Qasidah Munajat Al Imam Al Quthb Habib Abdullah Al Haddad
Ya Rasulallah . . .
PENJELASAN MENGENAI TABARRUK ( MENGAMBIL BAROKAH ) KEPADA NABI, PARA WALI DAN PARA ULAMA".
-------------------------- -------------------------- --
Tabarruk dengan gambar sendal Nabi Saw :
--------------------------
Tabarruk dengan gambar sendal Nabi Saw :
- Membawa gambar bentuk sandal Rasulullah SAW atau meletakkannya diatas kopiah memiliki beberapa faidah diantaranya :
"terkabulkannya semua hajat, mempermudah berziarah ke makam Rasulullah saw dan bermimpi bertemu Rasulullah saw, menyembuhkan sakit, menghilangkan kesusahan, dan faidah faidah lainnya, itu semua jika didasari dgn keyakinan yg teguh dan rasa cinta yg kuat kpd baginda Rasulullah Saw" (as syekh yusuf an nabhani dalam sa'adah ad darain)"
- jika Allah SWT memerintahkan nabi Musa untuk melepaskan sandalnya ketika ia menginjakkan kakinya di wadi muqoddas :
"lepas kedua sandalmu wahai musa,kau berada di lembah yg suci"(Qs thoha 12),tapi tidak dengan bagida Rasul Saw, sandal beliau tetap menjadi saksi ketika beliau menghadap Allah SWT di sidratul muntaha
- betapa mulianya sebuah sandal yg bergantung pada Rasulullah saw, bagaimana dengan hati yang selalu bergantung dan mengingat Rasulullah Saw ?
Bentuk Tabaruk Kepada Baginda Nabi Muhammad Saw :
Banyak orang yang keliru memahami makna hakikat tabarruk dengan Nabi Muhammad saw, peninggalan-peninggalannya
saw, ahlulbaitnya saw dan para pewarisnya yakni para ulama, para kyai
dan para wali. Karena hakekat yang belum mereka pahami, mereka berani
menilai kafir ( sesat ) atau musyrik terhadap mereka yang bertabarruk
pada Nabi saw atau ulama.
Mengenai azimat ( Ruqyyat ) dengan huruf arab merupakan hal yg diperbolehkan, selama itu tidak menduakan Allah swt. Sebagaimana dijelaskan bahwa azimat dengan tulisan ayat atau doa disebutkan pd kitab Faidhulqadir Juz 3 hal 192, dan Tafsir Imam Qurtubi Juz 10 hal.316/317, dan masih banyak lagi penjelasan para Muhadditsin mengenai diperbolehkannya hal tersebut, karena itu semata mata adalah bertabarruk ( mengambil berkah ) dari ayat ayat Alqur’an.
Mengenai benda-benda keramat, maka ini perlu penjelasan yg sejelas jelasnya,
"Bahwa benda benda keramat itu tak bisa membawa manfaat atau mudharrat, namun mungkin saja digunakan Tabarrukan (mengambil berkah) dari pemiliknya dahulu, misalnya ia seorang yg sholeh". Maka sebagaimana diriwayatkan :
• Para sahabat seakan akan hampir saling bunuh saat berdesakan berebutan air bekas wudhunya Rasulullah saw (Shahih Bukhari Hadits no. 186)
• Allah swt menjelaskan bahwa ketika Ya’qub as dalam keadaan buta, lalu dilemparkanlah ke wajahnya pakaian Yusuf as, maka iapun melihat, sebagaimana Allah menceritakannya dalam firman Nya SWT :
“(berkata Yusuf as pada kakak kakaknya) PERGILAH KALIAN DENGAN BAJUKU INI, LALU LEMPARKAN KEWAJAH AYAHKU, MAKA IA AKAN SEMBUH DARI BUTANYA” (QS Yusuf 93),
Dan pula ayat : “MAKA KETIKA DATANG PADANYA KABAR GEMBIRA ITU, DAN DILEMPARKAN PADA WAJAHNYA (pakaian Yusuf as) MAKA IA (Ya’qub as) SEMBUH DARI KEBUTAANNYA” (QS Yusuf 96).
Ini merupakan dalil Alqur’an, bahwa benda/pakaian orang orang shalih dapat menjadi perantara kesembuhan dengan izin Allah tentunya, kita bertanya mengapa Allah sebutkan ayat sedemikian jelasnya?, apa perlunya menyebutkan sorban yusuf dg ucapannya :
PERGILAH KALIAN DENGAN BAJUKU INI, LALU LEMPARKAN KEWAJAH AYAHKU, MAKA IA AKAN SEMBUH DARI BUTANYA”.
Untuk apa disebutkan masalah baju yg dilemparkan kewajah ayahnya?, agar kita memahami bahwa Allah SWT memuliakan benda benda yg pernah bersentuhan dengan tubuh hamba hamba Nya yg shalih. kita akan lihat dalil dalil lainnya.
• Setelah Rasul saw wafat maka Asma binti Abubakar shiddiq ra menjadikan baju beliau saw sebagai pengobatan, bila ada yg sakit maka ia mencelupkan baju Rasul saw itu di air lalu air itu diminumkan pada yg sakit (shahih Muslim hadits no.2069).
• Rasul saw sendiri menjadikan air liur orang mukmin sebagai berkah untuk pengobatan, sebagaimana sabda beliau :
“Dengan Nama Allah atas tanah bumi kami, demi air liur sebagian dari kami, sembuhlah yg sakit pada kami, dg izin tuhan kami” ( shahih Bukhari hadits no.5413 ),
Ucapan beliau saw : “demi air liur sebagian dari kami”
menunjukkan bahwa air liur orang mukmin dapat menyembuhkan penyakit, dengan izin Allah swt tentunya, sebagaimana dokter pun dapat menyembuhkan, namun dengan izin Allah pula tentunya, hadits ini menjelaskan bahwa rasul saw bertabarruk dg air liur mukminin bahkan tanah bumi, menunjukkan bahwa pd hakikatnya seluruh alam ini membawa keberkahan dari Allah swt.
• seorang sahabat meminta Rasul saw shalat dirumahnya agar kemudian ia akan menjadikan bekas tempat shalat beliau saw itu mushollah dirumahnya, maka Rasul saw datang kerumah orang itu dan bertanya :
“dimana tempat yg kau inginkan aku shalat?”. Demikian para sahabat bertabarruk dengan bekas tempat shalatnya Rasul saw hingga dijadikan musholla ( Shahih Bukhari hadits no.1130 ).
• Nabi Musa as ketika akan wafat ia meminta didekatkan ke wilayah suci di palestina, menunjukkan bahwa Nabi Musa as ingin dimakamkan dg mengambil berkah pada tempat suci ( shahih Bukhari hadits no.1274 ).
• Allah memuji Nabi Saw dan Umar bin Khattab ra yg menjadikan Maqam Ibrahim as ( bukan makamnya, tetapi tempat ibrahim as berdiri dan berdoa di depan ka’bah yg dinamakan Maqam Ibrahim as ) sebagai tempat shalat ( musholla ), sebagaimana firman Nya :
“Dan mereka menjadikan tempat berdoanya Ibrahim sebagai tempat shalat” ( QS Al Imran 97 )
Maka jelaslah bahwa Allah swt memuliakan tempat hamba hamba Nya berdoa, bahkan Rasul saw pun bertabarruk dengan tempat berdoanya Nabi Ibrahim as, dan Allah memuji perbuatan itu.
• Diriwayatkan ketika Rasul saw barusaja mendapat hadiah selendang pakaian bagus dari seorang wanita tua, lalu datang pula orang lain yang segera memintanya selagi pakaian itu dipakai oleh Rasul saw, maka riuhlah para sahabat lainnya menegur si peminta, maka sahabat itu berkata :
“aku memintanya karena mengharapkan keberkahannya ketika dipakai oleh Nabi saw dan kuinginkan untuk kafanku nanti” (Shahih Bukhari hadits no.5689)
Demikian cintanya para sahabat pada Nabinya saw, sampai kain kafanpun mereka ingin yang bekas sentuhan tubuh Nabi Muhammad saw.
• Sayyidina Umar bin Khattab ra ketika ia telah dihadapan sakratulmaut, Yaitu sebuah serangan pedang yg merobek perutnya dengan luka yg sangat lebar, beliau tersungkur roboh dan mulai tersengal sengal beliau berkata kepada putranya (Abdullah bin Umar ra),
“Pergilah pada ummul mukminin, katakan padanya aku berkirim salam hormat padanya, dan kalau diperbolehkan aku ingin dimakamkan disebelah Makam Rasul saw dan Abubakar ra”, maka ketika Ummul mukminin telah mengizinkannya maka berkatalah Umar ra :
“Tidak ada yang lebih kupentingkan daripada mendapat tempat di pembaringan itu” (dimakamkan disamping makam Rasul saw” (Shahih Bukhari hadits no.1328).
Dihadapan Umar bin Khattab ra Kuburan Nabi saw mempunyai arti yg sangat Agung, hingga kuburannya pun ingin disebelah kuburan Nabi saw, bahkan ia berkata : “Tidak ada yang lebih kupentingkan daripada mendapat tempat di pembaringan itu”
• Demikian pula Abubakar shiddiq ra, yang saat Rasul saw wafat maka ia membuka kain penutup wajah Nabi saw lalu memeluknya dengan derai tangis seraya menciumi tubuh beliau saw dan berkata :
“Demi ayahku, dan engkau dan ibuku wahai Rasulullah.., Tiada akan Allah jadikan dua kematian atasmu, maka kematian yang telah dituliskan Allah untukmu kini telah kau lewati”. (Shahih Bukhari hadits no.1184, 4187).
• Salim bin Abdullah ra melakukan shalat sunnah di pinggir sebuah jalan, maka ketika ditanya ia berkata bahwa ayahku shalat sunnah ditempat ini, dan berkata ayahku bahwa Rasulullah saw shalat di tempat ini, dan dikatakan bahwa Ibn Umar ra pun melakukannya. (Shahih Bukhari hadits no.469).
Demikianlah keadaan para sahabat Rasul saw, bagi mereka tempat-tempat yang pernah disentuh oleh Tubuh Muhammad saw tetap mulia walau telah diinjak ribuan kaki, mereka mencari keberkahan dengan shalat pula ditempat itu, demikian pengagungan mereka terhadap sang Nabi saw.
• Dalam riwayat lainnnya dikatakan kepada Abu Muslim, wahai Abu Muslim, kulihat engkau selalu memaksakan shalat ditempat itu?, maka Abu Muslim ra berkata : Kulihat Rasul saw shalat ditempat ini” (Shahih Bukhari hadits no.480).
• Sebagaimana riwayat Sa’ib ra, : “aku diajak oleh bibiku kepada Rasul saw, seraya berkata : Wahai Rasulullah.., keponakanku sakit.., maka Rasul saw mengusap kepalaku dan mendoakan keberkahan padaku, lalu beliau berwudhu, lalu aku meminum air dari bekas wudhu beliau saw, lalu aku berdiri dibelakang beliau dan kulihat Tanda Kenabian beliau saw” (Shahih Muslim hadits no.2345).
• Riwayat lain ketika dikatakan pada Ubaidah ra bahwa kami memiliki rambut Rasul saw, maka ia berkata: “Kalau aku memiliki sehelai rambut beliau saw, maka itu lebih berharga bagiku dari dunia dan segala isinya” (Shahih Bukhari hadits no.168). demikianlah mulianya sehelai rambut Nabi saw dimata sahabat, lebih agung dari dunia dan segala isinya.
• Diriwayatkan oleh Abi Jahiifah dari ayahnya, bahwa para sahabat berebutan air bekas wudhu Rasul saw dan mengusap2kannya ke wajah dan kedua tangan mereka, dan mereka yang tak mendapatkannya maka mereka mengusap dari basahan tubuh sahabat lainnya yang sudah terkena bekas air wudhu Rasul saw lalu mengusapkan ke wajah dan tangan mereka” (Shahih Bukhari hadits no.369, demikian juga pada Shahih Bukhari hadits no.5521, dan pada Shahih Muslim hadits no.503 dengan riwayat yang banyak).
• Diriwayatkan ketika Anas bin malik ra dalam detik detik sakratulmaut ia yg memang telah menyimpan sebuah botol berisi keringat Rasul saw dan beberapa helai rambut Rasul saw, maka ketika ia hampir wafat ia berwasiat agar botol itu disertakan bersamanya dalam kafan dan hanut nya (shahih Bukhari hadits no.5925).
Tampaknya kalau mereka ini hidup di zaman sekarang, tentulah para sahabat ini sudah dikatakan musyrik, tentu Abubakar sudah dikatakan musyrik karena menangisi dan memeluk tubuh Rasul saw dan berbicara pada jenazah beliau saw, Tentunya umar bin khattab sudah dikatakan musyrik karena disakratulmaut bukan ingat Allah malah ingat kuburan Nabi saw, Tentunya para sahabat sudah dikatakan musyrik dan halal darahnya, karena mengkultuskan Nabi Muhammad saw dan menganggapnya tuhan sembahan hingga berebutan air bekas wudhunya, mirip dengan kaum nasrani yg berebutan air pastur!
Nah.. kita boleh menimbang diri kita, apakah kita sejalan dengan sahabat atau kita sejalan dengan generasi sempalan. Wahai saudaraku, jangan alergi dengan kalimat syirik, syirik itu adalah bagi orang yang berkeyakinan ada Tuhan Lain selain Allah, atau ada yang lebih kuat dari Allah, atau meyakini ada tuhan yang sama dengan Allah swt. Inilah makna syirik.
Sebagimana sabda Nabi saw : “Kebekahan adalah pada orang tua dan ulama kalian” (Shahih Ibn Hibban hadits no.559)
Dikatakan oleh Al hafidh Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthiy menanggapi hadits yg diriwayatkan dalam shahih muslim bahwa Rasul saw membaca mu’awwidzatain lalu meniupkannya ke kedua telapak tangannya, lalu mengusapkannya ke sekujur tubuh yg dapat disentuhnya, hal itu adalah tabarruk dg nafas dan air liur yg telah dilewati bacaan Alqur’an, sebagaimana tulisan dzikir dzikir yg ditulis dibejana (untuk obat). (Al Jami’usshaghiir Imam Assuyuthiy Juz 1 hal 84 hadits no.104)
Telah dibuktikan pula secara ilmiah oleh salah seorang Profesor Jepang, bahwa air itu berubah wujud bentuknya dg hanya diucapkan padanya kalimat kalimat tertentu, bila ucapan itu berupa cinta, terimakasih dan ucapan ucapan indah lainnya maka air itu berubah wujudnya menjadi semakin indah, bila diperdengarkan ucapan cacian dan buruk maka air itu berubah menjadi buruk wujud bentuknya, dan bila dituliskan padanya tulisan mulia dan indah seperti terimakasih, syair cinta dan tulisan indah lainnya maka ia menjadi semakin indah wujudnya, bila dituliskan padanya ucapan caci maki dan ucapan buruk lainnya maka ia berubah buruk wujudnya, kesimpulannya bahwa air itu berubah dengan perubahan emosi orang yg didekatnya, apakah berupa tulisan dan perkataan.
Keajaiban alamiah yg baru diketahui masa kini, sedangkan Rasul saw dan para sahabat telah memahaminya, mereka bertabarruk dengan air yg menyentuh tubuh Rasul saw, mereka bertabarruk dg air doa yg didoakan oleh Rasul saw, maka hanya mereka mereka kaum muslimin yg rendah pemahamannya dalam syariah inilah yg masih terus menentangnya padahal telah dibuktikan secara ilmiah, menunjukkan pemahaman mereka itulah yg jumud dan terbelakang.
Tabaruk Bukan Bid`ah.
-------------------------- --------
Suatu ketika Sayyid ‘Alawi bin Abbas al-Maliki Al Hasani Ra,duduk dalam halaqahnya di Masjidil Haram. Dan di lain sudut, duduk pula Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di, pengarang sebuah kitab tafsir. Banyak pula orang yang sedang sholat dan bertawaf. Cuaca saat itu langit awan mendung sedang berarak. Kemudian hujan pun turun. Air hujan yang turun di atas Ka’bah mengalir keluar melalui saluran mizab [pancuran emas]. Kemudian jamaah yang duduk di halaqahnya Sayyid ‘Alawi al-Maliki banyak yang bergegas ke bawah mizab tersebut untuk mendapatkan air daripadanya. Lalu mereka membasahkan baju dan badan mereka dengannya sebagai mengambil berkah daripadanya.
Melihat hal itu, sekumpulan “Orang Badui” mencegah mereka karena menyangka melakukan perbuatan itu adalah syirik. Kata mereka: “Jangan, wahai orang-orang musyrik. Itu Syirik! Itu Syirik!”.
Lalu semua orang pun beredar dan menuju ke halaqah Sayyid ‘Alawi Al-Maliki. Mereka menanyakan tentang perkara tersebut pada beliau, dan jawaban dari Sayyid ‘Alawi Al-Maliki malah menganjurkannya sebab disitu ada keberkahan. Kemudian jamaah tadi pun pergi kembali ke mizab tersebut.
“Orang-orang badui” tadi pergi kepada halaqah Syaikh ‘Abdur Rahman dan mengadu kepadanya. Lantas beliau pun bangun dan pergi bertemu dengan Sayyid ‘Alawi. Maka berkumpul lah jamaah dari kedua kubu kepada dua orang ulama tersebut.
Kata Syaikh ‘Abdur Rahman: “Benarkah Anda mengatakan kepada orang-orang bahwa dalam air hujan tersebut ada berkah?”
Jawab Sayyid ‘Alawi Al-Maliki: “Benar sekali. Bahkan, ada dua barokah..
Balas Syaikh ‘Abdur Rahman: “Bagaimana bisa demikian?”
Jawab Sayyid ‘Alawi Al-Maliki lagi:
“Sebab Allah SWT telah berfirman dalam kitab-Nya mengenai hujan : (ونزلنا من السماء ما ء مباركا) – Dan Kami turunkan daripada langit air yang diberkati, [Surat Qaaf: 9] – dan mengenai Ka’bah pula sebagaimana Allah SWT berfirman : (إن أول بيت وضع للناس للذي ببكة مباركا) Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia [Surat Ali ‘Imran: 96] -. Maka sekarang terkumpul dua barokah; yaitu barakah dari air hujan dan barakah baitullah ini.”
Mendengar itu, Syaikh ‘Abdur Rahman merasa takjub:
“Subhanallah! Bagaimana kami lupa akan hal ini? Lalu beliau pun berterima kasih kepada Sayyid ‘Alawi Al-Maliki dan meminta izin untuk keluar.”
Kemudian kata Sayyid ‘Alawi Al-Maliki:
“Nanti dulu, wahai Syaikh, tidakkah kamu lihat ‘orang-orang badui’ itu menyangka bahwa apa yang dibuat oleh banyak orang itu sebagai syirik? Mereka tidak berhenti mengkafirkan orang dan melontar mereka dengan tuduhan syirik, sehingga melihat orang yang seumpama Anda yang dapat mecnegah mereka. Pergilah ke mizab dan ambil air hujan tersebut di hadapan mereka agar mereka membiarkan orang-orang mengambilnya.”
Kemudian Syaikh ‘Abdur Rahman pun pergi ke mizab dan mengambil sendiri air hujan itu sebagai mengambil berkah.
Lihatlah Syeikhnya Orang-orang Badui Wahabi juga melakukan tabarruk, mengambil keberkahan dari air hujan dan baitullah kab’bah. Lalu bagaimana pula dengan sikap Orang-orang Badui Salafy Wahabi masa kini yang mengharamkan tabarruk? Menganggap musyrik orang yang bertabarruk. Kalaupun ada yang membolehkan tabarruk, membolehkannya hanya pada orang hidup saja.
* Catatan:
- Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki adalah ayah dari Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki.
- Syaikh Abdur-Rahman bin Nashir bin Abdillah Alu Sa’di Tamimi Al Hambali diilahirkan di kota ‘Unaizah, Qashim sebuah daerah di Najd, Arab Saudi, pada tahun 1307H. Beliau wafat pada waktu fajar, hari Khamis, 23 Jumadil Akhirah 1376H. Diantara murid-murid beliau adalah Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin ; Syaikh Sulaiman bin Ibrahim al-Bassam; Syaikh Muhammad bin Abdul ‘Aziz al-Mathu’; Syaikh Abdullah bin Abdur-Rahman al-Bassam; Syaikh Muhammad al-Manshur az-Zamil; Syaikh Ali bin Muhammad az-Zamil;; Syaikh Abdullah bin Abdul-Aziz bin ‘Aqil; Syaikh Abdullah al-Muhammad al-‘Auhali dan Syaikh Abdullah bin Hasan Alu Buraikan.
"terkabulkannya semua hajat, mempermudah berziarah ke makam Rasulullah saw dan bermimpi bertemu Rasulullah saw, menyembuhkan sakit, menghilangkan kesusahan, dan faidah faidah lainnya, itu semua jika didasari dgn keyakinan yg teguh dan rasa cinta yg kuat kpd baginda Rasulullah Saw" (as syekh yusuf an nabhani dalam sa'adah ad darain)"
- jika Allah SWT memerintahkan nabi Musa untuk melepaskan sandalnya ketika ia menginjakkan kakinya di wadi muqoddas :
"lepas kedua sandalmu wahai musa,kau berada di lembah yg suci"(Qs thoha 12),tapi tidak dengan bagida Rasul Saw, sandal beliau tetap menjadi saksi ketika beliau menghadap Allah SWT di sidratul muntaha
- betapa mulianya sebuah sandal yg bergantung pada Rasulullah saw, bagaimana dengan hati yang selalu bergantung dan mengingat Rasulullah Saw ?
Bentuk Tabaruk Kepada Baginda Nabi Muhammad Saw :
Banyak orang yang keliru memahami makna hakikat tabarruk dengan Nabi Muhammad saw, peninggalan-peninggalannya
Mengenai azimat ( Ruqyyat ) dengan huruf arab merupakan hal yg diperbolehkan, selama itu tidak menduakan Allah swt. Sebagaimana dijelaskan bahwa azimat dengan tulisan ayat atau doa disebutkan pd kitab Faidhulqadir Juz 3 hal 192, dan Tafsir Imam Qurtubi Juz 10 hal.316/317, dan masih banyak lagi penjelasan para Muhadditsin mengenai diperbolehkannya hal tersebut, karena itu semata mata adalah bertabarruk ( mengambil berkah ) dari ayat ayat Alqur’an.
Mengenai benda-benda keramat, maka ini perlu penjelasan yg sejelas jelasnya,
"Bahwa benda benda keramat itu tak bisa membawa manfaat atau mudharrat, namun mungkin saja digunakan Tabarrukan (mengambil berkah) dari pemiliknya dahulu, misalnya ia seorang yg sholeh". Maka sebagaimana diriwayatkan :
• Para sahabat seakan akan hampir saling bunuh saat berdesakan berebutan air bekas wudhunya Rasulullah saw (Shahih Bukhari Hadits no. 186)
• Allah swt menjelaskan bahwa ketika Ya’qub as dalam keadaan buta, lalu dilemparkanlah ke wajahnya pakaian Yusuf as, maka iapun melihat, sebagaimana Allah menceritakannya dalam firman Nya SWT :
“(berkata Yusuf as pada kakak kakaknya) PERGILAH KALIAN DENGAN BAJUKU INI, LALU LEMPARKAN KEWAJAH AYAHKU, MAKA IA AKAN SEMBUH DARI BUTANYA” (QS Yusuf 93),
Dan pula ayat : “MAKA KETIKA DATANG PADANYA KABAR GEMBIRA ITU, DAN DILEMPARKAN PADA WAJAHNYA (pakaian Yusuf as) MAKA IA (Ya’qub as) SEMBUH DARI KEBUTAANNYA” (QS Yusuf 96).
Ini merupakan dalil Alqur’an, bahwa benda/pakaian orang orang shalih dapat menjadi perantara kesembuhan dengan izin Allah tentunya, kita bertanya mengapa Allah sebutkan ayat sedemikian jelasnya?, apa perlunya menyebutkan sorban yusuf dg ucapannya :
PERGILAH KALIAN DENGAN BAJUKU INI, LALU LEMPARKAN KEWAJAH AYAHKU, MAKA IA AKAN SEMBUH DARI BUTANYA”.
Untuk apa disebutkan masalah baju yg dilemparkan kewajah ayahnya?, agar kita memahami bahwa Allah SWT memuliakan benda benda yg pernah bersentuhan dengan tubuh hamba hamba Nya yg shalih. kita akan lihat dalil dalil lainnya.
• Setelah Rasul saw wafat maka Asma binti Abubakar shiddiq ra menjadikan baju beliau saw sebagai pengobatan, bila ada yg sakit maka ia mencelupkan baju Rasul saw itu di air lalu air itu diminumkan pada yg sakit (shahih Muslim hadits no.2069).
• Rasul saw sendiri menjadikan air liur orang mukmin sebagai berkah untuk pengobatan, sebagaimana sabda beliau :
“Dengan Nama Allah atas tanah bumi kami, demi air liur sebagian dari kami, sembuhlah yg sakit pada kami, dg izin tuhan kami” ( shahih Bukhari hadits no.5413 ),
Ucapan beliau saw : “demi air liur sebagian dari kami”
menunjukkan bahwa air liur orang mukmin dapat menyembuhkan penyakit, dengan izin Allah swt tentunya, sebagaimana dokter pun dapat menyembuhkan, namun dengan izin Allah pula tentunya, hadits ini menjelaskan bahwa rasul saw bertabarruk dg air liur mukminin bahkan tanah bumi, menunjukkan bahwa pd hakikatnya seluruh alam ini membawa keberkahan dari Allah swt.
• seorang sahabat meminta Rasul saw shalat dirumahnya agar kemudian ia akan menjadikan bekas tempat shalat beliau saw itu mushollah dirumahnya, maka Rasul saw datang kerumah orang itu dan bertanya :
“dimana tempat yg kau inginkan aku shalat?”. Demikian para sahabat bertabarruk dengan bekas tempat shalatnya Rasul saw hingga dijadikan musholla ( Shahih Bukhari hadits no.1130 ).
• Nabi Musa as ketika akan wafat ia meminta didekatkan ke wilayah suci di palestina, menunjukkan bahwa Nabi Musa as ingin dimakamkan dg mengambil berkah pada tempat suci ( shahih Bukhari hadits no.1274 ).
• Allah memuji Nabi Saw dan Umar bin Khattab ra yg menjadikan Maqam Ibrahim as ( bukan makamnya, tetapi tempat ibrahim as berdiri dan berdoa di depan ka’bah yg dinamakan Maqam Ibrahim as ) sebagai tempat shalat ( musholla ), sebagaimana firman Nya :
“Dan mereka menjadikan tempat berdoanya Ibrahim sebagai tempat shalat” ( QS Al Imran 97 )
Maka jelaslah bahwa Allah swt memuliakan tempat hamba hamba Nya berdoa, bahkan Rasul saw pun bertabarruk dengan tempat berdoanya Nabi Ibrahim as, dan Allah memuji perbuatan itu.
• Diriwayatkan ketika Rasul saw barusaja mendapat hadiah selendang pakaian bagus dari seorang wanita tua, lalu datang pula orang lain yang segera memintanya selagi pakaian itu dipakai oleh Rasul saw, maka riuhlah para sahabat lainnya menegur si peminta, maka sahabat itu berkata :
“aku memintanya karena mengharapkan keberkahannya ketika dipakai oleh Nabi saw dan kuinginkan untuk kafanku nanti” (Shahih Bukhari hadits no.5689)
Demikian cintanya para sahabat pada Nabinya saw, sampai kain kafanpun mereka ingin yang bekas sentuhan tubuh Nabi Muhammad saw.
• Sayyidina Umar bin Khattab ra ketika ia telah dihadapan sakratulmaut, Yaitu sebuah serangan pedang yg merobek perutnya dengan luka yg sangat lebar, beliau tersungkur roboh dan mulai tersengal sengal beliau berkata kepada putranya (Abdullah bin Umar ra),
“Pergilah pada ummul mukminin, katakan padanya aku berkirim salam hormat padanya, dan kalau diperbolehkan aku ingin dimakamkan disebelah Makam Rasul saw dan Abubakar ra”, maka ketika Ummul mukminin telah mengizinkannya maka berkatalah Umar ra :
“Tidak ada yang lebih kupentingkan daripada mendapat tempat di pembaringan itu” (dimakamkan disamping makam Rasul saw” (Shahih Bukhari hadits no.1328).
Dihadapan Umar bin Khattab ra Kuburan Nabi saw mempunyai arti yg sangat Agung, hingga kuburannya pun ingin disebelah kuburan Nabi saw, bahkan ia berkata : “Tidak ada yang lebih kupentingkan daripada mendapat tempat di pembaringan itu”
• Demikian pula Abubakar shiddiq ra, yang saat Rasul saw wafat maka ia membuka kain penutup wajah Nabi saw lalu memeluknya dengan derai tangis seraya menciumi tubuh beliau saw dan berkata :
“Demi ayahku, dan engkau dan ibuku wahai Rasulullah.., Tiada akan Allah jadikan dua kematian atasmu, maka kematian yang telah dituliskan Allah untukmu kini telah kau lewati”. (Shahih Bukhari hadits no.1184, 4187).
