Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad
Ya Rasulallah . . .
KISAH NABI SAM'UN AL-GHOZI AS / SAMSON"
Simson atau Samson adalah seorang nabi di dalam ajaran islam yang
dikenal dengan nama Nabi Sam’un Ghozi AS. Kisah nabi ini, terdapat di
dalam kitab-kitab, seperti kitab Muqasyafatul Qulub dan kitab Qishashul
Anbiyaa.
Nabi Sam’un Ghozi AS memiliki kemukjizatan, yaitu dapat
melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. Cerita Nabi Sam’un Ghozi
AS adalah kisah Israiliyat yang diceritakan turun-temurun di jazirah
Arab. Cerita ini melegenda jauh sebelum Rasulullah lahir.
Dari Abi Zar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi,
“Jumlah para nabi itu adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.”
“Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas (312).” (Hadits riwayat At-Turmuzy)
*Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali, diceritakan bahwa
Rasulullah berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan.
Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Ghozi
AS, beliau adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.
Sebab turun surat Al-Qodr ialah sebagaimana riwayat Ibnu Abbas, beliau
berkata ;
Suatu hari malaikat Jibril bercerita kepada Nabi Saw,
tentang kisah seorang hamba yang memiliki kekuatan super, namanya Sam’un
Al-Ghozy, seorang pembela agama, berperang melawan kaum kafir selama
1000 bulan, hanya berbekal tulang dagu unta sebagai senjata, tidak
memiliki senjata lain. Setiap kali menghantam kaum kafir dengan janggut
untanya, terbunuhlah banyak kaum kafir dalam jumlah yang tidak
terhitung.
فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ
ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ
فَيَأْكُلَهُ , فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ
عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ
أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ
وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً إِنْ قَتَلْتِ
زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِه
ِ Jika ia
merasa haus maka keluar air tawar dari tempat giginya, untuk ia minum,
jika ia lapar maka dari tempat itu pula tumbuh daging dan ia memakannya.
Demikianlah keadaan Sam’un sang super power dalam hari-harinya,
sehingga usianya sampai 1000 bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan. Kaum kafir
tetap tidak mampu mengalahkannya.
Dia suatu kesempatan Kaum
kafir ini berkata kepada istri Sam’un, karena istri Sam’un ini seorang
kafir, “Kami akan memberi uang banyak, jika kamu dapat membunuh suamimu”
Sang istri menjawab “Aku tidak sanggup membunuhnya”
فَقاَلُوْا
نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ
نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ
فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ
فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ
فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟
قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ
السِّلْسِلَة
Kaum kafir memberikan saran, kami memberimu tali
tambang yang kuat, ikatlah kedua kaki dan tangan Sam’un di saat ia
tidur, dan kami akan membunuhnya. Singkat cerita, Sam’un diikat istrinya
di saat tidur, ia terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku ?”
istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin mengujimu.” Kemudian
Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan terputuslah ikat tambang
itu.
Keesokan harinya kaum kafir datang lagi kepada istri Sam’un
membawa rantai, Sam’un diikat saat tidur, Sam’un terbangun dan berkata
“Siapa yang mengikatku?” istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin
mengujimu.” Kemudian Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan
terputuslah rantai itu.
فَقاَلَ ياَإِمْرَأَتِى أَناَ وَلِىٌّ
مِنْ أَوْلِياَءِ اللهِ تَعاَلىَ لاَيَغْلِبُ عَلَىَّ شَيْءٌ مِنْ أَمْرِ
الدُّنْياَ إِلاَّ شَعْرِى هَذاَ , وَكاَنَ لَهُ شِعْرٌ طَوِيْلٌ ,
فَسَمِعَتْ امْرَأَتُهُ
Sang super power Sam’un berkata “Wahai
istriku aku wali diantara wali kekasih Allah, segala perkara dunia ini
tidak ada yang sanggup mengalahkan diriku, aku punya rambut ini, ia
memang berambut panjang. Dan ucapan itu terdengar istrinya.
