Kamis, 14 Okober 2010

Tadi pagi ada tamu dari solo, habib sepuh usia hampir 70 tahun, baru operasi dan langsung ingin kunjung muka mau ketemu habibana, mumpung ia di jakarta krn besok pulang kesolo ni habib..

Katanya sejak 2008 saya mencari kesempatan jumpa dg antum (bahasa sopan utk egkau), dan baru kali ini ada kemungkinan jumpa, habibana akhirnya terima habib sepuh itu datang ke kediaman beliau dan bicara kesana kemari, beberapa menit saja ia pamit pulang karena takut mengganggu, maka ia sampaikan ungkapan hatinya yg dipendam,

Ana tahun 2008 silaturahmi pd sesepuh kota Tarim yg paling disegani, salah seorang guru dari guru mulia, dan beliau pimpinan majelis Mufti, dan beliau seorang arif billah, akhlaknya luhur, dan sangat tahu perasaan orang lain tanpa orang itu ngomong, habibana pernah melihat beliau dari jauh saat shalat jumat, dan takjub dg kewibawaan dan kesejukan wajah beliau, maka ketika habibana berprasangka seperti itu, langsung Alhabib Abdullah berpaling ke belakang pd beliau yg jauh kira2 jarak 10 shaf dari habibana, lalu beliau tersenyum pd habibana.

Uffff.... tembus dan langsung terdengar getaran hati orang yg jauh dibelakang beliau...

Saat habibana pamit utk lembali ke jakarta tahun 1998 alhabib abdullah berkata : wahai munzir wajahmu bercahaya, sangat bercahaya, kesemua yg kau cita citakan akan terjadi..

Habibana hanya nunduk dan pamit...

Kembali pd habib sepuh dari solo yg memendam rindu ingin jumpa habibana dari 2008, beliau silaturahmi ke tarim, yaman, dan bertanya pd al arif billah alhabib abdullah bin shahab : wahai tuanku, saya ingin jumpa dg Rasulullah... saya rindu pada Rasulullah... saw..

Lalu alhabib menjawab : temui Munzir...

Maka habib sepuh itu terus berusaha kunjung jumpa dg habibana, 2 tahun menanti karena kesibukan habibana, dan habib sepuh tsb juga sudah sering sakit, kebetulan ia ke jakarta utk operasi, lalu memaksa utk ingin jumpa dg habibana.. hanya utk menyampaikan pesan itu...

Suhhanallah..