• Salim bin Abdullah ra melakukan shalat sunnah di pinggir sebuah jalan, maka ketika ditanya ia berkata bahwa ayahku shalat sunnah ditempat ini, dan berkata ayahku bahwa Rasulullah saw shalat di tempat ini, dan dikatakan bahwa Ibn Umar ra pun melakukannya. (Shahih Bukhari hadits no.469).
Demikianlah keadaan para sahabat Rasul saw, bagi mereka tempat-tempat yang pernah disentuh oleh Tubuh Muhammad saw tetap mulia walau telah diinjak ribuan kaki, mereka mencari keberkahan dengan shalat pula ditempat itu, demikian pengagungan mereka terhadap sang Nabi saw.
• Dalam riwayat lainnnya dikatakan kepada Abu Muslim, wahai Abu Muslim, kulihat engkau selalu memaksakan shalat ditempat itu?, maka Abu Muslim ra berkata : Kulihat Rasul saw shalat ditempat ini” (Shahih Bukhari hadits no.480).
• Sebagaimana riwayat Sa’ib ra, : “aku diajak oleh bibiku kepada Rasul saw, seraya berkata : Wahai Rasulullah.., keponakanku sakit.., maka Rasul saw mengusap kepalaku dan mendoakan keberkahan padaku, lalu beliau berwudhu, lalu aku meminum air dari bekas wudhu beliau saw, lalu aku berdiri dibelakang beliau dan kulihat Tanda Kenabian beliau saw” (Shahih Muslim hadits no.2345).
• Riwayat lain ketika dikatakan pada Ubaidah ra bahwa kami memiliki rambut Rasul saw, maka ia berkata: “Kalau aku memiliki sehelai rambut beliau saw, maka itu lebih berharga bagiku dari dunia dan segala isinya” (Shahih Bukhari hadits no.168). demikianlah mulianya sehelai rambut Nabi saw dimata sahabat, lebih agung dari dunia dan segala isinya.
• Diriwayatkan oleh Abi Jahiifah dari ayahnya, bahwa para sahabat berebutan air bekas wudhu Rasul saw dan mengusap2kannya ke wajah dan kedua tangan mereka, dan mereka yang tak mendapatkannya maka mereka mengusap dari basahan tubuh sahabat lainnya yang sudah terkena bekas air wudhu Rasul saw lalu mengusapkan ke wajah dan tangan mereka” (Shahih Bukhari hadits no.369, demikian juga pada Shahih Bukhari hadits no.5521, dan pada Shahih Muslim hadits no.503 dengan riwayat yang banyak).
• Diriwayatkan ketika Anas bin malik ra dalam detik detik sakratulmaut ia yg memang telah menyimpan sebuah botol berisi keringat Rasul saw dan beberapa helai rambut Rasul saw, maka ketika ia hampir wafat ia berwasiat agar botol itu disertakan bersamanya dalam kafan dan hanut nya (shahih Bukhari hadits no.5925).
Tampaknya kalau mereka ini hidup di zaman sekarang, tentulah para sahabat ini sudah dikatakan musyrik, tentu Abubakar sudah dikatakan musyrik karena menangisi dan memeluk tubuh Rasul saw dan berbicara pada jenazah beliau saw, Tentunya umar bin khattab sudah dikatakan musyrik karena disakratulmaut bukan ingat Allah malah ingat kuburan Nabi saw, Tentunya para sahabat sudah dikatakan musyrik dan halal darahnya, karena mengkultuskan Nabi Muhammad saw dan menganggapnya tuhan sembahan hingga berebutan air bekas wudhunya, mirip dengan kaum nasrani yg berebutan air pastur!
Nah.. kita boleh menimbang diri kita, apakah kita sejalan dengan sahabat atau kita sejalan dengan generasi sempalan. Wahai saudaraku, jangan alergi dengan kalimat syirik, syirik itu adalah bagi orang yang berkeyakinan ada Tuhan Lain selain Allah, atau ada yang lebih kuat dari Allah, atau meyakini ada tuhan yang sama dengan Allah swt. Inilah makna syirik.
Sebagimana sabda Nabi saw : “Kebekahan adalah pada orang tua dan ulama kalian” (Shahih Ibn Hibban hadits no.559)
Dikatakan oleh Al hafidh Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthiy menanggapi hadits yg diriwayatkan dalam shahih muslim bahwa Rasul saw membaca mu’awwidzatain lalu meniupkannya ke kedua telapak tangannya, lalu mengusapkannya ke sekujur tubuh yg dapat disentuhnya, hal itu adalah tabarruk dg nafas dan air liur yg telah dilewati bacaan Alqur’an, sebagaimana tulisan dzikir dzikir yg ditulis dibejana (untuk obat). (Al Jami’usshaghiir Imam Assuyuthiy Juz 1 hal 84 hadits no.104)
Telah dibuktikan pula secara ilmiah oleh salah seorang Profesor Jepang, bahwa air itu berubah wujud bentuknya dg hanya diucapkan padanya kalimat kalimat tertentu, bila ucapan itu berupa cinta, terimakasih dan ucapan ucapan indah lainnya maka air itu berubah wujudnya menjadi semakin indah, bila diperdengarkan ucapan cacian dan buruk maka air itu berubah menjadi buruk wujud bentuknya, dan bila dituliskan padanya tulisan mulia dan indah seperti terimakasih, syair cinta dan tulisan indah lainnya maka ia menjadi semakin indah wujudnya, bila dituliskan padanya ucapan caci maki dan ucapan buruk lainnya maka ia berubah buruk wujudnya, kesimpulannya bahwa air itu berubah dengan perubahan emosi orang yg didekatnya, apakah berupa tulisan dan perkataan.
Keajaiban alamiah yg baru diketahui masa kini, sedangkan Rasul saw dan para sahabat telah memahaminya, mereka bertabarruk dengan air yg menyentuh tubuh Rasul saw, mereka bertabarruk dg air doa yg didoakan oleh Rasul saw, maka hanya mereka mereka kaum muslimin yg rendah pemahamannya dalam syariah inilah yg masih terus menentangnya padahal telah dibuktikan secara ilmiah, menunjukkan pemahaman mereka itulah yg jumud dan terbelakang.
Tabaruk Bukan Bid`ah.
--------------------------
Suatu ketika Sayyid ‘Alawi bin Abbas al-Maliki Al Hasani Ra,duduk dalam halaqahnya di Masjidil Haram. Dan di lain sudut, duduk pula Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di, pengarang sebuah kitab tafsir. Banyak pula orang yang sedang sholat dan bertawaf. Cuaca saat itu langit awan mendung sedang berarak. Kemudian hujan pun turun. Air hujan yang turun di atas Ka’bah mengalir keluar melalui saluran mizab [pancuran emas]. Kemudian jamaah yang duduk di halaqahnya Sayyid ‘Alawi al-Maliki banyak yang bergegas ke bawah mizab tersebut untuk mendapatkan air daripadanya. Lalu mereka membasahkan baju dan badan mereka dengannya sebagai mengambil berkah daripadanya.
Melihat hal itu, sekumpulan “Orang Badui” mencegah mereka karena menyangka melakukan perbuatan itu adalah syirik. Kata mereka: “Jangan, wahai orang-orang musyrik. Itu Syirik! Itu Syirik!”.
Lalu semua orang pun beredar dan menuju ke halaqah Sayyid ‘Alawi Al-Maliki. Mereka menanyakan tentang perkara tersebut pada beliau, dan jawaban dari Sayyid ‘Alawi Al-Maliki malah menganjurkannya sebab disitu ada keberkahan. Kemudian jamaah tadi pun pergi kembali ke mizab tersebut.
“Orang-orang badui” tadi pergi kepada halaqah Syaikh ‘Abdur Rahman dan mengadu kepadanya. Lantas beliau pun bangun dan pergi bertemu dengan Sayyid ‘Alawi. Maka berkumpul lah jamaah dari kedua kubu kepada dua orang ulama tersebut.
Kata Syaikh ‘Abdur Rahman: “Benarkah Anda mengatakan kepada orang-orang bahwa dalam air hujan tersebut ada berkah?”
Jawab Sayyid ‘Alawi Al-Maliki: “Benar sekali. Bahkan, ada dua barokah..
Balas Syaikh ‘Abdur Rahman: “Bagaimana bisa demikian?”
Jawab Sayyid ‘Alawi Al-Maliki lagi:
“Sebab Allah SWT telah berfirman dalam kitab-Nya mengenai hujan : (ونزلنا من السماء ما ء مباركا) – Dan Kami turunkan daripada langit air yang diberkati, [Surat Qaaf: 9] – dan mengenai Ka’bah pula sebagaimana Allah SWT berfirman : (إن أول بيت وضع للناس للذي ببكة مباركا) Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia [Surat Ali ‘Imran: 96] -. Maka sekarang terkumpul dua barokah; yaitu barakah dari air hujan dan barakah baitullah ini.”
Mendengar itu, Syaikh ‘Abdur Rahman merasa takjub:
“Subhanallah! Bagaimana kami lupa akan hal ini? Lalu beliau pun berterima kasih kepada Sayyid ‘Alawi Al-Maliki dan meminta izin untuk keluar.”
Kemudian kata Sayyid ‘Alawi Al-Maliki:
“Nanti dulu, wahai Syaikh, tidakkah kamu lihat ‘orang-orang badui’ itu menyangka bahwa apa yang dibuat oleh banyak orang itu sebagai syirik? Mereka tidak berhenti mengkafirkan orang dan melontar mereka dengan tuduhan syirik, sehingga melihat orang yang seumpama Anda yang dapat mecnegah mereka. Pergilah ke mizab dan ambil air hujan tersebut di hadapan mereka agar mereka membiarkan orang-orang mengambilnya.”
Kemudian Syaikh ‘Abdur Rahman pun pergi ke mizab dan mengambil sendiri air hujan itu sebagai mengambil berkah.
Lihatlah Syeikhnya Orang-orang Badui Wahabi juga melakukan tabarruk, mengambil keberkahan dari air hujan dan baitullah kab’bah. Lalu bagaimana pula dengan sikap Orang-orang Badui Salafy Wahabi masa kini yang mengharamkan tabarruk? Menganggap musyrik orang yang bertabarruk. Kalaupun ada yang membolehkan tabarruk, membolehkannya hanya pada orang hidup saja.
* Catatan:
- Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki adalah ayah dari Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki.
- Syaikh Abdur-Rahman bin Nashir bin Abdillah Alu Sa’di Tamimi Al Hambali diilahirkan di kota ‘Unaizah, Qashim sebuah daerah di Najd, Arab Saudi, pada tahun 1307H. Beliau wafat pada waktu fajar, hari Khamis, 23 Jumadil Akhirah 1376H. Diantara murid-murid beliau adalah Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin ; Syaikh Sulaiman bin Ibrahim al-Bassam; Syaikh Muhammad bin Abdul ‘Aziz al-Mathu’; Syaikh Abdullah bin Abdur-Rahman al-Bassam; Syaikh Muhammad al-Manshur az-Zamil; Syaikh Ali bin Muhammad az-Zamil;; Syaikh Abdullah bin Abdul-Aziz bin ‘Aqil; Syaikh Abdullah al-Muhammad al-‘Auhali dan Syaikh Abdullah bin Hasan Alu Buraikan.
Nabi Muhammad SAW bersabda ( tatkala beliau melihat ke arah gunung Uhud ) :
"Gunung ini mencintai kami dan kami pun mencintainya". ( shohih Bukhori )
Subhanallah...Bagaimana Rasulullah SAW tidak mencintainya, sedangkan gunung Uhud telah membawa namanya yang mulia.
Foto satelit telah mengungkap, bahwa bentuk gunung Uhud yg panjangnya hampir mencapai 7 km..
"Ternyata berbentuk seperti tulisan nama Nabi Muhammad SAW".
Shollu 'ala Nabiina
"Gunung ini mencintai kami dan kami pun mencintainya". ( shohih Bukhori )
Subhanallah...Bagaimana Rasulullah SAW tidak mencintainya, sedangkan gunung Uhud telah membawa namanya yang mulia.
Foto satelit telah mengungkap, bahwa bentuk gunung Uhud yg panjangnya hampir mencapai 7 km..
"Ternyata berbentuk seperti tulisan nama Nabi Muhammad SAW".
Shollu 'ala Nabiina
"SYAFA'AH ROSUL ALLAH YAUM AL-QIYAAMAH"
------------------------------------------------------
1. SYAFA'ATUL UDZHMA :
Khusus bagi Nabi Muhammad Saw
2. SYAFA'AT QOUM :
Syafa'atnya Nabi Muhammad kepada kaum yang kebaikan dan keburukannya seimbang untuk masuk Surga.
3. SYAFA'ATUS SALAMAH :
Syafaatnya Nabi Muhammad kepada siapa yang sudah vonis masuk Neraka untuk tidak memasukinya.
4. SYAFA'ATU DAROJAH :
Syafa'atnya Nabi Muhammad untuk mengangkat derajat ahlul Jannah.
5. SYAFA'ATUL HISAB :
Syafa'atnya Nabi Muhammad kepada suatu kaum untuk masuk Jannah ( Surga ) tanpa hisab ( dihitung / ditimbang amalnya )
6. SYAFA'AT TASHILUL 'ADZAB :
Syafa'atnya Nabi Muhammad untuk meringankan adzab Neraka bagi siapa yang berhak mendapatkannya.
7. SYAFA'ATUL JAMI'I :
Syafa'atnya Nabi Muhammad kepada segenap kaum mu'minin agar di izinkan masuk Surga.
8. SYAFA'ATUL 'ULYA :
Syafa'atnya Nabi Muhammad kepada para pelaku dosa besar dari kalangan ummatnya yang masuk Neraka agar keluar darinya.
* Sumber Kitab : Syarh ( syarah ) Aqidah Thohawiyah - Ibnu Abil Iz Al-Hanafi.
ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA SAYYIDINA WA MAULANA MUHAMMADIN WA 'ALA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD SHOLALLAHU 'ALAIHI WA SALAM
------------------------------------------------------
1. SYAFA'ATUL UDZHMA :
Khusus bagi Nabi Muhammad Saw
2. SYAFA'AT QOUM :
Syafa'atnya Nabi Muhammad kepada kaum yang kebaikan dan keburukannya seimbang untuk masuk Surga.
3. SYAFA'ATUS SALAMAH :
Syafaatnya Nabi Muhammad kepada siapa yang sudah vonis masuk Neraka untuk tidak memasukinya.
4. SYAFA'ATU DAROJAH :
Syafa'atnya Nabi Muhammad untuk mengangkat derajat ahlul Jannah.
5. SYAFA'ATUL HISAB :
Syafa'atnya Nabi Muhammad kepada suatu kaum untuk masuk Jannah ( Surga ) tanpa hisab ( dihitung / ditimbang amalnya )
6. SYAFA'AT TASHILUL 'ADZAB :
Syafa'atnya Nabi Muhammad untuk meringankan adzab Neraka bagi siapa yang berhak mendapatkannya.
7. SYAFA'ATUL JAMI'I :
Syafa'atnya Nabi Muhammad kepada segenap kaum mu'minin agar di izinkan masuk Surga.
8. SYAFA'ATUL 'ULYA :
Syafa'atnya Nabi Muhammad kepada para pelaku dosa besar dari kalangan ummatnya yang masuk Neraka agar keluar darinya.
* Sumber Kitab : Syarh ( syarah ) Aqidah Thohawiyah - Ibnu Abil Iz Al-Hanafi.
ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA SAYYIDINA WA MAULANA MUHAMMADIN WA 'ALA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD SHOLALLAHU 'ALAIHI WA SALAM
Datang seseorang kepada Sayyidina Ali mengeluhkan kemiskinan dan kekurangan rezeki;
Maka beliau tanyakan;
Apakah kamu suka berbicara saat di kamar mandi ?
"Tidak." katanya.
Apakah kamu suka menggigit kukumu ?
"Tidak."
Apakah kamu memanggil kedua orang-tuamu dengan nama mereka ?
"Tidak."
Apakah kamu membiarkan sampah bermalam dalam rumah ?
"Tidak."
Apakah kamu sering tidur tanpa wudhu ?
"Tidak."
Apakah kamu suka berjalan mendahulukan jalannya orang-tuamu ke depan ?
"Tidak."
Apakah kamu sering menyapu rumah di malam hari?
"Tidak."
Apakah kamu memotong kuku di hari minggu?
"Tidak"
Apakah kamu sering mengutuk anak anak mu?
"Tidak."
Apakah kamu terus membuang ludah ke kamar mandi?
"Tidak"
Apakah kamu tidak ucap bismillah sebelum makan ataupun Alhamdulillah setelahnya?
"Tidak."
Mungkin kamu tidak mendoakan kedua orang-tuamu saat shalat ?
"Iya benar wahai Amirul Mu'miniin..itulah kekurangan saya."
Ya Allah ampunilah diriku dan kedua orang tuaku dan kaum beriman di hari nanti. Sesungguhnya Engkau Maha Mampu atas segala.
Ya Allah sayangilah kedua orangtuaku sebagaimana mereka selalu menyangiku saat masih kecil.
Amiiin
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad, sang cahaya-Mu yang selalu bersinar dan pemberian-Mu yang tak kunjung putus, dan kumpulkanlah aku dengan Rasulullah di setiap zaman, serta shalawat untuk keluarganya dan sahabatnya, wahai Sang Cahaya.”
آمين...
Apakah kamu suka berbicara saat di kamar mandi ?
"Tidak." katanya.
Apakah kamu suka menggigit kukumu ?
"Tidak."
Apakah kamu memanggil kedua orang-tuamu dengan nama mereka ?
"Tidak."
Apakah kamu membiarkan sampah bermalam dalam rumah ?
"Tidak."
Apakah kamu sering tidur tanpa wudhu ?
"Tidak."
Apakah kamu suka berjalan mendahulukan jalannya orang-tuamu ke depan ?
"Tidak."
Apakah kamu sering menyapu rumah di malam hari?
"Tidak."
Apakah kamu memotong kuku di hari minggu?
"Tidak"
Apakah kamu sering mengutuk anak anak mu?
"Tidak."
Apakah kamu terus membuang ludah ke kamar mandi?
"Tidak"
Apakah kamu tidak ucap bismillah sebelum makan ataupun Alhamdulillah setelahnya?
"Tidak."
Mungkin kamu tidak mendoakan kedua orang-tuamu saat shalat ?
"Iya benar wahai Amirul Mu'miniin..itulah kekurangan saya."
Ya Allah ampunilah diriku dan kedua orang tuaku dan kaum beriman di hari nanti. Sesungguhnya Engkau Maha Mampu atas segala.
Ya Allah sayangilah kedua orangtuaku sebagaimana mereka selalu menyangiku saat masih kecil.
Amiiin
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad, sang cahaya-Mu yang selalu bersinar dan pemberian-Mu yang tak kunjung putus, dan kumpulkanlah aku dengan Rasulullah di setiap zaman, serta shalawat untuk keluarganya dan sahabatnya, wahai Sang Cahaya.”
آمين...
Multaqo ulama kalimantan ll banjarmasin 10 November 2015 Diakhiri
dengan live Streaming Al Habib Umar bin Hafidz langsung dari Darul
Musthofa Tarim
Pesan Al Habib Umar Bin Hafidz:
Melaksanakan kewajiban kewajiban yang diperintah Allah S.W.T dan
Memperhatikan sunnah sunnah yang telah disampaikan Nabi Muhammad S.A.W
Doa Al Habib Umar Bin Hafidz:
Mudah mudahan pondok pondok pesantren kalian
Majelis Majelis Kalian diberikan keberkahan oleh Allah S.W.T
Mudah mudahan apa yang kalian hajatkan dikabulkan Allah S.W.T
Mudah mudahan kita semua dikumpulkan dengan Nabi Muhammad S.A.W didalam surga tidak ada satupun yang tertinggal diantara kita terkecuali semuanya masuk didalam daerahnya Nabi Muhammad S.A.W
Mudah mudahan ada manfaatnya dan ada berkahnya
Mudah mudahan doa yang langsung dipanjatkan beliau dikabulkan Allah S.W.T
Aamiin
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad, sang cahaya-Mu yang selalu bersinar dan pemberian-Mu yang tak kunjung putus, dan kumpulkanlah aku dengan Rasulullah di setiap zaman, serta shalawat untuk keluarganya dan sahabatnya, wahai Sang Cahaya.”
آمين...
Doa Al Habib Umar Bin Hafidz:
Mudah mudahan pondok pondok pesantren kalian
Majelis Majelis Kalian diberikan keberkahan oleh Allah S.W.T
Mudah mudahan apa yang kalian hajatkan dikabulkan Allah S.W.T
Mudah mudahan kita semua dikumpulkan dengan Nabi Muhammad S.A.W didalam surga tidak ada satupun yang tertinggal diantara kita terkecuali semuanya masuk didalam daerahnya Nabi Muhammad S.A.W
Mudah mudahan ada manfaatnya dan ada berkahnya
Mudah mudahan doa yang langsung dipanjatkan beliau dikabulkan Allah S.W.T
Aamiin
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad, sang cahaya-Mu yang selalu bersinar dan pemberian-Mu yang tak kunjung putus, dan kumpulkanlah aku dengan Rasulullah di setiap zaman, serta shalawat untuk keluarganya dan sahabatnya, wahai Sang Cahaya.”
آمين...
100 KEUTAMAAN ROSULULLAH SAW
Al-Imam Jakfar Shadiq RA berkata :
"Saya tidak ingin seseorang meninggal dunia sementara ia belum mengetahui sebagian perilaku Rasulullah Saw."
1. Ketika berjalan, beliau berjalan secara pelan-pelan dan wibawa.
2. Ketika berjalan, beliau tidak menyeret langkah kakinya.
3. Pandangan beliau selalu mengarah ke bawah.
4. Beliau senantiasa mengawali salam kepada siapa saja yang dilihatnya... tidak ada seorangpun yang mendahuluinya dalam mengucapkan salam.
5. Ketika menjabat tangan seseorang, beliau tidak pernah melepaskannya terlebih dahulu.
6. Beliau bergaul dengan masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap orang berpikir bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang paling mulia di mata Rasulullah.
7. Bila memandang seseorang, beliau tidak memandang sinis bak pejabat pemerintah.
8. Beliau tidak pernah memelototi wajah seseorang.
9. Beliau senantiasa menggunakan tangan saat mengiyaratkan sesuatu dan tidak pernah mengisyaratkan dengan mata atau alis.
10. Beliau lebih banyak diam dan baru akan berbicara bila perlu.
11. Saat bercakap-cakap dengan seseorang, beliau mendengarkan dengan baik.
12. Senantiasa menghadap kepada orang yang berbicara dengannya.
13. Tidak pernah berdiri terlebih dahulu selama orang yang duduk bersamanya tidak ingin berdiri.
14. Tidak akan duduk dan berdiri dalam sebuah pertemuan melainkan dengan mengingat Allah.
15. Ketika masuk ke dalam sebuah pertemuan, beliau senantiasa duduk di tempat yang akhir dan dekat pintu, bukan di bagian depan.
16. Tidak menentukan satu tempat khusus untuk dirinya dan bahkan melarangnya.
17. Tidak pernah bersandar saat di hadapan masyarakat.
18. Kebanyakan duduknya menghadap kiblat.
19. Bila di hadapannya terjadi sesuatu yang tidak disukainya, beliau senantiasa mengabaikannya.
20. Bila seseorang melakukan kesalahan, beliau tidak pernah menyampaikannya kepada orang lain.
21. Tidak pernah mencela seseorang yang mengalami kesalahan bicara.
22. Tidak pernah berdebat dan berselisih dengan siapapun.
23. Tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali bila orang tersebut bicara sia-sia dan batil.
24. Senantiasa mengulang-ulangan jawabanya atas sebuah pertanyaan agar jawabannya tidak membingungkan pendengarnya.
25. Bila mendengar ucapan yang tidak baik dari seseorang, beliau tidak mengatakan mengapa si fulan berkata demikian, tapi beliau mengatakan, bagaimana mungkin sebagian orang mengatakan demikian?"
26. Banyak bergaul dengan fakir miskin dan makan bersama mereka.
27. Menerima undangan para abdi dan budak.
28. Senantiasa menerima hadiah, meski hanya seteguk susu.
29. Melakukan silaturahmi lebih dari yang lain.
30. Senantiasa berbuat baik kepada keluarganya tapi tidak melebihkan mereka dari yang lain.
31. Senantiasa memuji dan mendukung pekerjaan yang baik dan menilai buruk dan melarang perbuatan yang jelek.
32. Senantiasa menyampaikan hal-hal yang menyebabkan kebaikan agama dan dunia masyarakat kepada mereka dan berkali-kali mengatakan, "Orang-orang yang hadir hendaknya menyampaikan segala yang didengarnya kepada orang-orang yang tidak hadir."
33. Senantiasa menerima uzur orang-orang yang punya uzur.
34. Tidak pernah merendahkan seseorang.
35. Tidak pernah memaki atau memanggil seseorang dengan gelar yang jelek.
36. Tidak pernah mengutuk orang-orang sekitar dan familinya.
37. Tidak pernah mencari-cari aib orang lain.
38. Senantiasa menghindari kejahatan masyarakat, namun tidak pernah menghidar dari mereka dan beliau selalu bersikap baik kepada semua orang.
39. Tidak pernah mencaci masyarakat dan tidak banyak memuji mereka.
40. Senantiasa bersabar menghadapi kekurangajaran orang lain dan membalas kejelekan mereka dengan kebaikan.
41. Selalu menjenguk orang yang sakit, meski tempat tinggalnya dipinggiran Madinah yang sangat jauh.
42. Senantiasa menanyakan kabar dan keadaan para sahabatnya.
43. Senantiasa memanggil nama sahabat-sahabatnya dengan panggilan yang terbaik.
44. Sering bermusyawarah dengan para sahabatnya dan menekankan untuk melakukannya.
45. Senantiasa duduk melingkar bersama para sahabatnya, sehingga bila ada orang yang baru datang, ia tidak bisa membedakan di antara mereka yang manakah Rasulullah.
46. Akrab dan dekat dengan para sahabatnya.
47. Beliau adalah orang yang paling setia dalam menepati janji.
48. Senantiasa memberikan sesuatu kepada fakir miskin dengan tangannya sendiri dan tidak pernah mewakilkannya kepada orang lain.
49. Bila sedang dalam shalat ada orang datang, beliau memendekkan shalatnya.
50. Bila sedang shalat ada anak kecil menangis, beliau memendekkan shalatnya.
51. Orang yang paling mulia di sisi beliau adalah orang yang paling banyak berbuat baik kepada orang lain.
52. Tidak ada seorangpun yang putus asa dari Rasulullah Saw. Beliau selalu mengatakan, "Sampaikan kebutuhan orang yang tidak bisa menyampaikan kebutuhannya kepada saya!"
53. Bila ada seseorang membutuhkan sesuatu kepada beliau, Rasulullah Saw pasti memenuhinya bila mampu, namun bila tidak mampu beliau menjawabnya dengan ucapan atau janji yang baik.
54. Tidak pernah menolak permintaan seseorang, kecuali permintaan untuk maksiat.
55. Beliau sangat menghormati orang tua dan menyayangi anak-anak.
56. Rasulullah Saw sangat menjaga perasaan orang-orang asing.
57. Beliau selalu menarik perhatian orang-orang jahat dan membuat mereka cenderung kepadanya dengan cara berbuat baik kepada mereka.
58. Beliau senantiasa tersenyum sementara pada saat yang sama beliau sangat takut kepada Allah.
59. Saat gembira, Rasulullah Saw memejamkan kedua matanya dan tidak banyak menunjukkan kegembiraannya.
60. Tertawanya kebanyakan berupa senyuman dan tidak pernah tertawa terbahak-bahak.
61. Beliau banyak bercanda namun tidak pernah mengeluarkan ucapan sia-sia atau batil karena bercanda.
62. Rasulullah Saw mengubah nama yang jelek dengan nama yang baik.
63. Kesabarannya mendahului kemarahannya.
64. Tidak sedih dan marah karena kehilangan dunia.
65. Saat marah karena Allah, tidak seoranpun yang akan mengenalnya.
66. Rasulullah Saw tidak pernah membalas dendam karena dirinya sendiri melainkan bila kebenaran terinjak-injak.
67. Tidak ada sifat yang paling dibenci oleh Rasulullah selain bohong.
68. Dalam kondisi senang atau susah tidak lain hanya menyebut nama Allah.
69. Beliau tidak pernah menyimpan Dirham maupun Dinar.
70. Dalam hal makanan dan pakaian tidak melebihi yang dimiliki oleh para pembantunya.
71. Duduk dan makan di atas tanah.
72. Tidur di atas tanah.
73. Menjahit sendiri pakaian dan sandalnya.
74. Memerah susu dan mengikat sendiri kaki ontanya.
75. Kendaraan apa saja yang siap untuknya, Rasulullah pasti mengendarainya dan tidak ada beda baginya.
76. Kemana saja pergi, beliau selalu beralaskan abanya sendiri.
77. Baju beliau lebih banyak berwarna putih.
78. Bila memakai baju baru, maka baju sebelumny pasti diberikan kepada fakir miskin.
79. Baju kebesarannya khusus dipakai untuk hari Jumat.
80. Ketika memakai baju dan sandal, beliau memulainya dari sebelah kanan.
81. Beliau menilai makruh rambut yang awut-awutan.
82. Senantiasa berbau harum dan kebanyakan pengeluarannya untuk minyak wangi.
83. Senantiasa dalam kondisi memiliki wudu dan setiap mengambil wudu pasti menyikat giginya.
84. Cahaya mata beliau adalah shalat. Beliau merasa menemukan ketenangan dan ketentraman saat shalat.
85. Beliau senantiasa berpuasa pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan.
86. Tidak pernah mencaci nikmat sama sekali.
87. Menganggap besar nikmat Allah yang sedikit.
88. Tidak pernah memuji makanan dan tidak juga mencelanya.
89. Memakan makanan apa saja yang dihidangkan kepadanya.
90. Di depan hidangan makanan beliau senantiasa makan makanan yang ada di depannya.
91. Di depan hidangan makanan, beliau yang paling duluan hadir dan paling akhir meninggalkannya.
92. Tidak akan makan sebelum lapar dan akan berhenti dari makan sebelum kenyang.
93. Tidak pernah makan dua model makanan.
94. Ketika makan tidak pernah sendawa.
95. Sebisa mungkin beliau tidak makan sendirian.
96. Mencuci kedua tangan setelah selesai makan kemudian mengusapkannya ke wajah.
97. Ketika minum, beliau meneguknya sebanyak 3 kali. Awalnya baca Bismillah dan akhirnya baca Alhamdulillah.
98. Rasulullah lebih memiliki rasa malu daripada gadis-gadis pingitan.
99. Bila ingin masuk rumah, beliau meminta izin sampai tiga kali.
100. Waktu di dalam rumah, beliau bagi menjadi tiga bagian : satu bagian untuk Allah, satu bagian untuk keluarga dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Sedangkan waktu untuk dirinya sendiri beliau bagi dengan masyarakat.
Al-Imam Jakfar Shadiq RA berkata :
"Saya tidak ingin seseorang meninggal dunia sementara ia belum mengetahui sebagian perilaku Rasulullah Saw."
1. Ketika berjalan, beliau berjalan secara pelan-pelan dan wibawa.
2. Ketika berjalan, beliau tidak menyeret langkah kakinya.
3. Pandangan beliau selalu mengarah ke bawah.
4. Beliau senantiasa mengawali salam kepada siapa saja yang dilihatnya... tidak ada seorangpun yang mendahuluinya dalam mengucapkan salam.
5. Ketika menjabat tangan seseorang, beliau tidak pernah melepaskannya terlebih dahulu.
6. Beliau bergaul dengan masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap orang berpikir bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang paling mulia di mata Rasulullah.
7. Bila memandang seseorang, beliau tidak memandang sinis bak pejabat pemerintah.
8. Beliau tidak pernah memelototi wajah seseorang.
9. Beliau senantiasa menggunakan tangan saat mengiyaratkan sesuatu dan tidak pernah mengisyaratkan dengan mata atau alis.
10. Beliau lebih banyak diam dan baru akan berbicara bila perlu.
11. Saat bercakap-cakap dengan seseorang, beliau mendengarkan dengan baik.
12. Senantiasa menghadap kepada orang yang berbicara dengannya.
13. Tidak pernah berdiri terlebih dahulu selama orang yang duduk bersamanya tidak ingin berdiri.
14. Tidak akan duduk dan berdiri dalam sebuah pertemuan melainkan dengan mengingat Allah.
15. Ketika masuk ke dalam sebuah pertemuan, beliau senantiasa duduk di tempat yang akhir dan dekat pintu, bukan di bagian depan.
16. Tidak menentukan satu tempat khusus untuk dirinya dan bahkan melarangnya.
17. Tidak pernah bersandar saat di hadapan masyarakat.
18. Kebanyakan duduknya menghadap kiblat.
19. Bila di hadapannya terjadi sesuatu yang tidak disukainya, beliau senantiasa mengabaikannya.
20. Bila seseorang melakukan kesalahan, beliau tidak pernah menyampaikannya kepada orang lain.
21. Tidak pernah mencela seseorang yang mengalami kesalahan bicara.
22. Tidak pernah berdebat dan berselisih dengan siapapun.
23. Tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali bila orang tersebut bicara sia-sia dan batil.
24. Senantiasa mengulang-ulangan jawabanya atas sebuah pertanyaan agar jawabannya tidak membingungkan pendengarnya.
25. Bila mendengar ucapan yang tidak baik dari seseorang, beliau tidak mengatakan mengapa si fulan berkata demikian, tapi beliau mengatakan, bagaimana mungkin sebagian orang mengatakan demikian?"
26. Banyak bergaul dengan fakir miskin dan makan bersama mereka.
27. Menerima undangan para abdi dan budak.
28. Senantiasa menerima hadiah, meski hanya seteguk susu.
29. Melakukan silaturahmi lebih dari yang lain.
30. Senantiasa berbuat baik kepada keluarganya tapi tidak melebihkan mereka dari yang lain.
31. Senantiasa memuji dan mendukung pekerjaan yang baik dan menilai buruk dan melarang perbuatan yang jelek.
32. Senantiasa menyampaikan hal-hal yang menyebabkan kebaikan agama dan dunia masyarakat kepada mereka dan berkali-kali mengatakan, "Orang-orang yang hadir hendaknya menyampaikan segala yang didengarnya kepada orang-orang yang tidak hadir."
33. Senantiasa menerima uzur orang-orang yang punya uzur.
34. Tidak pernah merendahkan seseorang.
35. Tidak pernah memaki atau memanggil seseorang dengan gelar yang jelek.
36. Tidak pernah mengutuk orang-orang sekitar dan familinya.
37. Tidak pernah mencari-cari aib orang lain.
38. Senantiasa menghindari kejahatan masyarakat, namun tidak pernah menghidar dari mereka dan beliau selalu bersikap baik kepada semua orang.
39. Tidak pernah mencaci masyarakat dan tidak banyak memuji mereka.
40. Senantiasa bersabar menghadapi kekurangajaran orang lain dan membalas kejelekan mereka dengan kebaikan.
41. Selalu menjenguk orang yang sakit, meski tempat tinggalnya dipinggiran Madinah yang sangat jauh.
42. Senantiasa menanyakan kabar dan keadaan para sahabatnya.
43. Senantiasa memanggil nama sahabat-sahabatnya dengan panggilan yang terbaik.
44. Sering bermusyawarah dengan para sahabatnya dan menekankan untuk melakukannya.
45. Senantiasa duduk melingkar bersama para sahabatnya, sehingga bila ada orang yang baru datang, ia tidak bisa membedakan di antara mereka yang manakah Rasulullah.
46. Akrab dan dekat dengan para sahabatnya.
47. Beliau adalah orang yang paling setia dalam menepati janji.
48. Senantiasa memberikan sesuatu kepada fakir miskin dengan tangannya sendiri dan tidak pernah mewakilkannya kepada orang lain.
49. Bila sedang dalam shalat ada orang datang, beliau memendekkan shalatnya.
50. Bila sedang shalat ada anak kecil menangis, beliau memendekkan shalatnya.
51. Orang yang paling mulia di sisi beliau adalah orang yang paling banyak berbuat baik kepada orang lain.
52. Tidak ada seorangpun yang putus asa dari Rasulullah Saw. Beliau selalu mengatakan, "Sampaikan kebutuhan orang yang tidak bisa menyampaikan kebutuhannya kepada saya!"
53. Bila ada seseorang membutuhkan sesuatu kepada beliau, Rasulullah Saw pasti memenuhinya bila mampu, namun bila tidak mampu beliau menjawabnya dengan ucapan atau janji yang baik.
54. Tidak pernah menolak permintaan seseorang, kecuali permintaan untuk maksiat.
55. Beliau sangat menghormati orang tua dan menyayangi anak-anak.
56. Rasulullah Saw sangat menjaga perasaan orang-orang asing.
57. Beliau selalu menarik perhatian orang-orang jahat dan membuat mereka cenderung kepadanya dengan cara berbuat baik kepada mereka.
58. Beliau senantiasa tersenyum sementara pada saat yang sama beliau sangat takut kepada Allah.
59. Saat gembira, Rasulullah Saw memejamkan kedua matanya dan tidak banyak menunjukkan kegembiraannya.
60. Tertawanya kebanyakan berupa senyuman dan tidak pernah tertawa terbahak-bahak.
61. Beliau banyak bercanda namun tidak pernah mengeluarkan ucapan sia-sia atau batil karena bercanda.
62. Rasulullah Saw mengubah nama yang jelek dengan nama yang baik.
63. Kesabarannya mendahului kemarahannya.
64. Tidak sedih dan marah karena kehilangan dunia.
65. Saat marah karena Allah, tidak seoranpun yang akan mengenalnya.
66. Rasulullah Saw tidak pernah membalas dendam karena dirinya sendiri melainkan bila kebenaran terinjak-injak.
67. Tidak ada sifat yang paling dibenci oleh Rasulullah selain bohong.
68. Dalam kondisi senang atau susah tidak lain hanya menyebut nama Allah.
69. Beliau tidak pernah menyimpan Dirham maupun Dinar.
70. Dalam hal makanan dan pakaian tidak melebihi yang dimiliki oleh para pembantunya.
71. Duduk dan makan di atas tanah.
72. Tidur di atas tanah.
73. Menjahit sendiri pakaian dan sandalnya.
74. Memerah susu dan mengikat sendiri kaki ontanya.
75. Kendaraan apa saja yang siap untuknya, Rasulullah pasti mengendarainya dan tidak ada beda baginya.
76. Kemana saja pergi, beliau selalu beralaskan abanya sendiri.
77. Baju beliau lebih banyak berwarna putih.
78. Bila memakai baju baru, maka baju sebelumny pasti diberikan kepada fakir miskin.
79. Baju kebesarannya khusus dipakai untuk hari Jumat.
80. Ketika memakai baju dan sandal, beliau memulainya dari sebelah kanan.
81. Beliau menilai makruh rambut yang awut-awutan.
82. Senantiasa berbau harum dan kebanyakan pengeluarannya untuk minyak wangi.
83. Senantiasa dalam kondisi memiliki wudu dan setiap mengambil wudu pasti menyikat giginya.
84. Cahaya mata beliau adalah shalat. Beliau merasa menemukan ketenangan dan ketentraman saat shalat.
85. Beliau senantiasa berpuasa pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan.
86. Tidak pernah mencaci nikmat sama sekali.
87. Menganggap besar nikmat Allah yang sedikit.
88. Tidak pernah memuji makanan dan tidak juga mencelanya.
89. Memakan makanan apa saja yang dihidangkan kepadanya.
90. Di depan hidangan makanan beliau senantiasa makan makanan yang ada di depannya.
91. Di depan hidangan makanan, beliau yang paling duluan hadir dan paling akhir meninggalkannya.
92. Tidak akan makan sebelum lapar dan akan berhenti dari makan sebelum kenyang.
93. Tidak pernah makan dua model makanan.
94. Ketika makan tidak pernah sendawa.
95. Sebisa mungkin beliau tidak makan sendirian.
96. Mencuci kedua tangan setelah selesai makan kemudian mengusapkannya ke wajah.
97. Ketika minum, beliau meneguknya sebanyak 3 kali. Awalnya baca Bismillah dan akhirnya baca Alhamdulillah.
98. Rasulullah lebih memiliki rasa malu daripada gadis-gadis pingitan.
99. Bila ingin masuk rumah, beliau meminta izin sampai tiga kali.
100. Waktu di dalam rumah, beliau bagi menjadi tiga bagian : satu bagian untuk Allah, satu bagian untuk keluarga dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Sedangkan waktu untuk dirinya sendiri beliau bagi dengan masyarakat.
KEBERKAHAN TAWASSUL KEPADA GURU MULIA AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ"
------------------------------------------------------
------------------------------------------------------
Al habib Muhammad Al bagir bin Alwi bin Yahya bercerita kepada kami;
Ada salah seorang jamaah Majelis Rasulullah hendak berziarah kemakam Al
habib Husein bin Abubakar Alaydrus, ditengah perjalanan ia melihat
seorang anak kecil seorang diri mengalami kecelakaan, dibawalah oleh dia
kerumah sakit terdekat tetapi rumah sakit tersebut tdk menyanggupi
karena luka yang dideritanya cukup parah akhirnya dibawa mencari lagi
rumah sakit yang lainnya dan alhamdulillah rumah sakit itu menyanggupi.
Dilakukan penanganan operasi terhadap anak kecil tersebut, dokter
berkata hampir saja anak ini terkena kelenjar dibagian otaknya.
Ditengah kegelisahan jamaah ini, ia berdoa kepada Allah swt dengan keyakinan hati yang mantap :
"YA ALLAH SEMBUHKANLAH ANAK INI DENGAN KEMULIAAN DAN KEBERKAHAN GURU
MULIA AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ DAN SYEIKH ABUBAKAR BIN SALIM".
Selesai operasi anak ini tersadar dan langsung berkata :
"dimana kakek kakek tua bersorban tinggi yang memberi makan saya tadi ?",
dibuat bingung lah seisi ruangan itu karena tak ada kakek kakek tua yang dimaksud, dan kembali berucap lagi :
"dimana kakek kakek tua berjenggot merah yang memberi makan saya tadi ?"
Teringatlah jamaah itu dengan sesosok guru mulia Al habib Umar dan
diperlihatkan kepada anak kecil itu foto dihape dia sembari berkata :
"apakah orang ini yang adek maksud?",
dengan penuh kejujuran anak kecil itu berkata
"iya, orang ini yang menyelamatkanku".
Subhanallah menangis Al habib Muhammad Al bagir bin Alwi bin Yahya mendengar cerita jamaah tersebut.
Sholu alan Nabi Muhammad SAW.....
NASEHAT YANG SANGAT BERHARGA ::
Inilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:
Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu
yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.
Akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaan nya untuk ikut menguburkanmu.
Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.
Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.
Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu!
Ekonomi akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu!
Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu
dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak. Telah engkau
tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta. Kini hidup yg sesungguhnya
telah dimulai.
Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.
Usahakan dengan sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam,
Semoga saja engkau selamat.
Usahakan dengan sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam,
Semoga saja engkau selamat.
Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini, insyaAllah
pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari
Kiamat.
"Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin."
Silahkan di sharE ..!!!
AKHLAK DAN TAWADHU'NYA SAHABAT NABI SAW
Pada suatu hari, Sayyidina Abu Bakar رضي اللّـہ عنہ dan Sayyidina Ali
bin Abi Thalib كرم الله وجهه pergi berkunjung ke rumah Rasulullah ﷺ.
Setibanya di depan pintu rumah Nabi ﷺ, satu sama lain saling
mempersilahkan rekannya untuk masuk terlebih dahulu.
• Sayyidina Abu Bakar : "Engkau masuklah duluan, wahai Ali!"
• Sayyidina Ali : "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Abu Bakr,
sedang Rasulullah ﷺ sendiri pernah bersabda tentang mu: “Belum pernah
matahari terbit atau terbenam atas seseorang sesudah para Nabi, lebih
utama dari Abu Bakar.”
• Sayyidina Abu Bakar : "Mana mungkin aku
akan mendahuluimu, wahai Ali, sedang Rasulullah ﷺ juga pernah bersabda
tentangmu: “Aku telah menikahkan wanita terbaik kepada lelaki terbaik,
aku nikahkan putriku Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib.”
•
Sayyidina Ali : "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Abu Bakar,
sedang Nabi ﷺ pernah bersabda: “Kalau iman umat ini ditimbang dengan
iman Abu Bakar, tentu akan berat timbangan iman Abu Bakar.”
•
Sayyidina Abu Bakar: "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, wahai Ali,
sedang Rasulullah ﷺ pernah bersabda tentangmu: “Dikumpulkan Ali bin Abi
Thalib di Mahsyar pada hari Kiamat kelak dengan berkendaraan bersama
Fatimah, Hasan dan Husain, lalu orang-orang bertanya-tanya, “siapa
gerangan orang tersebut itu?” Lalu ada yang menjawab, “ia bukan seorang
Nabi, tetapi Ali bin Abi Thalib dan keluarganya.”
• Sayyididna
Ali: "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, wahai Aba Bakar, sedang
Rasulullah ﷺ pernah bersabda tentang engkau: “Kalau aku harus mempunyai
kekasih selain dari Rabbku, tentu aku akan memilih Abu Bakar sebagai
kekasihku.”
• Sayyidina Abu Bakar: "Mana mungkin aku akan
mendahuluimu, wahai Ali, sedang Rasulullah ﷺ pernah bersabda: “Pada hari
kiamat aku bersama Ali, lalu ALLAH berfirman kepadaku: “Wahai
kekasihku, aku telah pilihkan untukmu, Ibrahim al-Khalil sebagai ayah
terbaikmu, dan Aku telah pilihkan untuk Ali sebagai saudara dan sahabat
terbaikmu.”
• Sayyidina Ali: "Mana mungkin aku akan mendahuluimu,
ya Abu Bakar, sedang ALLAH Ta’ala pernah berfirman tentangmu: “Dan
orang yang datang membawa kebenaran dan orang yang membenarkannya,
mereka itu adalah orang-orang yang bertaqwa (QS. Az-Zumar: 33)
•
Sayyidina Abu Bakar: "Mana mungkin aku akan mendahuluimu, wahai Ali
sedang ALLAH سبحانه وتعالى juga telah mengisyaratkan mu dalam
firman-NYA: Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya
karena mencari kerelaan ALLAH; dan ALLAH Maha Penyantun kepada
hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 207)"
-----------------
Pada waktu keduanya sedang asyik memperbincangkan keutamaan sahabatnya,
Sayyidina Jibril عليه السلام datang berkunjung kepada Rasulullah ﷺ,
seraya berkata: “Ya Rasulullah, di luar sana ada Abu Bakar dan Ali
hendak menemuimu. Pergilah, sambutlah keduanya!”
Maka Rasulullah ﷺ
segera bangkit dari duduknya, menyambut mesra dan mempersilakan masuk
kedua sahabatnya yang mulia. Beliau ﷺ menempatkan Abu Bakar di sebelah
kanannya dan Ali di sebelah kirinya, seraya berkata kepada mereka,
“Demikianlah kami kelak dibangkitkan di hari Kiamat.”
Masya Allah...!
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Di dalam Al Qur'an ALLAH ﷻ berfirman :
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Dan rendahkanlah sayapmu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman (QS. Asy-Syu’ara: 215)
* Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang tawadhu', berakhlak
mulia, seperti yang dicontohkan Nabi kita Sayyiduna Muhammad ﷺ serta
para Sahabat beliau.
امين يا رب العالمين
Oleh : AHLI SHOLAWAT ( FB )
Oleh : AHLI SHOLAWAT ( FB )
KISAH NABI SAM'UN AL-GHOZI AS / SAMSON"
Simson atau Samson adalah seorang nabi di dalam ajaran islam yang
dikenal dengan nama Nabi Sam’un Ghozi AS. Kisah nabi ini, terdapat di
dalam kitab-kitab, seperti kitab Muqasyafatul Qulub dan kitab Qishashul
Anbiyaa.
Nabi Sam’un Ghozi AS memiliki kemukjizatan, yaitu dapat
melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. Cerita Nabi Sam’un Ghozi
AS adalah kisah Israiliyat yang diceritakan turun-temurun di jazirah
Arab. Cerita ini melegenda jauh sebelum Rasulullah lahir.
Dari Abi Zar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi,
“Jumlah para nabi itu adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.”
“Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas (312).” (Hadits riwayat At-Turmuzy)
*Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali, diceritakan bahwa
Rasulullah berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan.
Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Ghozi
AS, beliau adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.
Sebab turun surat Al-Qodr ialah sebagaimana riwayat Ibnu Abbas, beliau
berkata ;
Suatu hari malaikat Jibril bercerita kepada Nabi Saw,
tentang kisah seorang hamba yang memiliki kekuatan super, namanya Sam’un
Al-Ghozy, seorang pembela agama, berperang melawan kaum kafir selama
1000 bulan, hanya berbekal tulang dagu unta sebagai senjata, tidak
memiliki senjata lain. Setiap kali menghantam kaum kafir dengan janggut
untanya, terbunuhlah banyak kaum kafir dalam jumlah yang tidak
terhitung.
فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ
ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ
فَيَأْكُلَهُ , فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ
عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ
أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ
وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً إِنْ قَتَلْتِ
زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِه
ِ Jika ia
merasa haus maka keluar air tawar dari tempat giginya, untuk ia minum,
jika ia lapar maka dari tempat itu pula tumbuh daging dan ia memakannya.
Demikianlah keadaan Sam’un sang super power dalam hari-harinya,
sehingga usianya sampai 1000 bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan. Kaum kafir
tetap tidak mampu mengalahkannya.
Dia suatu kesempatan Kaum
kafir ini berkata kepada istri Sam’un, karena istri Sam’un ini seorang
kafir, “Kami akan memberi uang banyak, jika kamu dapat membunuh suamimu”
Sang istri menjawab “Aku tidak sanggup membunuhnya”
فَقاَلُوْا
نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ
نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ
فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ
فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ
فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟
قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ
السِّلْسِلَة
Kaum kafir memberikan saran, kami memberimu tali
tambang yang kuat, ikatlah kedua kaki dan tangan Sam’un di saat ia
tidur, dan kami akan membunuhnya. Singkat cerita, Sam’un diikat istrinya
di saat tidur, ia terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku ?”
istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin mengujimu.” Kemudian
Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan terputuslah ikat tambang
itu.
Keesokan harinya kaum kafir datang lagi kepada istri Sam’un
membawa rantai, Sam’un diikat saat tidur, Sam’un terbangun dan berkata
“Siapa yang mengikatku?” istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin
mengujimu.” Kemudian Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan
terputuslah rantai itu.
فَقاَلَ ياَإِمْرَأَتِى أَناَ وَلِىٌّ
مِنْ أَوْلِياَءِ اللهِ تَعاَلىَ لاَيَغْلِبُ عَلَىَّ شَيْءٌ مِنْ أَمْرِ
الدُّنْياَ إِلاَّ شَعْرِى هَذاَ , وَكاَنَ لَهُ شِعْرٌ طَوِيْلٌ ,
فَسَمِعَتْ امْرَأَتُهُ
Sang super power Sam’un berkata “Wahai
istriku aku wali diantara wali kekasih Allah, segala perkara dunia ini
tidak ada yang sanggup mengalahkan diriku, aku punya rambut ini, ia
memang berambut panjang. Dan ucapan itu terdengar istrinya.
فَلَمَّا ناَمَ قَطَعَتْ ذَواَئِبَهُ فىِ حاَلِ نَوْمِهِ , وَكاَنَتْ
ثَماَنِىُ قَطْعٍ مِنْ شَعْرِ رَأْسِهِ وَكُلُّهاَ تَجِرُّ عَلَى الأَرْضِ ,
فَشَدَّتْ بِأَرْبَعَ ذَوَائِبَ , مِنْهاَ يَدَيْهِ وَبِالأَرْبَعِ
الأُخْرَى رَجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ , فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟
قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَلَمْ يَقْدِرُ عَلَى قَطْعِهاَ
Ketika Sam’un tertidur, istrinya mengunting rambut panjang Sam’un,
guntingan rambutnya menjadi 8 potong, semua jatuh ke tanah, sang istri
mengikat Sam’un dengan 4 potongan rambut, 4 potong pertama mengikat
kedua tangannya, 4 potong kedua mengikat kedua kakinya. Sam’un terbangun
dan berkata “Siapa yang mengikatku ?” istrinya menjawab “Aku, aku
mengikat karena ingin mengujimu.”
Kali ini Sam’un tidak mampu melepaskan ikatan itu.
فَأَخْبَرَتْ امْرَأَتُهُ الكُفاَرَ , فَجاَؤُا وَذَهَبُوْا بِهِ إِلىَ
مَذْبَحِهِمْ وَكاَنَ فِيْهِ عُمُوْدٌ فَأَوْثَقُوْهُ عَلَى ذَلِكَ
العُمُوْدِ , فَقَطَعُوْا أُذُنَيْهِ وَعَيْنَيْهِ وَشَفَتَيْهِ
وَلِساَنَهُ وَيَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ وَكُلُّهُمْ يَجْتَمِعُوْنَ فىِ
ذَلِكَ البَيْتِ
Kemudian sang istri memberitahukannya kepada
kaum kafir, mereka beramai-ramai membawa Sam’un ke sebuah rumah, tempat
mereka menghukum mati seseorang dengan memenggal lehernya, di tengah
rumah itu terdapat tiang, mereka mengikat Sam’un di tiang itu, mereka
memotong kedua telinga Sam’un, mencongkel kedua mata Sam’un, menggunting
bibir dan lidah Sam’un, kedua tangan dan kedua kakinya pun di potong,
semua orang berkumpul menyaksikan Sam’un di mutilasi di rumah tersebut.
فَاَوْحَى اللهُ تَعاَلىَ إِلَيْهِ ؛ أَىُّ شَيْءٍ تُرِيْدُ بِهِمْ
أَصْنَعُهُ ؟ فَقاَلَ أَنْ تُعْطِيَنِى مِنَ القُوَّةِ حَتَّى أَحْرَكَ
عُمُوْدَ هَذاَ البَيْتِ فَيَنْهَدِمَ عَلَيْهِمْ , فَقَواَهُ اللهُ
وَحَرَّكَ نَفْسَهُ فَوَقَعَ السَّقَفُ عَلَيْهِمْ وَأَهْلَكُوْا جَمِيْعاً
وَامْرَأَتُهُ مَعَهُمْ , فَأَنْجاَهُ اللهُ تَعاَلىَ مِنْهُمْ وَرَدَّ
اللهُ عَلَيْهِ أَعْضاَءَهُ
Disaat kritis seperti itu Allah
memberi wahyu (kasih sayang) kepada Sam’un dan menawarkan “Apa yang kamu
inginkan pada kaum kafir ini, Aku akan melakukannya wahai Sam’un ?”
Sam’un menjawab “Berilah aku kekuatan, aku ingin menghancurkan tiang
ini, sehingga rubuh dan menimpa mereka. Allah Swt pun memberinya
kekuatan dan Sam’un menggerakkan dirinya, dan hancurlah tiang rumah itu,
atapnya menimpa semua orang sehingga tewas, termasuk istrinya. Allah
selamatkan Sam’un dan Allah kembalikan keadaan tubuh Sam’un seperti
sedia kala.
فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ
قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ
سَبِيْلِ اللهِ
Setelah peristiwa itu Sam’un melakukan ibadah
selama 1000 bulan, malamnya tahajud siangnya berpuasa. Ia juga berperang
membela Agama Allah.
فَبَكَى أَصْحاَبُ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِشْتِياَقاً لِذَلِكَ , فَقاَلُوْا ياَرَسُوْلَ اللهِ
هَلْ تَدْرِى ثَواَبَهُ ؟ فَقاَلَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ
لآَأَدْرِى
Mendengar kisah Sam’un itu, para sahabat Nabi Saw
terharu, mereka bertanya “Wahai Rasulullah apa tuan tahu, berapa besar
pahala Sam’un ibadah seperti itu ?” Nabi menjawab “Aku tidak
mengetahuinya”
فَأَنْزَلَ اللهُ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
بِهَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ) وَقاَلَ ياَمُحَمَّدْ أَعْتَيْطُكَ
وَأُمَّتَكَ لَيْلَةَ القَدْرِ العِباَدَةُ فِيْهاَ أَفْضَلُ مِنْ
عِباَدَةِ سَبْعِيْنَ أَلْفِ شَهْرٍ
Maka Allah turunkan malaikat
Jibril membawa surat Al-Qodr, dan berkata “Wahai Muhammad aku berikan
kamu dan ummatmu Lailatulqodr, melakukan ibadah di malam itu lebih baik
dari ibadah 70 ribu bulan”.
قاَلَ الإِماَمُ الرَّازِى فَإِذاَ
طَلَعَ الفَجْرُ فىِ لَيْلَةِ القَدْرِ ناَدَى جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ
السَّلاَمُ ياَمَعْشَرَ المَلاَئِكَةِ الرَّحِيْلَ الرَّحِيْلَ ,
فَيَقُوْلُوْنَ ياَجَبْرَئِيْلُ ماَصَنَعَ اللهُ بِالمُسْلِمِيْنَ فىِ
هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ أُمَةِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ
فَيَقُوْلُ لَهُمْ ؛ إِنَّ اللهَ تَعاَلىَ نَظَرَ إِلَيْهِمْ بِالرَّحْمَةِ
وَعَفاَ عَنْهُمْ وَغَفَرَ لَهُمْ إِلاَّ أَرْبَعَةَ نَفَرٍ , قاَلُوْا
مَنْ هَؤُلاَءِ الأَرْبَعَة ؟ قاَلَ مُدَمِنُ الخَمْرِ وَعاَقُ
الواَلِدَيْنِ وَقاَطِعُ الرَّحْمِ وَالمَشاَحِنُ , يَعْنِى المُصاَرِمُ
وَهُوَ الَّذِى لاَيُكَلِّمُ أَخاَهُ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيّاَمٍ
Imam Ar-Rozi berkata ;
Apabila fajar telah terbit di malam qodar, maka malaikat Jibril berkata
( kepada seluruh Malaikat ) : Wahai para malaikat, kumpul kemari dan
kumpul kemari..,
Para malaikat :
Ya Jibril apa yang Allah perbuat untuk kaum muslimin di malam ini dari ummat Nabi Muhammad SAW ?
Jibril :
Sesungguhnya Allah memandang kepada mereka dengan penuh kasih sayang,
Allah memaafkan serta ngampuni dosa-dosa mereka, kecuali empat kelompok.
Para malaikat : Siapa empat kelompok itu ?
Jibril :
- Pertama, orang yang membiasakan diri minum arak, mabuk-mabukan.
- Kedua, Orang yang durhaka kepada orang tua.
- Ketiga, orang yang memutus silaturrahmi.
- Keempat, orang yang bertengkar, yaitu pertengkaran dengan sesama yang belum damai dalam jangka waktu tiga hari.
APA KIRANYA PERASAAN...???
• Apa kiranya perasaan Sayyidina
Abu Bakar Ash Shiddiq saat Nabi ﷺ bersabda, “Andai kuambil kekasih di
antara insan; pasti kujadikan Abu Bakr sebagai Khalilku”?
• Apa
kiranya perasaan Sayyidina ‘Umar, saat dia berpamit ‘umrah & Nabi ﷺ
bersabda padanya, “Jangan lupakan kami dalam doamu duhai saudara
tersayang”?
• Apa kiranya perasaan Sayyidina ‘Utsman saat
membekali pasukan Tabuk & Nabi ﷺ bersabda, “Tiada bahayakan ‘Utsman
apapun yang ia lakukan setelah ini”?
• Apa kiranya perasaan
Sayyidina ‘Ali kala Nabi ﷺ bersabda, “Hanyasanya kedudukanmu disisiku
laksana Harun di sisi Musa, tapi tiada Nabi sesudahku”?
• Apa
kiranya perasaan Thalhah saat Nabi ﷺ bersabda, “Siapa yang ingin melihat
syahid yang masih berjalan di atas bumi, lihatlah Thalhah”?
•
Apa kiranya perasaan Az Zubair saat RasuluLlah ﷺ bersabda, “Setiap Nabi
memiliki Hawari, dan Hawariku adalah Zubair ibn Al ‘Awwam”?
• Apa
kiranya perasaan Abu ‘Ubaidah saat Nabi ﷺ bersabda, “Setiap ummat
memiliki Amin, dan orang kepercayaan ummat ini adalah Abu ‘Ubaidah”?
• Apa kiranya perasaan ‘Abdurrahman ibn ‘Auf saat dirinyalah dimaksud
oleh sabda Nabi ﷺ kepada Khalid ibn Al Walid, “Jangan cela sahabatku....
Demi Allah andai kalian berinfak emas seberat gunung Uhud; hal itu
takkan menyamai shadaqah segenggam atau setengah genggam tepungnya.”
• Apa kiranya perasaan Sa’d ibn Abi Waqqash saat Nabi ﷺ bersabda,
“Panahlah duhai Sa’d, panahlah! Ayah & bundaku sebagai tebusan
bagimu”?
• Apa kiranya perasaan Mu’adz ibn Jabal, disaat
RasuluLlah ﷺ bersabda padanya, “Wahai Mu’adz, demi Allah, aku
benar-benar mencintaimu”?
• Apa kiranya perasaan Ibn ‘Abbas, saat
Nabi ﷺ merengkuh & mencium kepalanya lalu berdoa, “Ya Allah
faqihkan dia & ajarkan tafsir padanya”?
• Apa kiranya
perasaan Ubay ibn Ka’b, saat Nabi ﷺ berkata padanya, “Allah
memerintahkanku tuk membacakan Surat Al Bayyinah ini kepadamu” ..hingga
dengan wajah berseri-seri dia bertanya, “Ya Rosululloh; benarkah Allah
menyebut namaku kepadamu?”Nabi ﷺ menjawab, “Benar!”?
• Apa
kiranya perasaan Abu Musa Al Asy’ari, disaat Nabi ﷺ bersabda,“Esok
datanglah menjumpaiku, aku ingin mendengarkan bacaan Quran-mu”?
•
Apa kiranya perasaan ‘Aisyah, saat Nabi ﷺ menyebut namanya tanpa ragu
di urutan pertama, kala ditanya ‘Amr siapakah yang paling dicintai?
• Apa kiranya perasaan Ibn Mas’ud, kala betis kecilnya ditertawakan;
maka Nabi ﷺ bersabda, “Betis itu di sisi Allah lebih berat dari Uhud”?
• Apa kiranya perasaan ‘Ukasyah, saat disebut 70.000 orang masuk ke
surga tanpa hisab & Nabi ﷺ berkata, “Engkau termasuk di antara
mereka”?
• Apa kiranya perasaan Bilal ibn Rabah, saat Nabi ﷺ
bersabda, “Ceritakan padaku hai Bilal, ‘amal apakah yang paling kau jaga
dalam Islam.. sebab sungguh aku mendengar bunyi terompahmu di surga?”,
lalu dia menjawab tersipu, “Menjaga wudhu’ & dua raka’at syukur atas
wudhu"?
• Apa kiranya perasaan orang-orang Anshar, di kala Nabi ﷺ
bersabda, “Jika manusia memilih jalan melalui sebuah lembah, sedang
kaum Anshar mengambil suatu celah, niscaya aku turut serta di celah yang
dilalui para Anshar. Ya Allah rahmatilah Anshar & anak cucu kaum
Anshar”?• Apa kiranya perasaan para sahabat semuanya, yang mereka
berjumpa Nabi ﷺ pada petang & pagi, berjalan mengiringi, beroleh
senyum & doanya?
• Yang lebih penting dari itu semua;
bagaimana dengan kita? Apa kiranya perasaan kita saat kelak bertemu Nabi
ﷺ & para sahabatnya?
• Adakah Nabi ﷺ kan bersabda,
“Kaliankah orangnya, yang telah membuatku menangis karena rindu, yang
telah membuat para sahabatku cemburu”? “Kaliankah orangnya; yang beriman
kepada apa yang kubawa meski kita tak berjumpa; yang mengucap shalawat
atas namaku meski tak bertemu?” Ini kami Ya Rasulallah; yang rindu tapi
malu, membaca shalawat dengan lidah kelu; adakah kami layak jadi ummatmu
& beroleh syafaa’atmu?
Bayangkan sekarang kita ditempat ini ...
bersama mereka ...
mengemis kepada keagungan Allah yang Maha Sempurna
seperti inilah gambaran kita dimasa mendatang
berkumpul di padang mahsyar yang maha dahsyat.
tak ada seorang pun yang mampu berkata2
semua dalam keadaan takut.
terkecuali orang2 yang diberi rahmat oleh Allah.
hanya seorang makhluk saja yang dapat bermunajat kepada Allah yang Maha Perkasa pada saat itu.
beliau adalah penghulu kita, junjungan kita, pembela kita yaitu
Sayyiduna Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa'ala aalihi wasallam.
Ya Allah...
kumpulkanlah kami bersama orang2 mulia disisi-Mu...
yaitu para kekasih-Mu...
terutama baginda kami Nabi Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa'ala aalihi wasallam
bersama mereka ...
mengemis kepada keagungan Allah yang Maha Sempurna
seperti inilah gambaran kita dimasa mendatang
berkumpul di padang mahsyar yang maha dahsyat.
tak ada seorang pun yang mampu berkata2
semua dalam keadaan takut.
terkecuali orang2 yang diberi rahmat oleh Allah.
hanya seorang makhluk saja yang dapat bermunajat kepada Allah yang Maha Perkasa pada saat itu.
beliau adalah penghulu kita, junjungan kita, pembela kita yaitu
Sayyiduna Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa'ala aalihi wasallam.
Ya Allah...
kumpulkanlah kami bersama orang2 mulia disisi-Mu...
yaitu para kekasih-Mu...
terutama baginda kami Nabi Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa'ala aalihi wasallam
Syeikh Ibrahim bin Adham menyatakan 10 tanda hati mati yaitu :
1. Mengaku kenal Allah S.W.T, tetapi tidak menunaikan hak-haknya Allah S.W.T
2. Mengaku cinta kepada Rosulullah SAW, tetapi tidak menunaikan Sunnah-sunnah Baginda SAW
3. Membaca Al-Qur'an, tetapi tidak ber'amal dengan hukum-hukum didalamnya
4. Memakan nikmat-nikmat Allah S.W.T, tetapi tidak mensyukuri atas pemberianNya
5. Mengaku Syaithon itu musuh, tetapi tidak berjuang untuk menentangnya
6. Mengaku adanya nikmat Syurga, tetapi tidak ber'amal untuk mendapatkannya
7. Mengaku adanya siksa Neraka, tetapi tidak berusaha untuk menjauhinya
8. Mengaku kematian pasti tiba bagi setiap jiwa, tetapi masih tidak bersedia untuknya
9. Menyibukkan diri membuka ke'Aib'an orang lain, tetapi lupa akan ke'Aib'an dirinya sendiri
10. Menghantarkan dan menguburkan Jenazah / Mayat saudara se'Islam, tetapi tidak mengambil pelajaran daripadanya
Semoga berkat Rosulullah SAW, hati kita selalu di hidupkan tuk taat ibadah kepada Allah S.W.T dan Rosul'Nya..
Rusia Bakal Jadi Negara Islam
Ratusan Ribu Rakyat Islam Di Rusia Solat ‘Idul Fitri
Media masa Rusia Koptery 360TV
memberitakan ratusan ribu muslimin Moskow menghadiri solat ‘Idul Fitri 1
Syawal 1436H waktu setempat.
Awalnya mereka tidak percaya berlimpah
jamaah hingga meluap ke jalan. Hingga team media menurunkan Drone Cam
untuk menyaksikan dari atas, alangkah terkejutnya setelah melihat.
Data perpindahan keyakinan convert to
Islam di Rusia hampir 60 persen lebih dari tahun sebelumnya, dan ini
angka yang sangat signifikan dan momen ‘Idul Fitri 2015 kami abadikan
didalam video ini (Koptery 360TV).
Sumber :
http://hasnulhadiahmad.com/rusia-bakal-jadi-negara-islam/#more-4918
Keluasan Ilmu dan Akhlak Budi Pekerti di Negeri Seribu Wali, Tarim
Hadramaut, Yaman.
(Kisah Sulthonul Qulub Al Habibana Munzir bin Fuad Al
Musawa)
Saat saya ke Tarim hadramaut yaman, (1994-1998), saya
duduk hadir disuatu majelis yg penuh sarat dengan para ulama kelas satu,
disana ada empat mufti, saya tidak mengenal mereka karena baru datang
dari indonesia, karena halaqah sudah penuh padat, saya duduk dipaling
belakang, disebelah saya orang orang yg menyiapkan kopi dan suguhan
untuk para hadirin, disebelah mereka duduk seorang sepuh bertampang
biasa saja, saya mencium tangannya bukan karena apa apa, tapi karena ia
sudah sepuh, dan hati saya membatin, bahwa dia ini bukan ulama apa apa,
cuma sepuh saja, kalau dia ulama mestilah ia duduk dishaf depan atau
terdepan, bukan duduk disebelah tukang pembagi kopi dg gelas gelas yg
ribut dan air bertumpahan kemana mana. selepas majelis bubar, semua
orang berdesakan menyalaminya, termasuk ulama ulama sepuh yg dishaf
terdepan, saya bingung dan bertanya tanya, inikan cuma orang sepuh yg
duduk dipaling belakang, ternyata ia adalah Syeikh Fadhl ba fadhl,
pimpinan majelis para mufti di Tarim hadramaut, ia pimpinan mufti, namun
karena tawadhu dan rendah dirinya, ia tidak mau maju kedepan karena
datang terlambat, saya jadi sangat malu..
Keutamaan 10 awal Dzil Hijjah :
Dalam alQur'an alKarim, surah alAsr ayat 2,
"وليال عشر"
yg mafhumnya "dan malam2 yg kesepuluh".. sebagian besar para Ulama' attafsir menyatakan bahwa yg di maksud adalah 10 awal Dzil Hijjah.
"وليال عشر"
yg mafhumnya "dan malam2 yg kesepuluh".. sebagian besar para Ulama' attafsir menyatakan bahwa yg di maksud adalah 10 awal Dzil Hijjah.
Dan disebutkan dlm satu riwayat al-Aimmah : Abu Daud, Attirmizi, Ibnu
Majah dan Imam Ahmad, dari Sahabat Abdullah Ibnu Abbas, Rasulullah
sallallahu alaihi wasallam bersabda:
« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».
« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».
Mafhumnya:
"Tidak ada satu amalan soleh yg dicintai oleh Allah melainkan 10 pertama dlm bulan Dzil Hijjah, para Sahabat bertanya : tidak pula berjihad di jln Allah? Rasulullah menjawab : Tidak pula yg berjihad di jln Allah, melainkan yg keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya dan tidak ada yg kembali satupun".
"Tidak ada satu amalan soleh yg dicintai oleh Allah melainkan 10 pertama dlm bulan Dzil Hijjah, para Sahabat bertanya : tidak pula berjihad di jln Allah? Rasulullah menjawab : Tidak pula yg berjihad di jln Allah, melainkan yg keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya dan tidak ada yg kembali satupun".
Amalan2 yg di anjurkan untuk di buat pada 10 awal Dzil Hijjah, (secara ringkas) di antaranya :
1- memperbanyak zikir (Takbir).
2- memperbanyak puasa, terutama hari ke 9 (wukuf di arafah).
3- mengerjakan amalan2 yg soleh.
4- menunaikan Haji & Umrah (bagi yg mampu)
4- berkurban bagi yg mampu.
5- bertaubat (dengan memperbanyak istigfar).
1- memperbanyak zikir (Takbir).
2- memperbanyak puasa, terutama hari ke 9 (wukuf di arafah).
3- mengerjakan amalan2 yg soleh.
4- menunaikan Haji & Umrah (bagi yg mampu)
4- berkurban bagi yg mampu.
5- bertaubat (dengan memperbanyak istigfar).
SEJARAH TULISAN DARKAH
wawancara bersama Habib Abubakar bin Abdurrahman Alhaddad – Tanjung Gang 2 Kota Malang Jawa Timur.
Siapa sangka jika penyusun dari Lambang Darkah ini berasal dari kota
Malang , beliau adalah Al Habib Abu Bakar bin Abdurrahman AlHaddad,
Lambang Huruf ‘ha’ di tengah dengan ukuran yang cukup besar, kemudian di
atasnya bertuliskan “Darakaah Yaa Ahlal Madiinah”, di bawahnya
bertuliskan “Yaa Tariim Wa Ahlahaa”, di samping kanannya bertuliskan
lafdzul jalalah yang berbunyi “Yaa Fattaah” dan di samping kirinya “Yaa
Rozzaaq”, sedangkan di atas huruf ‘ha’ bertuliskan angka 1030 dan di
tengah huruf ‘ha’ bertuliskan angka 110 seperti keterangan gambar,
merupakan hasil karya beliau yang terinspirasi dari beberapa kisah
sohibul maulid simtutdhurrar.
Beliau yang lulusan dari
Pondok Pesantren Darut Tauhid ini berinisiatif membuat lambang Darkah
berawal dari kisah Habib Ali Al Habsyi (Sohibul Maulud, pengarang Simtud
Dhurar) pada awalnya beliau membuat tanda untuk setiap kiriman dengan
memakai angka 110, disebabkan karena saat itu beliau, hb. Ali alhabsyi,
sering kali mendapatkan kiriman-kiriman dari luar negeri, dan kiriman
tersebut seringkali tidak sampai kepada beliau, kemudian Petugas
pengirim Surat (Pak Pos) nya diminta untuk membuat tanda, agar setiap
ada kiriman barang/surat tidak hilang kirimannya, kemudian beliau
membuat Kha’ disertai dengan huruf 110, 110 itu sendiri merupakan jumlah
bobot nilai huruf hijaiyyah yang merangkai kata ‘ALI’ dalam kitab
Aqidatul Awwam pada halaman terakhir ada rumusannya , sedangkan
gabungan 110 dan kha’ itu ada sekitar tahun 1980 an , atas inisiatif
dari Hb. Ali bin Muhammad Alhaddad dan Hb. Segaf bin Muhammad Ba’ Agil.
Adapun penulisan kalimat darkah yaa ahlal madinah adalah inisiatif dari
Hb. Abu bakar sendiri, yg diambil dari Qosidah Hb. Muhammad bin Idrus,
yang banyak berisi tentang tawasul-tawasul dengan Ahlul Madinah
(Rosulullah SAW beserta keluarganya, sahabatnya), termasuk juga kalimat
Yaa Tarim Wa Ahlaha, yang merupakan tawassul kepada para shalihin dan
lebih dari 10 ribu wali yang dimakamkan di pemakaman Zanbal, Fureidh,
dan Akdar, yang pada pekuburan Zanbal itu juga terdapat Ashhabul Badr
utusan Sayyidina Abubakar ash-Shiddiq Ra.yang wafat di sana. kemudian
penerapan Lambang Darkah ini pada awalnya dulu bukan berbentuk bulat dan
bertuliskan kalimat tawasul tadi, melainkan hanya berupa lambang Kha’
dan huruf 110 dan 1030 saja, kemudian berkat saran dari paman beliau
yang bernama hb. Abdul Qodir bin Husin Al Haddad, maka lambing tersembut
ditambah lah dengan wiridannya dari abahnya hb.husen, yaitu yaa Fattah
yaa rozak, dengan niatan supaya dapat fadlilah wiridannya Hb. Husen bin
Muhammad Alhaddad. Siapa sangka bahwa Logo yang sudah dikenal di seluruh
dunia di kalangan habaib maupun muhibbin ini sudah mencapai Negara
Malaysia, Singapore, Abu Dabi, Kuwait.
Setelah berjalan
lama Lambang ini, sempat nyaris hilang, kemudian Lambang / ism yang
sering dijumpai di berbagai majelis-majelis ta’lim/maulid. Ada yang
menggunakan logo ini di spanduk, umbul-umbul, bendera, jaket, dll. atau
dalam bentuk stiker, sampai mobil-mobil di kaca belakangnya ditempel
stiker lambang ini.
Lambang yang sebenarnya adalah suatu
Ajimat (Ruqyat) bukan Logo suatu organisasi tertentu ini, kalau di
kaji di kitab-kitab , maka lambang ini tidak akan diketemukan dikitab
manapun, karena lambang ini ada karena habib Abu bakar bin Abdurrahman
alhaddad menyusunya digunakan untuk tafa’ul –an(mengharap berkah).
Adapun hitungan 1030 itu berasal dari hitungan kalimat amanatullah wa
rosuluh wal Abdullah alhaddad, yang ditujukan kepada kepada al-Imam
al-Habib Abdullah bin Alwiy al-Haddad, dimana hitungan ism terssebut
merupakan inisiatif dari para ulama’ kota Tarim Yaman.
Sesuai faham Ahlussunnah wal Jama’ah, ‘azimat (Ruqyat) dengan huruf arab
merupakan hal yang diperbolehkan, selama itu tidak menduakan Allah Swt.
Sebagaimana dijelaskan bahwa azimat dengan tulisan ayat atau doa
disebutkan pada Kitab Faidhul Qadir Juz 3 halaman 192, dan Tafsir Imam
Qurthubi Juz 10 halaman 316-317, dan masih banyak lagi penjelasan para
Muhadditsin mengenai diperbolehkannya hal tersebut, karena itu
semata-mata adalah bertabarruk (mengambil berkah) dari ayat-ayat
al-Qur’an dan kalimat-kalimat mulia lainnya.
Sumber (Tulisan ini telah di muat di Majalah Riyadlul Jannah dan dimuat juga di Tabloid Media ummat)
(( iN MEMORIAM: ALM.AL-HABIB MUNDZIR BIN FUAD AL-MUSAWWA BERSAMA AL-HABIB HASAN BIN JA`FAR ASSEGAF *~* ))
Dikisahkan Oleh: Al-Habib Hasan Bin Ja`far Assegaf pembina Majlis Sholawat & Dzikir Nurul Musthofa
Dikisahkan Oleh: Al-Habib Hasan Bin Ja`far Assegaf pembina Majlis Sholawat & Dzikir Nurul Musthofa
"Waktu saya pertama kali bertemu dengan Habib Mundzir itu pada tahun 1998 dan saat itu, Habib Mundzir baru pulang dari Hadromaut - Negara Yaman. Beliau silaturahmi dengan saya di Masjid Baiturrohman. Kampung Kandang - Jagakarsa, Jakarta selatan.
Singkat kisah, beliau (Habibana Mundzir) berkisah kepada saya tentang mimpi nya. Didalam mimpi beliau, Habibana Mundzir berserta guru sedang berjalan, Lalu Habib hasan ajak bercanda beliau : "lah kok saya ga di ajak?" sambil tersenyum, Habib Mundzir pun tertawa kecil.
Lalu Habib Mundzir berserta Guru nya melihat ada kemah dan didalam kemah tersebut ada Rasulullah SAW, lalu Rasulullah SAW membuka tenda sebelah kiri didalam nya ada Bidadari-bidadari cantik yang berasal dari surga, lalu Rasulullah SAW membukanya lagi tenda yang sebelah kanan didalam nya ada Pangeran-Pangeran Tampan yang berasal dari surga.
Rasulullah SAW berbicara kepada Habib Mundzir: "wahai cucu ku . bila kamu ingin masuk kedalam kemah tersebut, maka kamu harus berumur 40 tahun dan untuk menunggu umur 40 tahun lanjutkanlah kamu ber-dakwah"
Ternyata, Kisah dari mimpi beliau benar terjadi & beliau pun sudah mengimpikannya. Dalam keterangan selanjutnya melalui Habib Hasan Assegaf, sebelum wafat. Habib Mundzir menitipkan Jama`ah atau para muridnya kepada Al-Habib Hasan Bin Ja`far Assegaf
foto: Alm.Al-Habib Mundzir Bin Fuad Al-Musawwa (Kiri) & Al-Habib Hasan Bin Ja`far Assegaf (kanan)
Telah mulia seseorang yang belajar di Tarem suatu kebahagian sebagai penerus ilmu ilmu sayidina Muhammad saw dan betapa beruntung para ulama yang menjadi penerus Tongkat estafe sayidina Muhammad SAW memberikan bimbingan kepada hamba nya menuju Ke Jalan yang di Ridhoi ALLAH SWT ...
* Tampak di situ habib sholeh al jufri * Habib munzir almusawa * habib ahmad * habib Quraisy Baharun *
semoga Ulama yang masih ada semoga di berikan kesehatan dan panjang umur membimbing umat di bawah panji dakwah yang mulia sayidina Muhammad SAW
Al Imam Ahmad Bin Abil Hubb : "Andai saja mereka melihat hakikat kota Tarim,maka mereka akan mengatakan, Syurga Dunia adalah Tarim"
Al Imam Al Qutb Abdurrahman Assegaf : "Setetes ilmu di Tarim lebih baik dari pada lautan ilmu di luar Tarim"
Al Imam Al Qutb Abdullah Bin Alwi Al Haddad : "Andai saja engkau mengeluarkan seluruh hartamu untuk mengunjungi kota Tarim, maka apa yang engkau dapatkan akan lebih banyak daripada yang kau keluarkan"
Al Imam Al Qutb Abdurrahman Assegaf : "Di maqbaroh Zanbal dimakamkan lebih dari 10000 wali, 80 diantaranya adalah Qutb".( Tingkatan Wali Tertinggi). Al Imam Al Qutb Ali Bin Muhammad Al Habsyi : "Jumlah ini sekitar 600 tahun lalu, sebelum wafatnya Imam Assegaf, Al Aidrus, Imam Al Muhdor,Imam Al Haddad, mungkin sekarang jumlah aulia' di Zanbal sudah mencapai ratusan ribu (kesimpulannya katsir jiddan), di Zanbal juga terdapat Makam Makam sahabat Nabi yaitu ahlu Badr,Ahlu Tarim bukan malaikat tapi mereka lebih baik dari malaikat"
Al Imam Al Qutb Ahmad Bin Hasan al Atthos : "3 hal yang diperlukan mereka yang tinggal di Tarim : Tawadhu', Adab, dan hidup Sederhana"
Al Imam Alwi Bin Syihab : "Siapa yang tetap dengan adab dan akhlak di Tarim, maka Tarim akan menjadikannya bintang, bulan, atau bahkan matahari yang menerangi manusia dengan Ilmu dan Nurnya"
Al Imam Al Qutb Abdullah Bin Alwi Al Haddad : "Tidak ada tempat di dunia ini yang lebih baik dari Tarim setelah al masajid ats tsalatsah (Makkah,Madinah, Aqsha)" Semoga kita semua dapat menginjakkan kaki kita di kota Tariem
Apakah kita lebih sibuk dari Guru Mulia AlHabib Umar Bin Hafidz?
Yang sebelum datang waktu fajar sudah siap berada di masjid darul mustafa, setelah sholat berjamaah, berdzikir dan terus memberikan pelajaran kepada muridnya sehari penuh, terbang ke mancanegara berdakwah berminggu minggu sepanjang tahun, bertemu dengan pemimpin negara, berbincang dengan ulama besar lainnya dan tak jarang kembali kerumah hanya untuk beberapa saat. Mengisi waktu malamnya untuk dekat dengan Penciptanya.
Yang sebelum datang waktu fajar sudah siap berada di masjid darul mustafa, setelah sholat berjamaah, berdzikir dan terus memberikan pelajaran kepada muridnya sehari penuh, terbang ke mancanegara berdakwah berminggu minggu sepanjang tahun, bertemu dengan pemimpin negara, berbincang dengan ulama besar lainnya dan tak jarang kembali kerumah hanya untuk beberapa saat. Mengisi waktu malamnya untuk dekat dengan Penciptanya.
Tapi itu tidak membuatnya melupakan orang orang yang dicintai Allah dan Nabi, bersilaturahim dengan orang miskin.
Meski terkadang harus duduk dipelataran rumah mereka, tidak mengurangi kebahagiaan beliau.
كان رسول الله ﷺ يحب المساكين والفقراء ويجلس إليهم "Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sangat mencintai orang miskin dan selalu duduk bersama mereka"
Meski terkadang harus duduk dipelataran rumah mereka, tidak mengurangi kebahagiaan beliau.
كان رسول الله ﷺ يحب المساكين والفقراء ويجلس إليهم "Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sangat mencintai orang miskin dan selalu duduk bersama mereka"
Kalam al Imam al-Sayyid al-Habib Abdul Qadir Bin Ahmad al-Saqqaf
(semoga Rahmat Allah selalu bersama Beliau)
Setiap muslim yang lidahnya banyak bersholawat pada Rasulullah ﷺ, akan di jamin paling sedikit sepuluh keberkahan oleh Allah SWT :
1. Doa mereka selalu terkabul.
2. Akan meninggal dalam keyakinan lā ilāha illā Allāh
3. Terjamin bertemu Rasulullah ﷺ
4. Hidupnya akan selalu tenang dan tentram.
5. Keturunannya akan selalu di berkati
6. Usahanya akan di permudah
7. Senantiasa terlindung dari musibah
8. Akan selalu dekat dgn Rasulullah ﷺ
9. Akan selalu di jaga dan diperhatikan oleh Allah SWT
10. Allah dan Rasulullah ﷺ akan selalu menyayangi mereka..
(semoga Rahmat Allah selalu bersama Beliau)
Setiap muslim yang lidahnya banyak bersholawat pada Rasulullah ﷺ, akan di jamin paling sedikit sepuluh keberkahan oleh Allah SWT :
1. Doa mereka selalu terkabul.
2. Akan meninggal dalam keyakinan lā ilāha illā Allāh
3. Terjamin bertemu Rasulullah ﷺ
4. Hidupnya akan selalu tenang dan tentram.
5. Keturunannya akan selalu di berkati
6. Usahanya akan di permudah
7. Senantiasa terlindung dari musibah
8. Akan selalu dekat dgn Rasulullah ﷺ
9. Akan selalu di jaga dan diperhatikan oleh Allah SWT
10. Allah dan Rasulullah ﷺ akan selalu menyayangi mereka..