannya dari duburnya. Kadang kala ia mengeluarkannya dari bagian depan atau belakang tubuhnya. Malaikat itu berkata, ”Inilah balasan bagi orang yang mengabaikan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan Allah.” Ibnu Abas berkata, ”Andai kata satu mata rantai itu jatuh ke dunia, niscaya cukup untuk membakarnya.”
Kedua, Allah tidak memandangnya. Ketiga, Allah tidak menyucikannya, dan ia memperoleh siksa yang amat pedih. Demikianlah ancaman bagi orang-orang yang sengaja melalaikan sholat. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada orang yang bersegera menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya. Amin..

Rasulullah SAW bersabda, “Sembahlah Allah seakan engkau melihat-Nya. Apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
(HR Bukhari dan Muslim)



Assalamu 'Alaika Ayyuhan Nabiyyu Warahmatullahi Wabarokatuh

Video Streaming Acara Akbar "Majelis Rasulullah"