Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad

Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad

Ya Rasulallah . . .

Jagalah Lisan

Jangan Berbicara Yang Tak Berguna

20 Bahaya LisanImam al-Ghazali berkata, “Janganlah kalian membicarakan yang tidak berguna, karena hal tersebut akan menyia-nyiakan waktu dan membuat lidah kalian lelah. Alihkan peluang pembicaraan yang tidak perlu kepada yang perlu, yang tidak penting kepada hal yang penting. Karena jika kalian mengalihkan peluang pembicaraan yang tidak perlu untuk dimanfaatkan berfikir, bisa jadi Allah SWT membukan pintu rahmat-Nya ketika kalian sedang melakukan perenungan. Daripada melakukan pembicaraan yang tidak penting, alihkanlah menjadi kegiatan untuk bertahlil dan berdzikir. Betapa banyak kalimat thayyibah yang ketika dibaca berarti kalian sedang membangun istana disurga. Ketika peluang untuk membangun istana di surga ini disia-siakan, sungguh ini merupakan suatu kerugian yang sangat besar bagi kalian.”

Pembicaraan yang memang dipandang perlu untuk dilakukan dengan ringkas. Jika satu kalimat sudah memadai , maka kalimat yang selanjutnya tentu tidak dibutuhkan.

Ulama Sufi Atha’illah berkata, “Para pendahulu kalian dahulu tidak suka banyak bicara. Mereka memandang pembicaraan yang tidak perlu sebagai suatu pemborosan, kecuali membicarakan AlQuran, As-Sunnah, menyuruh manusia kepada yang baik dan mencegah kejahatan, dan pembicaraan yang diperlukan guna mencari nafkah atau penghidupan.” Allah SWT telah berfirman, yang artinya :
Tidak ada satu ucapan pun yang diucapkan, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS 50:18)

Ibnu ‘Abbas berkata,”Ada lima hal yang lebih aku sukai melebihi kuda yang bagus yang dipersiapkan untuk dikendarai, yaitu :

Pertama, Janganlah kamu berkata akan sesuatu yang tidak berarti bagimu. Karena hal tersebut merupakan bentuk pembicaraan yang berlebih-lebihan dan menjadikanmu tidak aman dari perbuatan  dosa. Dan jangan pula kamu membicarakan sesuatu yang kamu anggap penting, sebelum kamu mendapat tempat yang pas untuk membicarakan hal tersebut. Karena terlalu banyak orang yang berbicara tidak pada tempatnya, sehingga tidak jarang mereka mendapatkan kesulitan akibat dari pembicaraannya itu.

Kedua, janganlah kamu bertengkar (bermusuhan) dengan orang yang lemah lembut, dan jangan pula terhadap orang yang bodoh. Karena orang yang lemah lembut itu akan marah padamu didalam hatinya, sementara orang yang bodoh akan menyakitimu dengan lidahnya.

Ketiga, sebutlah saudaramu ketika ia jauh darimu dengan perkataan yang ia sukai dengan perkataan tersebut. Dan maafkanlah dia mengenai sesuatu sekiranya kamu suka ia memberikan pengampunan kepadamu, sebagaimana (pengampunan) yang kamu berikan kepadanya.

Keempat, bergaullah dengan temanmu dengan cara sebagaimana yang kamu sukai ketika ia bergaul denganmu.

Kelima, berbuatlah sebagaimana perbuatan yang akan ia balas dengan kebaikan, atau cegahlah perbuatan yang apabila dilakukan itu ia akan mendapat siksaan.

Diambil dari :
Buku “Bahaya Lisan”
Karya K.H. Alawi al-Bantani

Dapatkan di www.TamanBuku.com
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar


Assalamu 'Alaika Ayyuhan Nabiyyu Warahmatullahi Wabarokatuh

Video Streaming Acara Akbar "Majelis Rasulullah"