Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad

Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad

Ya Rasulallah . . .

Ulama Yang Kaya ?

........Suatu ketika, Ibnu Hajar - Hakim Agung (Qadhi Al Qudhat) di Mesir - sedang dalam perjalanan dikawal oleh ratusan pengawal dengan menaiki kereta kencana yang indah dan dengan memakai pakaian yang menawan, tiba-tiba perjalanannya tersebut dihadang oleh seorang Yahudi miskin, kumuh dan kusut.

Yahudi itu berkata, "Berhentilah, hai Ibnu Hajar! Aku mau bertanya. Bukankah Nabimu berkata, "Dunia itu penjara bagi orang-orang yang beriman dan surga bagi orang-orang kafir?" Tapi tampaknya Nabimu salah, buktinya engkau begitu kaya-raya, kemana-mana naik kereta mewah, pengawalmu banyak. Sedangkan aku, lihatlah! Aku begitu miskin. Jadi dunia bukanlah surga bagi orang-orang kafir seperti aku."

Ibnu Hajar menjawab, "Sabda Nabi saw tidak salah. Semua kekayaaanku, kemewahan yang aku miliki masih aku anggap sebagai penjara bagiku, jika dibandingkan dengan surga Allah yang maha luas dengan segala kenikmatannya. Sedangkan kemiskinanmu, hai orang Yahudi, itu adalah surga bagimu dibanding neraka Jahannam yang akan mengadazabmu kelak."

Mendengar jawaban yang bijak itu, seketika si Yahudi mengucap, "Kalau begitu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya."

.......
Ulama terkemuka di Basrah - Sufyan Ats-Tsauri, dikenal mumpuni dalam ilmu Fiqih mau pun ilmu Hadits, lagi terkenal hartawan. Beliau mempunyai murid bernama Ahmad, yang memilih untuk melakoni hidup sederhana dan bahkan kadang kekurangan, layaknya penampilan lahir kebanyakan kaum sufi. Ahmad ini memiliki seorang pengikut setia bernama Abdullah, yang suatu ketikan diperintahkan untuk langsung belajar kepada Sufyan Ats-Tsauri.

Singkat cerita, setelah Abdullah selesai bertemu dan berguru kepada Sufyan Ats-Tsauri, ia  pun pamit untuk kembali ke kampungnya. Namun sebelum beranjak, ia diberi pesan oleh Ats-Tsauri untuk disampaikan kepada Ahmad - gurunya Abdulla. Pesan itu berbunyi, "Sampaikan kepada gurumu, agar ia tidak cinta dunia."

Mendengar pesan itu, Abdullah merasa bingung. Karena di matanya, Ahmad adalah seorang yang sangat sederhana, bahkan miskin. Sedangkan Ats-Tsauri yang menyampaikan pesan itu adalah seorang kaya-raya. Rumahnya besar lengkap dengan perabotan mewah. Kebunnya sangat luas dan juga memiliki ternak sapi yang amat banyak jumlahnya.

Dalam kebingungan tersebut, Abdullah pulang ke tempat asalnya. Dan menyampaikan pesan Ats-Tsauri kepada Ahmad. Mendengar isi pesan itu, Ahmad terenyuh, dan meneteskan air mata. Sejenak kemudian ia berkata kepada muridnya, "Abdullah, memang dalam beberapa hari sebelum engkau berangkat, dalam shalat aku teringat sandalku dan khawatir akan hilang, sehingga dalam hatiku terdapat kecenderungan pada sesuatu itu."
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar


Assalamu 'Alaika Ayyuhan Nabiyyu Warahmatullahi Wabarokatuh

Video Streaming Acara Akbar "Majelis Rasulullah"