Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad

Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad

Ya Rasulallah . . .

Cara Habib Munzir Mengatur Waktu dan Mendidik Anak-anaknya

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Habib saya ingin bertanya mengenai aktivitas Habib Munzir yang Banyak (padat merayap) bagaimana dengan waktu Habib memberikan pendidikan kepada Anak habib? Dengan metode seperti apa?

mungkin hal ini akan menjadi referensi saya nantinya (Insya Allah) jika mempunyai anak.


Jawaban Habib Munzir Almusawa : Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Saudaraku yg kumuliakan, Jangan tanya pengaturan waktu saya, sungguh semua adalah inayah Allah, kalau bukan Inayah Allah, tak seorangpun bisa bertahan hidup spt yg saya alami ini dalam kesibukan

saudaraku, saya sering berhari hari tdk tidur, terkadang kesibukan selesai namun tidak bisa tidur karena pemikiran penuh rencana kerja di esok hari, wawancara, tamu, majelis, kunjungan dakwah, forum, pemecahan masalah, diskusi perluasan dakwah, pembahasan program program baru, laporan majelis majelis
sekitar, menjalin hubungan dakwah dg segenap kalangan masyarakat, mengamati politik, mengamati berita yg tersebar dan mencari jawaban pemecahannya untuk dilontarkan di majelis, memikirkan strategi dakwah dalam menangkal kejahatan strategi musuh musuh islam yg terus menyerang kita, menjawab forum, surat, sms, dll.

terkadang saya lupa makan, tanpa sarapan pagi dan tanpa makan siang, sore baru saya ingat bahwa saya belum makan apa apa, kadang lanjut hingga esoknya, atau lupa minum, dari pagi ada rasa haus namun tertutup oleh kesibukan, sampai siang, sore,

kadang saya iri melihat orang yg pulang kerja bisa santai dirumah atau makan di pinggir jalan dg santai, atau jumpa teman dan bercengkerama, hal hal spt itu sudah lama sirna dari hari hari saya, Allah swt menggantikannya dg ketenangan dan sakinah hingga saya mampu bertahan, dari penuhnya pikiran saya, saya sampai tidak tahu arah jalan pulang kerumah sendiri, padahal 6 tahun saya di cidodol beberapa hari yg lalu kebetulan mobil dipakai tamu, maka saya pakai taxi, untung ada satu aktifis yg ikut menemani, kebetulan sopir taxi bertanya : kemana pak?, saya jawab : ke kebayoran lama, ia berkata lagi lewat mana?, saya diam.. karena saya tidak tahu lewat mana.., untung aktifis yg menjawabnya, lewat manggala wanabakti dan belok di rel kereta api..!. saya termenung..
aduh.., saya tidak hafal jalan pulang kerumah, padahal sudah 6 tahun tinggal dirumah di cidodol, tentunya bukan buta jalan 100%, tapi pastilah muter muter mencari sana sini dulu baru ketemu., ketika melihat jalan jalan yg saya lewati,

saya benar benar merasa asing dan risau.. benarkah ini jalannya?, rasanya tidak lewat sini?, kayaknya sudah kelewatan?, ternyata sampai dg benar kenapa demikian?, karena setiap naik kemobil kepala saya sudah penuh dg bermacam macam urusan, saya shalat sunnah juga di mobil, dzikir di mobil, sering buka portable di mobil, bahkan sering online di mobil, anda bisa bayangkan 6 tahun berumah dicidodol tapi tak hafal jalan pulang, padahal setiap hari saya keluar dan melewati jalan itu itu juga

Mengenai anak anak, Allah swt memberikan bantuan yg sangat jelas, mereka jarang jumpa saya, namun istri saya mendidiknya dan saya mendatangkan guru prifat untuk hafalan alqur'annya, untuk hafalan haditsnya, untuk sekolah umumnya, mereka tidak sekolah di sekolah umum, mereka sekolah dirumah dg guru kerumah yg juga mendapatkan status yg sama dg sekolah umum, mereka juga melewati ujian, naik kelas dll.

Dan Allah swt berikan pada anak anak itu sifat sifat yg sangat jarang ditemukan pada anak anak lain, mereka cerdas, cinta Nabi saw, taat, berakhlak dan sopan, tidak menyusahkan ayah ibunya, tak pernah merengek dan memaksa sesuatu, tak pernah berbuat kurang ajar apalagi mengeraskan suara pada ayah ibunya, dan banyak lagi keajaiban keajaiban yg muncul pada anak anak itu, karena saya titipkan pada Allah, saya mendidik puluhan ribu ummat diluar, Allah swt menggantikan tarbiyah saya dg tarbiyah ilahiyah yg sangat jauh lebih sempurna, mereka sering bermimpi Rasul saw, mereka sudah semakin maju dalam hafalan alqur'an, mereka tak mau melihat aurat siapapun,Jika sesekali sarung saya tersingkap diatas betis, mereka buang muka tak berani melihatnya, begitulah keadaan anak anak ini, mereka sangat dijaga oleh Allah swt, namun jika bertemu maka mereka berebutan memamerkan hafalan Alqur;annya, jika saya pergi mereka berebutan tidur dibekas saya tidur, semua pengaturan Allah swt

Didiklah putra anda secara bathin dan dhahir, yaitu dengan mengajarkan lafadh yg pertama diucapkannya adalah lafadh ALLAH, sebelum lafadh MAMA atau PAPA, hal hal semacam itu tampaknya remeh namun merupakan suatu keluhuran yg sangat bermanfaat baginya kelak, dan sering seringlah ia diikutkan dalam ibadah, misalnya saat ibunya atau anda mengaji, biarkan ia bermain disekitar kita, hingga suara Alqur'an terus mewarnai aliran darahnya, dan bila kebetulan orang tuanya tahajjud atau lainnya, biarkan anak itu dekat padanya hingga ia tertular cahaya sujud.Hal hal semacam ini merupakan hal mulia yg akan mempengaruhi pertumbuhan iman sang anak, lalu mulailah bila ia beranjak besar untuk sering mengajaknya ke majelis majelis taklim, atau melihat vcd majelis taklim, yg jelas hal hal yg mempengaruhi panca inderanya kepada kemuliaan

Kira kira kiat seperti itulah yg disarankan untuk membantu menjaga sang anak agar selalu dalam jalur hidayah.

Mengenai doa untuk anak anak saya, saya jarang menggunakan lafadz, saya hanya memandangi mereka dg kasih sayang, sambil hati bagai terbakar dg dahsyatnya permohonan pd Allah agar anak ini dijadikan kesayangan Allah dan Rasul Nya, juga saat dari kejauhan, jika teringat pd anak anak saya maka doa dalam hati saya selalu memohon pada Allah seperti itu, hal itu mujarab, anak anak menjadi berubah sifat2nya, suka mimpi Rasul saw, taat pada saya, budi luhur dan ucapan ucapan indah yg mengagumkan sering keluar dari ucapan mereka dan perbuatan mereka,misalnya tiba tiba mereka bangun malam dan tahajjud sendiri, padahal
masih 6 tahun, atau tiba tiba tidak mau makan karena ingin puasa, lalu sorenya sudah kelaparan dan akhirnya makan juga, setelah makan mereka menangis karena menyesal membatalkan puasa,

dan mereka jika saya dirumah, berdesakan mau shalat jamaah dg saya, anak saya yg terkecil, hasan, usianya 6 tahun, jika shalat subuh terlambat satu rakaat saja berjamaah dg saya, ia menangis, marah, dan murung, kesal, subhanallah, padahal saya tak pernah menghardiknya atau memerintahkannya shalat harus dari awal rakaat berjamaah dg saya, tapi perasaan itu muncul begitu saja dari anugerah Allaswt, tentunya sebab doa.

Subhanallah anak anak ini..

mengenai penyakit, Allah belum menyembuhkannya 100%, dan itu demi kebaikan saya, jika saya sudah limit kelelahan, maka ia timbul dan kumat, bagaikan paku yg ditusukkan dibelakang kepala, maka saya tak punya pilihan selain meninggalkan semua aktifitas untuk istirahat total.., seakan alarm ilahiyah yg mengingatkan saya saat tubuh sudah limit.Maha Suci Allah Yang Maha Memiliki hamba Nya, semoga Allah jadikan kehidupan yg sementara ini sebagai bekal kedekatan kehadirat Nya yg abadi Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar


Assalamu 'Alaika Ayyuhan Nabiyyu Warahmatullahi Wabarokatuh

Video Streaming Acara Akbar "Majelis Rasulullah"