فَلَمَّا ناَمَ قَطَعَتْ ذَواَئِبَهُ فىِ حاَلِ نَوْمِهِ , وَكاَنَتْ
ثَماَنِىُ قَطْعٍ مِنْ شَعْرِ رَأْسِهِ وَكُلُّهاَ تَجِرُّ عَلَى الأَرْضِ ,
فَشَدَّتْ بِأَرْبَعَ ذَوَائِبَ , مِنْهاَ يَدَيْهِ وَبِالأَرْبَعِ
الأُخْرَى رَجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ , فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟
قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَلَمْ يَقْدِرُ عَلَى قَطْعِهاَ
Ketika Sam’un tertidur, istrinya mengunting rambut panjang Sam’un,
guntingan rambutnya menjadi 8 potong, semua jatuh ke tanah, sang istri
mengikat Sam’un dengan 4 potongan rambut, 4 potong pertama mengikat
kedua tangannya, 4 potong kedua mengikat kedua kakinya. Sam’un terbangun
dan berkata “Siapa yang mengikatku ?” istrinya menjawab “Aku, aku
mengikat karena ingin mengujimu.”
Kali ini Sam’un tidak mampu melepaskan ikatan itu.
فَأَخْبَرَتْ امْرَأَتُهُ الكُفاَرَ , فَجاَؤُا وَذَهَبُوْا بِهِ إِلىَ
مَذْبَحِهِمْ وَكاَنَ فِيْهِ عُمُوْدٌ فَأَوْثَقُوْهُ عَلَى ذَلِكَ
العُمُوْدِ , فَقَطَعُوْا أُذُنَيْهِ وَعَيْنَيْهِ وَشَفَتَيْهِ
وَلِساَنَهُ وَيَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ وَكُلُّهُمْ يَجْتَمِعُوْنَ فىِ
ذَلِكَ البَيْتِ
Kemudian sang istri memberitahukannya kepada
kaum kafir, mereka beramai-ramai membawa Sam’un ke sebuah rumah, tempat
mereka menghukum mati seseorang dengan memenggal lehernya, di tengah
rumah itu terdapat tiang, mereka mengikat Sam’un di tiang itu, mereka
memotong kedua telinga Sam’un, mencongkel kedua mata Sam’un, menggunting
bibir dan lidah Sam’un, kedua tangan dan kedua kakinya pun di potong,
semua orang berkumpul menyaksikan Sam’un di mutilasi di rumah tersebut.
فَاَوْحَى اللهُ تَعاَلىَ إِلَيْهِ ؛ أَىُّ شَيْءٍ تُرِيْدُ بِهِمْ
أَصْنَعُهُ ؟ فَقاَلَ أَنْ تُعْطِيَنِى مِنَ القُوَّةِ حَتَّى أَحْرَكَ
عُمُوْدَ هَذاَ البَيْتِ فَيَنْهَدِمَ عَلَيْهِمْ , فَقَواَهُ اللهُ
وَحَرَّكَ نَفْسَهُ فَوَقَعَ السَّقَفُ عَلَيْهِمْ وَأَهْلَكُوْا جَمِيْعاً
وَامْرَأَتُهُ مَعَهُمْ , فَأَنْجاَهُ اللهُ تَعاَلىَ مِنْهُمْ وَرَدَّ
اللهُ عَلَيْهِ أَعْضاَءَهُ
Disaat kritis seperti itu Allah
memberi wahyu (kasih sayang) kepada Sam’un dan menawarkan “Apa yang kamu
inginkan pada kaum kafir ini, Aku akan melakukannya wahai Sam’un ?”
Sam’un menjawab “Berilah aku kekuatan, aku ingin menghancurkan tiang
ini, sehingga rubuh dan menimpa mereka. Allah Swt pun memberinya
kekuatan dan Sam’un menggerakkan dirinya, dan hancurlah tiang rumah itu,
atapnya menimpa semua orang sehingga tewas, termasuk istrinya. Allah
selamatkan Sam’un dan Allah kembalikan keadaan tubuh Sam’un seperti
sedia kala.
فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ
قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ
سَبِيْلِ اللهِ
Setelah peristiwa itu Sam’un melakukan ibadah
selama 1000 bulan, malamnya tahajud siangnya berpuasa. Ia juga berperang
membela Agama Allah.
فَبَكَى أَصْحاَبُ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِشْتِياَقاً لِذَلِكَ , فَقاَلُوْا ياَرَسُوْلَ اللهِ
هَلْ تَدْرِى ثَواَبَهُ ؟ فَقاَلَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ
لآَأَدْرِى
Mendengar kisah Sam’un itu, para sahabat Nabi Saw
terharu, mereka bertanya “Wahai Rasulullah apa tuan tahu, berapa besar
pahala Sam’un ibadah seperti itu ?” Nabi menjawab “Aku tidak
mengetahuinya”
فَأَنْزَلَ اللهُ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
بِهَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ) وَقاَلَ ياَمُحَمَّدْ أَعْتَيْطُكَ
وَأُمَّتَكَ لَيْلَةَ القَدْرِ العِباَدَةُ فِيْهاَ أَفْضَلُ مِنْ
عِباَدَةِ سَبْعِيْنَ أَلْفِ شَهْرٍ
Maka Allah turunkan malaikat
Jibril membawa surat Al-Qodr, dan berkata “Wahai Muhammad aku berikan
kamu dan ummatmu Lailatulqodr, melakukan ibadah di malam itu lebih baik
dari ibadah 70 ribu bulan”.
قاَلَ الإِماَمُ الرَّازِى فَإِذاَ
طَلَعَ الفَجْرُ فىِ لَيْلَةِ القَدْرِ ناَدَى جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ
السَّلاَمُ ياَمَعْشَرَ المَلاَئِكَةِ الرَّحِيْلَ الرَّحِيْلَ ,
فَيَقُوْلُوْنَ ياَجَبْرَئِيْلُ ماَصَنَعَ اللهُ بِالمُسْلِمِيْنَ فىِ
هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ أُمَةِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ
فَيَقُوْلُ لَهُمْ ؛ إِنَّ اللهَ تَعاَلىَ نَظَرَ إِلَيْهِمْ بِالرَّحْمَةِ
وَعَفاَ عَنْهُمْ وَغَفَرَ لَهُمْ إِلاَّ أَرْبَعَةَ نَفَرٍ , قاَلُوْا
مَنْ هَؤُلاَءِ الأَرْبَعَة ؟ قاَلَ مُدَمِنُ الخَمْرِ وَعاَقُ
الواَلِدَيْنِ وَقاَطِعُ الرَّحْمِ وَالمَشاَحِنُ , يَعْنِى المُصاَرِمُ
وَهُوَ الَّذِى لاَيُكَلِّمُ أَخاَهُ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيّاَمٍ
Imam Ar-Rozi berkata ;
Apabila fajar telah terbit di malam qodar, maka malaikat Jibril berkata
( kepada seluruh Malaikat ) : Wahai para malaikat, kumpul kemari dan
kumpul kemari..,
Para malaikat :
Ya Jibril apa yang Allah perbuat untuk kaum muslimin di malam ini dari ummat Nabi Muhammad SAW ?
Jibril :
Sesungguhnya Allah memandang kepada mereka dengan penuh kasih sayang,
Allah memaafkan serta ngampuni dosa-dosa mereka, kecuali empat kelompok.
Para malaikat : Siapa empat kelompok itu ?
Jibril :
- Pertama, orang yang membiasakan diri minum arak, mabuk-mabukan.
- Kedua, Orang yang durhaka kepada orang tua.
- Ketiga, orang yang memutus silaturrahmi.
- Keempat, orang yang bertengkar, yaitu pertengkaran dengan sesama yang belum damai dalam jangka waktu tiga hari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar