Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad
Ya Rasulallah . . .
Alhabib Abdullah bin Alwi Alhaddad berkata dalam kitab Nasoihudiniyyah :
Hakikat Sholat terbagi dua, tidak akan sempurna sholat tanpa melaksanakan kedua-duanya :
1. Sholat Zohiriyah : meliputi rukun qouliyyah (Takbirotul Ihram, membaca Alfatihah, membaca Tasyahud Akhir dan Salam) serta rukun Fi'liyyah ( Berdiri, ruku', I'tidal, sujud, duduk diantara dua sujud dan lainnya).
2. Sholat Bathiniyyah, yang meliputi :
a. Khusyu
= Memusatkan pikiran baik zohir maupun bathin untuk berhadapan dengan Allah Azza wa Jalla.
b. Hudlurul Qolb
= Menghadirkan sepenuh jiwa dan hati hanya untk Allah Azza Wa Jalla
c. Kamalul Ikhlas
= Melaksanakan ibadah dengan seikhlas-ikhlasnya Lillahi Ta'ala tanpa ada unsur takabbur, riya', sum'ah dan sesuatu selain Allah.
d. Tadabbur
= Memikirkan tentang kebesaran dan kekuasaan Allah
e. Tafahhum lilma'na fil qiro'ah
= Berusaha memahami bacaan-bacaan didalam sholatnya.
Al-Imam Ghozali mengibaratkan orang yang Sholat Zohirnya saja seperti seseorang yang memberikan hadiah kepada sang raja seorang Putri yang cantik namun sudah tidak bernyawa, tentu sang raja akan tersinggung dan murka kepada sang pemberi hadiah dan kemungkinan akan memberi hukuman.
Sedangkan orang yang Sholat dengan Bathinnya saja seperti seseorang yang memberikan hadiah kepada sang raja seorang Putri yang cantik namun anggota tubuhnya tidak sempurna kaki dan tangannya buntung, matanya buta telinganya tuli dan mulutnya bisu, tentu sang raja juga marah dan akan menghukum sang pemberi hadiah.
Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu berusaha dan menjaga kwalitas sholat kita, semoga Allah menerima Sholat yang telah kita kerjakan dan memberikan ganjaran yang berlipat ganda. Amin. " Haafizu alasholawati wassholatil wustho wa quumuu lillahi qonitin.
Diriwayatkan bahwa Rasulallah saw bersabda,
"Disaat aku tiba di langit di malam Isra' Miraj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu. Aku bertanya kepada Jibril as, pendampingku,
`Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya?.'
Jibril berkata,
Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi.'
Rasulallah saw bertanya kepada malaikat tadi,
`Apakah kamu tahu berapa bilangan tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam as?.'
Malaikat itupun berkata,
`Wahai Rasulallah saw, demi yang telah mengutusmu dengan hak (kebenaran), sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi dari mulai diciptakan Adam as sampai sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah tetetas yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung-gunung, ke lembah-lembah, ke sungai-sungai, ke sawah-sawah dan ke tempat yang tidak diketahui manusia.'
Mendengar uraian malaikat tadi, Rasuluallah saw sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dalam menghitung tetesan air hujan. Kemudian malaikat tadi berkata kepada beliau,
`Wahai Rasulallah saw, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keulungan untuk menghitung tetesan air hujan yang yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan.'
Rasulallah saw pun bertanya,
`Apa kekurangan dan kelemahan kamu?.'
"Disaat aku tiba di langit di malam Isra' Miraj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu. Aku bertanya kepada Jibril as, pendampingku,
`Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya?.'
Jibril berkata,
Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi.'
Rasulallah saw bertanya kepada malaikat tadi,
`Apakah kamu tahu berapa bilangan tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam as?.'
Malaikat itupun berkata,
`Wahai Rasulallah saw, demi yang telah mengutusmu dengan hak (kebenaran), sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi dari mulai diciptakan Adam as sampai sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah tetetas yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung-gunung, ke lembah-lembah, ke sungai-sungai, ke sawah-sawah dan ke tempat yang tidak diketahui manusia.'
Mendengar uraian malaikat tadi, Rasuluallah saw sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dalam menghitung tetesan air hujan. Kemudian malaikat tadi berkata kepada beliau,
`Wahai Rasulallah saw, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keulungan untuk menghitung tetesan air hujan yang yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan.'
Rasulallah saw pun bertanya,
`Apa kekurangan dan kelemahan kamu?.'
Malaikat itupun menjawab,
`Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulallah, jika umatmu berkumpul di satu tempat, mereka menyebut namamu lalu bershalawat atasmu, pada saat itu aku tidak bisa menghitung berapa banyaknya pahala yang diberikan Allah kepada mereka atas shalawat yang mereka ucapkan atas dirimu.' "
Allahuma shalli a'la sayyidina Muhammadin wa a'la alihi wa shahbihi wa sallim.
`Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulallah, jika umatmu berkumpul di satu tempat, mereka menyebut namamu lalu bershalawat atasmu, pada saat itu aku tidak bisa menghitung berapa banyaknya pahala yang diberikan Allah kepada mereka atas shalawat yang mereka ucapkan atas dirimu.' "
Allahuma shalli a'la sayyidina Muhammadin wa a'la alihi wa shahbihi wa sallim.