Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad
Ya Rasulallah . . .
Diriwatkan bahwasanya Sayyidina Umar Bin Khattab Ra, apabila sampai kepadanya berita kewafatan Rasulullah SAW, terus meratap seraya berkata:
"Demi bapaku dan ibuku duhai Rasulullah! Sebenarnya keutamaanmu di sisi Tuhan telah sampai kemuncaknya sehingga dijadikan ketaatan kepadamu sama seperti ketaatan kepada Tuhan, sebagaimana firman Allah azzawajalla: “Barangsiapa yang mentaati Rasul, maka sebenarnya dia telah mentaati Allah”(an-Nisa’: 80)
Demi bapaku dan ibuku duhai Rasulullah! Sebenarnya keutamaanmu di sisi Allah telah meningkat sampai DIA (Allah) memberitahukan engkau keampunanNya terhadapmu, sebelum Dia memberitahukanmu tentang dosamu. Allah berfirman: “Allah telah mengampunimu (Muhammad) mengapa engkau izinkan mereka (tinggal)
tidak menurut pergi berperang.” (at-Taubah: 43).
Demi bapaku dan ibuku duhai Rasulullah! Sebenarnya keutamaanmu telah memuncak di sisi Allah, sehingga ahli neraka berangan-angan hendak mentaatimu (menurutmu), padahal mereka berada di lapisan-lapisan neraka disiksa mereka berkata (dalam firman): “Aduhai alangkah baiknya jika kita dulu mentaati Allah dan mentaati RasulNya.”(al-Ahzab: 66)
Demi bapaku dan ibuku duhai Rasulullah! Jika Musa AS dikaruniakan oleh Allah batu yang memancar daripadanya mata air-mata air, maka adakah yang lebih menakjubkan lagi daripada jari-jemarimu, apabila terpancar daripadanya air, mudah-mudahan Allah merahmatimu.
Demi bapaku dan ibuku duhai Rasulullah! Jika Sulaiman AS dikaruniakan oleh Allah angin yang menerbangkannya sebulan perjalanan pergi dan sebulan pula perjalanan kembali, maka adakah yang lain lebih menakjubkan daripada Burak (kenderaan kilat) yang membawamu mendaki hingga langit ketujuh, kemudian
kembali semula pada malam yang sama ke Abtah (Makkah) untuk bersembahyang subuh di situ pula moga-moga Allah merahmatimu.
Demi bapaku dan ibuku duhai Rasulullah! Jika Isa bin Maryam dikaruniakan oleh Allah SWT kuasa menghidupkan orang mati (dengan izin Allah), maka adakah lain perkara yang lebih menakjubkan lagi daripada kambing yang beracun ketika ia berkata-kata denganmu, padahal ia telah menjadi daging yang sudah dipanggang. Bukankah rusuk kambing itu telah berkata kepadamu: Jangan makan aku kerana aku ini telah disiram dengan racun.
Demi bapamu dan ibuku duhai Rasulullah! Meskipun amat pendek umurmu dan amat sedikit masa kepimpinanmu, akan tetapi orang-orang yang menurutimu lebih banyak dan jauh bandingannya dengan orang yang menuruti Nuh AS, padahal amat lanjut umurnya dan amat panjang pula masa kepimpinannya. Sebenarnya orang yang mempercayai risalahmu amat banyak sekali, padahal orang yang mempercayai risalahnya amat sedikit pula. Engkau telah mengenakan pakaian bulu, mengendarai keledai dan membiarkan orang lain menunggang di belakangmu pula. Engkau meletakkan makananmu di atas tanah bila memakannya, kemudian engkau menjilat pula jari-jemarimu sesudah makan sebagai tanda rendah diri.
Moga-moga Allah mengurniakan ke atasmu salawat dan salam."
[Ihya 'ulumuddin]
"Demi bapaku dan ibuku duhai Rasulullah! Sebenarnya keutamaanmu di sisi Tuhan telah sampai kemuncaknya sehingga dijadikan ketaatan kepadamu sama seperti ketaatan kepada Tuhan, sebagaimana firman Allah azzawajalla: “Barangsiapa yang mentaati Rasul, maka sebenarnya dia telah mentaati Allah”(an-Nisa’: 80)
Demi bapaku dan ibuku duhai Rasulullah! Sebenarnya keutamaanmu di sisi Allah telah meningkat sampai DIA (Allah) memberitahukan engkau keampunanNya terhadapmu, sebelum Dia memberitahukanmu tentang dosamu. Allah berfirman: “Allah telah mengampunimu (Muhammad) mengapa engkau izinkan mereka (tinggal)
tidak menurut pergi berperang.” (at-Taubah: 43).
Demi bapaku dan ibuku duhai Rasulullah! Sebenarnya keutamaanmu telah memuncak di sisi Allah, sehingga ahli neraka berangan-angan hendak mentaatimu (menurutmu), padahal mereka berada di lapisan-lapisan neraka disiksa mereka berkata (dalam firman): “Aduhai alangkah baiknya jika kita dulu mentaati Allah dan mentaati RasulNya.”(al-Ahzab: 66)
Demi bapaku dan ibuku duhai Rasulullah! Jika Musa AS dikaruniakan oleh Allah batu yang memancar daripadanya mata air-mata air, maka adakah yang lebih menakjubkan lagi daripada jari-jemarimu, apabila terpancar daripadanya air, mudah-mudahan Allah merahmatimu.
Demi bapaku dan ibuku duhai Rasulullah! Jika Sulaiman AS dikaruniakan oleh Allah angin yang menerbangkannya sebulan perjalanan pergi dan sebulan pula perjalanan kembali, maka adakah yang lain lebih menakjubkan daripada Burak (kenderaan kilat) yang membawamu mendaki hingga langit ketujuh, kemudian
kembali semula pada malam yang sama ke Abtah (Makkah) untuk bersembahyang subuh di situ pula moga-moga Allah merahmatimu.
Demi bapaku dan ibuku duhai Rasulullah! Jika Isa bin Maryam dikaruniakan oleh Allah SWT kuasa menghidupkan orang mati (dengan izin Allah), maka adakah lain perkara yang lebih menakjubkan lagi daripada kambing yang beracun ketika ia berkata-kata denganmu, padahal ia telah menjadi daging yang sudah dipanggang. Bukankah rusuk kambing itu telah berkata kepadamu: Jangan makan aku kerana aku ini telah disiram dengan racun.
Demi bapamu dan ibuku duhai Rasulullah! Meskipun amat pendek umurmu dan amat sedikit masa kepimpinanmu, akan tetapi orang-orang yang menurutimu lebih banyak dan jauh bandingannya dengan orang yang menuruti Nuh AS, padahal amat lanjut umurnya dan amat panjang pula masa kepimpinannya. Sebenarnya orang yang mempercayai risalahmu amat banyak sekali, padahal orang yang mempercayai risalahnya amat sedikit pula. Engkau telah mengenakan pakaian bulu, mengendarai keledai dan membiarkan orang lain menunggang di belakangmu pula. Engkau meletakkan makananmu di atas tanah bila memakannya, kemudian engkau menjilat pula jari-jemarimu sesudah makan sebagai tanda rendah diri.
Moga-moga Allah mengurniakan ke atasmu salawat dan salam."
[Ihya 'ulumuddin]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar