Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad
Ya Rasulallah . . .
NASEHAT YANG SANGAT BERHARGA ::
Inilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:
Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu
yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.
Akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaan nya untuk ikut menguburkanmu.
Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.
Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.
Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu!
Ekonomi akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu!
Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu
dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak. Telah engkau
tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta. Kini hidup yg sesungguhnya
telah dimulai.
Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.
Usahakan dengan sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam,
Semoga saja engkau selamat.
Usahakan dengan sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam,
Semoga saja engkau selamat.
Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini, insyaAllah
pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari
Kiamat.
"Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin."
Silahkan di sharE ..!!!
AKHLAK DAN TAWADHU'NYA SAHABAT NABI SAW
Pada suatu hari, Sayyidina Abu Bakar رضي اللّـہ عنہ dan Sayyidina Ali
bin Abi Thalib كرم الله وجهه pergi berkunjung ke rumah Rasulullah ﷺ.
Setibanya di depan pintu rumah Nabi ﷺ, satu sama lain saling
mempersilahkan rekannya untuk masuk terlebih dahulu.
• Sayyidina Abu Bakar : "Engkau masuklah duluan, wahai Ali!"
• Sayyidina Ali : "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Abu Bakr,
sedang Rasulullah ﷺ sendiri pernah bersabda tentang mu: “Belum pernah
matahari terbit atau terbenam atas seseorang sesudah para Nabi, lebih
utama dari Abu Bakar.”
• Sayyidina Abu Bakar : "Mana mungkin aku
akan mendahuluimu, wahai Ali, sedang Rasulullah ﷺ juga pernah bersabda
tentangmu: “Aku telah menikahkan wanita terbaik kepada lelaki terbaik,
aku nikahkan putriku Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib.”
•
Sayyidina Ali : "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Abu Bakar,
sedang Nabi ﷺ pernah bersabda: “Kalau iman umat ini ditimbang dengan
iman Abu Bakar, tentu akan berat timbangan iman Abu Bakar.”
•
Sayyidina Abu Bakar: "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, wahai Ali,
sedang Rasulullah ﷺ pernah bersabda tentangmu: “Dikumpulkan Ali bin Abi
Thalib di Mahsyar pada hari Kiamat kelak dengan berkendaraan bersama
Fatimah, Hasan dan Husain, lalu orang-orang bertanya-tanya, “siapa
gerangan orang tersebut itu?” Lalu ada yang menjawab, “ia bukan seorang
Nabi, tetapi Ali bin Abi Thalib dan keluarganya.”
• Sayyididna
Ali: "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, wahai Aba Bakar, sedang
Rasulullah ﷺ pernah bersabda tentang engkau: “Kalau aku harus mempunyai
kekasih selain dari Rabbku, tentu aku akan memilih Abu Bakar sebagai
kekasihku.”
• Sayyidina Abu Bakar: "Mana mungkin aku akan
mendahuluimu, wahai Ali, sedang Rasulullah ﷺ pernah bersabda: “Pada hari
kiamat aku bersama Ali, lalu ALLAH berfirman kepadaku: “Wahai
kekasihku, aku telah pilihkan untukmu, Ibrahim al-Khalil sebagai ayah
terbaikmu, dan Aku telah pilihkan untuk Ali sebagai saudara dan sahabat
terbaikmu.”
• Sayyidina Ali: "Mana mungkin aku akan mendahuluimu,
ya Abu Bakar, sedang ALLAH Ta’ala pernah berfirman tentangmu: “Dan
orang yang datang membawa kebenaran dan orang yang membenarkannya,
mereka itu adalah orang-orang yang bertaqwa (QS. Az-Zumar: 33)
•
Sayyidina Abu Bakar: "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, wahai Ali
sedang ALLAH سبحانه وتعالى juga telah mengisyaratkan mu dalam
firman-NYA: Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya
karena mencari kerelaan ALLAH; dan ALLAH Maha Penyantun kepada
hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 207)"
-----------------
Pada waktu keduanya sedang asyik memperbincangkan keutamaan sahabatnya,
Sayyidina Jibril عليه السلام datang berkunjung kepada Rasulullah ﷺ,
seraya berkata: “Ya Rasulullah, di luar sana ada Abu Bakar dan Ali
hendak menemuimu. Pergilah, sambutlah keduanya!”
Maka Rasulullah ﷺ
segera bangkit dari duduknya, menyambut mesra dan mempersilakan masuk
kedua sahabatnya yang mulia. Beliau ﷺ menempatkan Abu Bakar di sebelah
kanannya dan Ali di sebelah kirinya, seraya berkata kepada mereka,
“Demikianlah kami kelak dibangkitkan di hari Kiamat.”
Masya Allah...!
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Di dalam Al Qur'an ALLAH ﷻ berfirman :
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Dan rendahkanlah sayapmu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman (QS. Asy-Syu’ara: 215)
* Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang tawadhu', berakhlak
mulia, seperti yang dicontohkan Nabi kita Sayyiduna Muhammad ﷺ serta
para Sahabat beliau.
امين يا رب العالمين
Oleh : AHLI SHOLAWAT ( FB )
Oleh : AHLI SHOLAWAT ( FB )
KISAH NABI SAM'UN AL-GHOZI AS / SAMSON"
Simson atau Samson adalah seorang nabi di dalam ajaran islam yang
dikenal dengan nama Nabi Sam’un Ghozi AS. Kisah nabi ini, terdapat di
dalam kitab-kitab, seperti kitab Muqasyafatul Qulub dan kitab Qishashul
Anbiyaa.
Nabi Sam’un Ghozi AS memiliki kemukjizatan, yaitu dapat
melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. Cerita Nabi Sam’un Ghozi
AS adalah kisah Israiliyat yang diceritakan turun-temurun di jazirah
Arab. Cerita ini melegenda jauh sebelum Rasulullah lahir.
Dari Abi Zar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi,
“Jumlah para nabi itu adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.”
“Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas (312).” (Hadits riwayat At-Turmuzy)
*Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali, diceritakan bahwa
Rasulullah berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan.
Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Ghozi
AS, beliau adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.
Sebab turun surat Al-Qodr ialah sebagaimana riwayat Ibnu Abbas, beliau
berkata ;
Suatu hari malaikat Jibril bercerita kepada Nabi Saw,
tentang kisah seorang hamba yang memiliki kekuatan super, namanya Sam’un
Al-Ghozy, seorang pembela agama, berperang melawan kaum kafir selama
1000 bulan, hanya berbekal tulang dagu unta sebagai senjata, tidak
memiliki senjata lain. Setiap kali menghantam kaum kafir dengan janggut
untanya, terbunuhlah banyak kaum kafir dalam jumlah yang tidak
terhitung.
فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ
ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ
فَيَأْكُلَهُ , فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ
عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ
أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ
وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً إِنْ قَتَلْتِ
زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِه
ِ Jika ia
merasa haus maka keluar air tawar dari tempat giginya, untuk ia minum,
jika ia lapar maka dari tempat itu pula tumbuh daging dan ia memakannya.
Demikianlah keadaan Sam’un sang super power dalam hari-harinya,
sehingga usianya sampai 1000 bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan. Kaum kafir
tetap tidak mampu mengalahkannya.
Dia suatu kesempatan Kaum
kafir ini berkata kepada istri Sam’un, karena istri Sam’un ini seorang
kafir, “Kami akan memberi uang banyak, jika kamu dapat membunuh suamimu”
Sang istri menjawab “Aku tidak sanggup membunuhnya”
فَقاَلُوْا
نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ
نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ
فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ
فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ
فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟
قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ
السِّلْسِلَة
Kaum kafir memberikan saran, kami memberimu tali
tambang yang kuat, ikatlah kedua kaki dan tangan Sam’un di saat ia
tidur, dan kami akan membunuhnya. Singkat cerita, Sam’un diikat istrinya
di saat tidur, ia terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku ?”
istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin mengujimu.” Kemudian
Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan terputuslah ikat tambang
itu.
Keesokan harinya kaum kafir datang lagi kepada istri Sam’un
membawa rantai, Sam’un diikat saat tidur, Sam’un terbangun dan berkata
“Siapa yang mengikatku?” istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin
mengujimu.” Kemudian Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan
terputuslah rantai itu.
فَقاَلَ ياَإِمْرَأَتِى أَناَ وَلِىٌّ
مِنْ أَوْلِياَءِ اللهِ تَعاَلىَ لاَيَغْلِبُ عَلَىَّ شَيْءٌ مِنْ أَمْرِ
الدُّنْياَ إِلاَّ شَعْرِى هَذاَ , وَكاَنَ لَهُ شِعْرٌ طَوِيْلٌ ,
فَسَمِعَتْ امْرَأَتُهُ
Sang super power Sam’un berkata “Wahai
istriku aku wali diantara wali kekasih Allah, segala perkara dunia ini
tidak ada yang sanggup mengalahkan diriku, aku punya rambut ini, ia
memang berambut panjang. Dan ucapan itu terdengar istrinya.
فَلَمَّا ناَمَ قَطَعَتْ ذَواَئِبَهُ فىِ حاَلِ نَوْمِهِ , وَكاَنَتْ
ثَماَنِىُ قَطْعٍ مِنْ شَعْرِ رَأْسِهِ وَكُلُّهاَ تَجِرُّ عَلَى الأَرْضِ ,
فَشَدَّتْ بِأَرْبَعَ ذَوَائِبَ , مِنْهاَ يَدَيْهِ وَبِالأَرْبَعِ
الأُخْرَى رَجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ , فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟
قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَلَمْ يَقْدِرُ عَلَى قَطْعِهاَ
Ketika Sam’un tertidur, istrinya mengunting rambut panjang Sam’un,
guntingan rambutnya menjadi 8 potong, semua jatuh ke tanah, sang istri
mengikat Sam’un dengan 4 potongan rambut, 4 potong pertama mengikat
kedua tangannya, 4 potong kedua mengikat kedua kakinya. Sam’un terbangun
dan berkata “Siapa yang mengikatku ?” istrinya menjawab “Aku, aku
mengikat karena ingin mengujimu.”
Kali ini Sam’un tidak mampu melepaskan ikatan itu.
فَأَخْبَرَتْ امْرَأَتُهُ الكُفاَرَ , فَجاَؤُا وَذَهَبُوْا بِهِ إِلىَ
مَذْبَحِهِمْ وَكاَنَ فِيْهِ عُمُوْدٌ فَأَوْثَقُوْهُ عَلَى ذَلِكَ
العُمُوْدِ , فَقَطَعُوْا أُذُنَيْهِ وَعَيْنَيْهِ وَشَفَتَيْهِ
وَلِساَنَهُ وَيَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ وَكُلُّهُمْ يَجْتَمِعُوْنَ فىِ
ذَلِكَ البَيْتِ
Kemudian sang istri memberitahukannya kepada
kaum kafir, mereka beramai-ramai membawa Sam’un ke sebuah rumah, tempat
mereka menghukum mati seseorang dengan memenggal lehernya, di tengah
rumah itu terdapat tiang, mereka mengikat Sam’un di tiang itu, mereka
memotong kedua telinga Sam’un, mencongkel kedua mata Sam’un, menggunting
bibir dan lidah Sam’un, kedua tangan dan kedua kakinya pun di potong,
semua orang berkumpul menyaksikan Sam’un di mutilasi di rumah tersebut.
فَاَوْحَى اللهُ تَعاَلىَ إِلَيْهِ ؛ أَىُّ شَيْءٍ تُرِيْدُ بِهِمْ
أَصْنَعُهُ ؟ فَقاَلَ أَنْ تُعْطِيَنِى مِنَ القُوَّةِ حَتَّى أَحْرَكَ
عُمُوْدَ هَذاَ البَيْتِ فَيَنْهَدِمَ عَلَيْهِمْ , فَقَواَهُ اللهُ
وَحَرَّكَ نَفْسَهُ فَوَقَعَ السَّقَفُ عَلَيْهِمْ وَأَهْلَكُوْا جَمِيْعاً
وَامْرَأَتُهُ مَعَهُمْ , فَأَنْجاَهُ اللهُ تَعاَلىَ مِنْهُمْ وَرَدَّ
اللهُ عَلَيْهِ أَعْضاَءَهُ
Disaat kritis seperti itu Allah
memberi wahyu (kasih sayang) kepada Sam’un dan menawarkan “Apa yang kamu
inginkan pada kaum kafir ini, Aku akan melakukannya wahai Sam’un ?”
Sam’un menjawab “Berilah aku kekuatan, aku ingin menghancurkan tiang
ini, sehingga rubuh dan menimpa mereka. Allah Swt pun memberinya
kekuatan dan Sam’un menggerakkan dirinya, dan hancurlah tiang rumah itu,
atapnya menimpa semua orang sehingga tewas, termasuk istrinya. Allah
selamatkan Sam’un dan Allah kembalikan keadaan tubuh Sam’un seperti
sedia kala.
فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ
قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ
سَبِيْلِ اللهِ
Setelah peristiwa itu Sam’un melakukan ibadah
selama 1000 bulan, malamnya tahajud siangnya berpuasa. Ia juga berperang
membela Agama Allah.
فَبَكَى أَصْحاَبُ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِشْتِياَقاً لِذَلِكَ , فَقاَلُوْا ياَرَسُوْلَ اللهِ
هَلْ تَدْرِى ثَواَبَهُ ؟ فَقاَلَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ
لآَأَدْرِى
Mendengar kisah Sam’un itu, para sahabat Nabi Saw
terharu, mereka bertanya “Wahai Rasulullah apa tuan tahu, berapa besar
pahala Sam’un ibadah seperti itu ?” Nabi menjawab “Aku tidak
mengetahuinya”
فَأَنْزَلَ اللهُ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
بِهَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ) وَقاَلَ ياَمُحَمَّدْ أَعْتَيْطُكَ
وَأُمَّتَكَ لَيْلَةَ القَدْرِ العِباَدَةُ فِيْهاَ أَفْضَلُ مِنْ
عِباَدَةِ سَبْعِيْنَ أَلْفِ شَهْرٍ
Maka Allah turunkan malaikat
Jibril membawa surat Al-Qodr, dan berkata “Wahai Muhammad aku berikan
kamu dan ummatmu Lailatulqodr, melakukan ibadah di malam itu lebih baik
dari ibadah 70 ribu bulan”.
قاَلَ الإِماَمُ الرَّازِى فَإِذاَ
طَلَعَ الفَجْرُ فىِ لَيْلَةِ القَدْرِ ناَدَى جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ
السَّلاَمُ ياَمَعْشَرَ المَلاَئِكَةِ الرَّحِيْلَ الرَّحِيْلَ ,
فَيَقُوْلُوْنَ ياَجَبْرَئِيْلُ ماَصَنَعَ اللهُ بِالمُسْلِمِيْنَ فىِ
هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ أُمَةِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ
فَيَقُوْلُ لَهُمْ ؛ إِنَّ اللهَ تَعاَلىَ نَظَرَ إِلَيْهِمْ بِالرَّحْمَةِ
وَعَفاَ عَنْهُمْ وَغَفَرَ لَهُمْ إِلاَّ أَرْبَعَةَ نَفَرٍ , قاَلُوْا
مَنْ هَؤُلاَءِ الأَرْبَعَة ؟ قاَلَ مُدَمِنُ الخَمْرِ وَعاَقُ
الواَلِدَيْنِ وَقاَطِعُ الرَّحْمِ وَالمَشاَحِنُ , يَعْنِى المُصاَرِمُ
وَهُوَ الَّذِى لاَيُكَلِّمُ أَخاَهُ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيّاَمٍ
Imam Ar-Rozi berkata ;
Apabila fajar telah terbit di malam qodar, maka malaikat Jibril berkata
( kepada seluruh Malaikat ) : Wahai para malaikat, kumpul kemari dan
kumpul kemari..,
Para malaikat :
Ya Jibril apa yang Allah perbuat untuk kaum muslimin di malam ini dari ummat Nabi Muhammad SAW ?
Jibril :
Sesungguhnya Allah memandang kepada mereka dengan penuh kasih sayang,
Allah memaafkan serta ngampuni dosa-dosa mereka, kecuali empat kelompok.
Para malaikat : Siapa empat kelompok itu ?
Jibril :
- Pertama, orang yang membiasakan diri minum arak, mabuk-mabukan.
- Kedua, Orang yang durhaka kepada orang tua.
- Ketiga, orang yang memutus silaturrahmi.
- Keempat, orang yang bertengkar, yaitu pertengkaran dengan sesama yang belum damai dalam jangka waktu tiga hari.
APA KIRANYA PERASAAN...???
• Apa kiranya perasaan Sayyidina
Abu Bakar Ash Shiddiq saat Nabi ﷺ bersabda, “Andai kuambil kekasih di
antara insan; pasti kujadikan Abu Bakr sebagai Khalilku”?
• Apa
kiranya perasaan Sayyidina ‘Umar, saat dia berpamit ‘umrah & Nabi ﷺ
bersabda padanya, “Jangan lupakan kami dalam doamu duhai saudara
tersayang”?
• Apa kiranya perasaan Sayyidina ‘Utsman saat
membekali pasukan Tabuk & Nabi ﷺ bersabda, “Tiada bahayakan ‘Utsman
apapun yang ia lakukan setelah ini”?
• Apa kiranya perasaan
Sayyidina ‘Ali kala Nabi ﷺ bersabda, “Hanyasanya kedudukanmu disisiku
laksana Harun di sisi Musa, tapi tiada Nabi sesudahku”?
• Apa
kiranya perasaan Thalhah saat Nabi ﷺ bersabda, “Siapa yang ingin melihat
syahid yang masih berjalan di atas bumi, lihatlah Thalhah”?
•
Apa kiranya perasaan Az Zubair saat RasuluLlah ﷺ bersabda, “Setiap Nabi
memiliki Hawari, dan Hawariku adalah Zubair ibn Al ‘Awwam”?
• Apa
kiranya perasaan Abu ‘Ubaidah saat Nabi ﷺ bersabda, “Setiap ummat
memiliki Amin, dan orang kepercayaan ummat ini adalah Abu ‘Ubaidah”?
• Apa kiranya perasaan ‘Abdurrahman ibn ‘Auf saat dirinyalah dimaksud
oleh sabda Nabi ﷺ kepada Khalid ibn Al Walid, “Jangan cela sahabatku....
Demi Allah andai kalian berinfak emas seberat gunung Uhud; hal itu
takkan menyamai shadaqah segenggam atau setengah genggam tepungnya.”
• Apa kiranya perasaan Sa’d ibn Abi Waqqash saat Nabi ﷺ bersabda,
“Panahlah duhai Sa’d, panahlah! Ayah & bundaku sebagai tebusan
bagimu”?
• Apa kiranya perasaan Mu’adz ibn Jabal, disaat
RasuluLlah ﷺ bersabda padanya, “Wahai Mu’adz, demi Allah, aku
benar-benar mencintaimu”?
• Apa kiranya perasaan Ibn ‘Abbas, saat
Nabi ﷺ merengkuh & mencium kepalanya lalu berdoa, “Ya Allah
faqihkan dia & ajarkan tafsir padanya”?
• Apa kiranya
perasaan Ubay ibn Ka’b, saat Nabi ﷺ berkata padanya, “Allah
memerintahkanku tuk membacakan Surat Al Bayyinah ini kepadamu” ..hingga
dengan wajah berseri-seri dia bertanya, “Ya Rosululloh; benarkah Allah
menyebut namaku kepadamu?”Nabi ﷺ menjawab, “Benar!”?
• Apa
kiranya perasaan Abu Musa Al Asy’ari, disaat Nabi ﷺ bersabda,“Esok
datanglah menjumpaiku, aku ingin mendengarkan bacaan Quran-mu”?
•
Apa kiranya perasaan ‘Aisyah, saat Nabi ﷺ menyebut namanya tanpa ragu
di urutan pertama, kala ditanya ‘Amr siapakah yang paling dicintai?
• Apa kiranya perasaan Ibn Mas’ud, kala betis kecilnya ditertawakan;
maka Nabi ﷺ bersabda, “Betis itu di sisi Allah lebih berat dari Uhud”?
• Apa kiranya perasaan ‘Ukasyah, saat disebut 70.000 orang masuk ke
surga tanpa hisab & Nabi ﷺ berkata, “Engkau termasuk di antara
mereka”?
• Apa kiranya perasaan Bilal ibn Rabah, saat Nabi ﷺ
bersabda, “Ceritakan padaku hai Bilal, ‘amal apakah yang paling kau jaga
dalam Islam.. sebab sungguh aku mendengar bunyi terompahmu di surga?”,
lalu dia menjawab tersipu, “Menjaga wudhu’ & dua raka’at syukur atas
wudhu"?
• Apa kiranya perasaan orang-orang Anshar, di kala Nabi ﷺ
bersabda, “Jika manusia memilih jalan melalui sebuah lembah, sedang
kaum Anshar mengambil suatu celah, niscaya aku turut serta di celah yang
dilalui para Anshar. Ya Allah rahmatilah Anshar & anak cucu kaum
Anshar”?• Apa kiranya perasaan para sahabat semuanya, yang mereka
berjumpa Nabi ﷺ pada petang & pagi, berjalan mengiringi, beroleh
senyum & doanya?
• Yang lebih penting dari itu semua;
bagaimana dengan kita? Apa kiranya perasaan kita saat kelak bertemu Nabi
ﷺ & para sahabatnya?
• Adakah Nabi ﷺ kan bersabda,
“Kaliankah orangnya, yang telah membuatku menangis karena rindu, yang
telah membuat para sahabatku cemburu”? “Kaliankah orangnya; yang beriman
kepada apa yang kubawa meski kita tak berjumpa; yang mengucap shalawat
atas namaku meski tak bertemu?” Ini kami Ya Rasulallah; yang rindu tapi
malu, membaca shalawat dengan lidah kelu; adakah kami layak jadi ummatmu
& beroleh syafaa’atmu?
Bayangkan sekarang kita ditempat ini ...
bersama mereka ...
mengemis kepada keagungan Allah yang Maha Sempurna
seperti inilah gambaran kita dimasa mendatang
berkumpul di padang mahsyar yang maha dahsyat.
tak ada seorang pun yang mampu berkata2
semua dalam keadaan takut.
terkecuali orang2 yang diberi rahmat oleh Allah.
hanya seorang makhluk saja yang dapat bermunajat kepada Allah yang Maha Perkasa pada saat itu.
beliau adalah penghulu kita, junjungan kita, pembela kita yaitu
Sayyiduna Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa'ala aalihi wasallam.
Ya Allah...
kumpulkanlah kami bersama orang2 mulia disisi-Mu...
yaitu para kekasih-Mu...
terutama baginda kami Nabi Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa'ala aalihi wasallam
bersama mereka ...
mengemis kepada keagungan Allah yang Maha Sempurna
seperti inilah gambaran kita dimasa mendatang
berkumpul di padang mahsyar yang maha dahsyat.
tak ada seorang pun yang mampu berkata2
semua dalam keadaan takut.
terkecuali orang2 yang diberi rahmat oleh Allah.
hanya seorang makhluk saja yang dapat bermunajat kepada Allah yang Maha Perkasa pada saat itu.
beliau adalah penghulu kita, junjungan kita, pembela kita yaitu
Sayyiduna Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa'ala aalihi wasallam.
Ya Allah...
kumpulkanlah kami bersama orang2 mulia disisi-Mu...
yaitu para kekasih-Mu...
terutama baginda kami Nabi Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa'ala aalihi wasallam